Setiap bulan memiliki peristiwa pentingnya sendiri-sendiri, begitu pula Syaban. Sebagai umat Islam yang bangga akan agamanya, setidaknya, detikers mengetahui beberapa peristiwa penting yang terjadi pada bulan Syaban. Berikut ini uraiannya.
Dikutip dari situs resmi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dalam bahasa Arab, Syaban berasal dari kata syi'b yang artinya terpisah atau terputus. Bukan tanpa sebab, hal ini dikarenakan letak Syaban yang ada di antara dua bulan suci, yakni Rajab dan Ramadhan.
Dari penjabaran ringkas di atas, detikers tentu sudah tahu bahwasanya Rajab adalah bulan urutan 8 dalam kalender Hijriah, bukan? Untuk tahun ini, Syaban akan dimulai pada 31 Januari 2025 dan berakhir pada hari terakhir Februari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cari tahu seputar peristiwa penting yang terjadi pada bulan Syaban, yuk! Simak pembahasan ringkasnya yang telah detikJogja siapkan di bawah ini!
Peristiwa-peristiwa Penting Syaban
1. Perubahan Arah Kiblat
Disadur dari laman resmi Kementerian Agama Provinsi NTB, awalnya, kiblat umat Islam menghadap Masjidil Aqsa atau Baitul Maqdis. Kemudian, kiblat ini diubah sehingga umat Islam untuk seterusnya menghadap Ka'bah di Mekkah al-Mukarramah saat beribadah.
Berdasar penjelasan dalam buku Kisah Para Nabi karya Ibnu Katsir, perubahan kiblat ini terjadi pada bulan Syaban, tahun kedua kenabian, tepatnya pada waktu Ashar atau ada yang menyebut Dzuhur.
Kisah perubahan kiblat ini difirmankan Allah SWT dalam surat al-Baqarah ayat 142-144 yang artinya:
"Orang-orang yang kurang akal di antara manusia akan berkata, "Apakah yang memalingkan mereka (kaum muslim) dari kiblat yang dahulu mereka (berkiblat) kepadanya?" Katakanlah (Nabi Muhammad), "Milik Allahlah timur dan barat. Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus (berdasarkan kesiapannya untuk menerima petunjuk)." (QS al-Baqarah 142)
"Demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Nabi Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menetapkan kiblat (Baitulmaqdis) yang (dahulu) kamu berkiblat kepadanya, kecuali agar Kami mengetahui (dalam kenyataan) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sesungguhnya (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia." (QS al-Baqarah 143)
"Sungguh, Kami melihat wajahmu (Nabi Muhammad) sering menengadah ke langit. Maka, pasti akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau sukai. Lalu, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Di mana pun kamu sekalian berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Sesungguhnya orang-orang yang diberi kitab benar-benar mengetahui bahwa (pemindahan kiblat ke Masjidil Haram) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan." (QS al-Baqarah 144)
2. Lahirnya Husain bin Ali, Cucu Rasulullah SAW
Husain bin Ali bin Abi Thalib lahir pada bulan Syaban tahun 4 Hijriah sebagaimana informasi dari NU Online. Sosoknya lahir setelah Hasan dengan jarak satu tahun sepuluh bulan. Alhasil, Husain adalah adik dari Hasan.
Husain bin Ali wafat pada Jumat, atau ada juga yang menyebut Sabtu 61 Hijriah di Karbala. Ia meninggal akibat kalah perang melawan Muawiyah. Menurut penjelasan dari detikHikmah, kepalanya kemudian dipenggal dan diarak di atas ujung tombak sejauh 965 kilometer. Wallahu a'lam bish-shawab.
3. Bulan Diangkatnya Amal Manusia
Sampai sekarang, pada bulan Syaban, ada momen diangkatnya amal manusia menuju langit. Oleh karena itu, Rasulullah SAW banyak berpuasa sunnah. Beliau ingin agar amalannya diangkat dalam kondisi sedang berpuasa.
Diambil dari buku Ada Apa dengan Bulan Rajab dan Sya'ban? oleh Abu Ubaidah Yusuf, dari Usamah bin Zaid, ia berkata:
ΩΩΩΩΨͺΩ ΩΩΨ§ Ψ±ΩΨ³ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ, ΩΩΩ Ω Ψ£ΩΨ±ΩΩΩ ΨͺΩΨ΅ΩΩΩ Ω Ψ΄ΩΩΩΨ±ΩΨ§ Ω ΩΩΩ Ψ§ΩΨ΄ΩΩΩΩΩΨ±Ω Ω ΩΨ§ ΨͺΩΨ΅ΩΩΩ Ω Ω ΩΩΩ Ψ΄ΩΨΉΩΨ¨ΩΨ§ΩΩ, ΩΩΨ§ΩΩ : Ψ°ΩΩΩΩΩ Ψ΄ΩΩΩΨ±Ω ΩΩΨΊΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ§Ψ³Ω ΨΉΩΩΩΩΩ Ψ¨ΩΩΩΩΩ Ψ±ΩΨ¬ΩΨ¨Ω ΩΩΨ±ΩΩ ΩΨΆΩΨ§ΩΩ, ΩΩΩΩΩΩ Ψ΄ΩΩΩΨ±Ω ΨͺΩΨ±ΩΩΩΨΉΩ ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΨ£ΩΨΉΩΩ ΩΨ§ΩΩ Ψ₯ΩΩΩΩ Ψ±ΩΨ¨ΩΩ Ψ§ΩΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ ΩΩΩΩ, ΩΩΨ£ΩΨΩΨ¨ΩΩ Ψ£ΩΩΩ ΩΩΨ±ΩΩΩΨΉΩ ΨΉΩΩ ΩΩΩΩ ΩΩΨ£ΩΩΩΨ§ Ψ΅ΩΨ§Ψ¦ΩΩ Ω
Artinya: "Saya bertanya, 'Wahai Rasulullah, saya tidak melihatmu berpuasa di bulan seperti engkau berpuasa di bulan Syaban (karena seringnya)?' Beliau menjawab, 'Bulan itu banyak manusia lalai, yaitu antara Rajab dan Ramadhan, bulan diangkat amal-amal kepada Rabb semesta alam, dan saya ingin untuk diangkat amalku dalam keadaan puasa." (HR an-Nasa'i no 4/4201 dan Ahmad no 5/201. Hadits ini oleh Syaikh al-Albani dihukumi hasan)
Sebagai catatan, ada tiga macam waktu terangkatnya amalan, yakni harian, pekanan/mingguan, dan tahunan. Amal harian diangkat pada malam dan siang hari. Amal pekanan pada Senin dan Kamis. Sementara itu, amal tahunan pada Syaban.
4. Nabi Muhammad Menikahi Hafshah binti Umar
Diringkas dari laman resmi Pondok Pesantren Daarut Tauhiid, Nabi Muhammad SAW diketahui menikahi putri Umar, hafshah pada bulan Syaban. Nabi memberikan mahar sebesar 400 dirham sebagaimana dijelaskan oleh Imam al-Dzahabi dalam kitab Siyaru A'lam al-Nubala.
Sebelum menikah dengan Rasulullah, Hafshah sejatinya telah memadu kasih dengan Khunais bin Hudzafah. Namun, sang suami meninggal dalam perang Badar. Umar sebagai ayah Hafshah merasa khawatir dan mencarikan suami. Ia begitu gembira ketika tahu bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersedia.
5. Perang Bani Musthaliq
Disadur dari buku Sirah Nabawiyah karya Abul Hasan al-Ali Hasani an-Nadwi, pada Syaban tahun keenam Hijriah, Nabi Muhammad SAW berperang melawan Bani Musthaliq. Kala itu, tersiar kabar bahwasanya Bani Musthaliq berkumpul untuk menentangnya. Maka Rasulullah segera berangkat untuk menghadapi ancaman tersebut.
Nabi Muhammad SAW dan pasukannya berhadapan dengan Bani Musthaliq di mata air Muraisi yang terletak di tepi Kota Qudaid. Singkat kata, Bani Musthaliq kalah dalam pertempuran tersebut. Karena lokasinya dekat mata air Muraisi, Perang Bani Musthaliq juga dikenal dengan nama Perang Muraisi.
Nah, itulah beberapa peristiwa penting yang terjadi pada bulan Syaban. Semoga bisa menambah wawasan detikers, ya!
(sto/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas