Syaban 1446 Hijriah dimulai pada hari terakhir Januari 2025. Guna memaksimalkan ibadah di bulan yang diapit Rajab dan Ramadhan ini, detikers harus memiliki kalendernya sebagai panduan. Nah, berikut ini kalender Syaban 1446 H plus jadwal puasa sunnahnya!
Dirujuk dari buku Ensiklopedi Amalan Sunnah di Bulan Hijriyah oleh Abu Ubaidah Yusuf dan Abu Abdillah Syahrul Fatwa, Syaban adalah bulan tempat umat Islam disunnahkan untuk memperbanyak puasa. Aisyah RA berkata:
مَا رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ, وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Saya tidak pernah mengetahui Rasulullah berpuasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan, dan saya tidak pernah mengetahui beliau lebih banyak berpuasa daripada di bulan Syaban." (HR Bukhari no 1969 dan Muslim no 782)
Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, sudah semestinya kita meneladani perilaku dan amalan-amalan yang beliau kerjakan, seperti puasa sunnah Syaban ini.
Sebagai panduan, berikut ini kalender Syaban 1446 Hijriah/2025 Masehi plus jadwal puasa sunnahnya. Pastikan untuk membaca uraiannya sampai tuntas, ya, detikers!
Kalender Syaban 1446 H/2025 M
Berdasar Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 terbitan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, kalender Syaban yang merupakan bulan kedelapan hijriah adalah:
- Jumat, 31 Januari 2025: 1 Syaban 1446 Hijriah
- Sabtu, 1 Februari 2025: 2 Syaban 1446 Hijriah
- Minggu, 2 Februari 2025: 3 Syaban 1446 Hijriah
- Senin, 3 Februari 2025: 4 Syaban 1446 Hijriah
- Selasa, 4 Februari 2025: 5 Syaban 1446 Hijriah
- Rabu, 5 Februari 2025: 6 Syaban 1446 Hijriah
- Kamis, 6 Februari 2025: 7 Syaban 1446 Hijriah
- Jumat, 7 Februari 2025: 8 Syaban 1446 Hijriah
- Sabtu, 8 Februari 2025: 9 Syaban 1446 Hijriah
- Minggu, 9 Februari 2025: 10 Syaban 1446 Hijriah
- Senin, 10 Februari 2025: 11 Syaban 1446 Hijriah
- Selasa, 11 Februari 2025: 12 Syaban 1446 Hijriah
- Rabu, 12 Februari 2025: 13 Syaban 1446 Hijriah
- Kamis, 13 Februari 2025: 14 Syaban 1446 Hijriah
- Jumat, 14 Februari 2025: 15 Syaban 1446 Hijriah
- Sabtu, 15 Februari 2025: 16 Syaban 1446 Hijriah
- Minggu, 16 Februari 2025: 17 Syaban 1446 Hijriah
- Senin, 17 Februari 2025: 18 Syaban 1446 Hijriah
- Selasa, 18 Februari 2025: 19 Syaban 1446 Hijriah
- Rabu, 19 Februari 2025: 20 Syaban 1446 Hijriah
- Kamis, 20 Februari 2025: 21 Syaban 1446 Hijriah
- Jumat, 21 Februari 2025: 22 Syaban 1446 Hijriah
- Sabtu, 22 Februari 2025: 23 Syaban 1446 Hijriah
- Minggu, 23 Februari 2025: 24 Syaban 1446 Hijriah
- Senin, 24 Februari 2025: 25 Syaban 1446 Hijriah
- Selasa, 25 Februari 2025: 26 Syaban 1446 Hijriah
- Rabu, 26 Februari 2025: 27 Syaban 1446 Hijriah
- Kamis, 27 Februari 2025: 28 Syaban 1446 Hijriah
- Jumat, 28 Februari 2025: 29 Syaban 1446 Hijriah
Jadwal Puasa Sunnah Syaban 1446 H/2025 M
Selama Syaban, ada banyak puasa sunnah yang bisa detikers tunaikan. Mulai dari puasa sunnah Ayyamul Bidh, puasa Senin-Kamis, puasa Daud, maupun puasa sunnah mutlak.
Apa itu puasa sunnah mutlak? Dirujuk dari NU Jawa Barat, puasa mutlak adalah puasa yang tidak memiliki keterikatan sebab waktu dan hajat. Artinya, puasa ini bisa detikers kerjakan kapan saja, seperti misalnya pada hari Rabu dan Selasa.
Agar tidak bingung, berikut ini detikJogja siapkan jadwal puasa sunnah selama Syaban 1446 H yang bisa kamu jadikan patokan:
- Senin, 3 Februari 2025: 4 Syaban 1446 Hijriah: Puasa sunnah Senin
- Kamis, 6 Februari 2025: 7 Syaban 1446 Hijriah: Puasa sunnah Kamis
- Senin, 10 Februari 2025: 11 Syaban 1446 Hijriah: Puasa sunnah Senin
- Kamis, 13 Februari 2025: 14 Syaban 1446 Hijriah: Puasa sunnah Kamis dan Ayyamul Bidh
- Jumat, 14 Februari 2025: 15 Syaban 1446 Hijriah: Puasa Ayyamul Bidh
- Sabtu, 15 Februari 2025: 16 Syaban 1446 Hijriah: Puasa Ayyamul Bidh
- Senin, 17 Februari 2025: 18 Syaban 1446 Hijriah: Puasa sunnah Senin
- Kamis, 20 Februari 2025: 21 Syaban 1446 Hijriah: Puasa sunnah Kamis
- Senin, 24 Februari 2025: 25 Syaban 1446 Hijriah: Puasa sunnah Senin
- Kamis, 27 Februari 2025: 28 Syaban 1446 Hijriah: Puasa sunnah Kamis
Di luar jadwal di atas, kamu bisa mengerjakan puasa Daud atau puasa mutlak pada hari-hari yang memungkinkan, seperti misalnya pada Selasa, 11 Februari 2025. Namun, perlu dicatat bahwasanya makruh hukumnya bila detikers hanya berpuasa pada hari Jumat saja. Bila ingin berpuasa pada hari Jumat, sebaiknya juga berpuasa pada Kamis atau Sabtunya.
Bagaimana dengan Larangan Puasa Setelah Nisfu Syaban?
Tak sedikit umat Islam yang memercayai terkait adanya larangan puasa usai malam Nisfu Syaban. Dikutip dari buku Kumpulan Artikel Sya'ban dan Ramadhan oleh Ammi Nur Baits, dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Jika sudah masuk pertengahan Syaban, janganlah berpuasa." (HR Abu Daud, at-Turmudzi, dan Ibnu Majah. Syaikh al-Albani menyebutnya shahih).
Di sisi lain, ada pula riwayat dari Aisyah yang menjelaskan bahwasanya Nabi Muhammad SAW bahkan berpuasa selama dua bulan berturut-turut. Diambil dari buku 32 Faidah Seputar Bulan Sya'ban oleh Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid, Aisyah bercerita:
قالت أم المؤمنين أَمُّ سَلَمَةَ رَضَ اللَّهُ عَنْهَا: مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ إِلَّا شَعْبَانَ وَرَمَضَانَ
Artinya: "Belum pernah saya melihat Nabi SAW berpuasa dua bulan berturut-turut kecuali di bulan Syaban dan Ramadhan." (HR Tirmidzi no 736 dan an-Nasa'i no 2352. Oleh al-Albani, hadits ini dianggap shahih).
Karena ada dua hadits shahih yang sekilas tampak bertentangan, bagaimana cara menyikapinya? Para ulama punya perbedaan pendapat terkait hal ini. Al-Qurthubi menjelaskan:
"Tidak ada pertentangan antara hadits yang melarang puasa setelah memasuki pertengahan Syaban dengan hadits yang menceritakan bahwa Nabi SAW menyambung puasa Syaban dengan puasa Ramadhan. Kompromi memungkinkan untuk dilakukan. Dengan memahami bahwa hadits larangan puasa adalah untuk orang yang tidak memiliki kebiasaan berpuasa sunnah, sementara keterangan untuk rajin puasa di bulan Syaban dipahami untuk orang yang memiliki kebiasaan puasa sunnah, agar tetap istiqomah dan menjalankan kebiasaan baiknya sehingga tidak terputus." (Aunul Ma'bud, 6: 330)
Dirujuk dari NU Online, Syaikh Wahbah al-Zuhaili dalam kitab Fiqhul Islami wa Adillatuhu memiliki pandangan serupa. Beliau berkata:
قال الشافعية: يحرم صوم النصف الأخير من شعبان الذي منه يوم الشك، إلا لورد بأن اعتاد صوم الدهر أو صوم يوم وفطر يوم أو صوم يوم معين كالا ثنين فصادف ما بعد النصف أو نذر مستقر في ذمته أو قضاء لنفل أو فرض، أو كفارة، أو وصل صوم ما بعد النصف بما قبله ولو بيوم النص.
Artinya, "Ulama mazhab Syafi'i mengatakan, puasa setelah Nisfu Syaban diharamkan karena termasuk hari syak, kecuali ada sebab tertentu, seperti orang yang sudah terbiasa melakukan puasa dahr, puasa daud, puasa Senin-Kamis, puasa nadzar, puasa qadha', baik wajib ataupun sunnah, puasa kafarah, dan melakukan puasa setelah Nisfu Syaban dengan syarat sudah puasa sebelumnya, meskipun satu hari Nisfu Syaban."
Selain pendapat kompromi, ada juga ulama yang tidak mengindahkan larangan puasa setelah Nisfu Syaban. Pasalnya, mereka menilai hadits landasannya dhaif atau bahkan mungkar. Imam Ibnu Hajar al-Asqalani menerangkan:
وقال جمهور العلماء يجوز الصوم تطوعا بعد النصف من شعبان وضعفوا الحديث الوارد فيه وقال أحمد وبن معين إنه منكر
Artinya: "Mayoritas ulama membolehkan puasa sunnah setelah nisfu Sya'ban dan mereka melemahkan hadis larangan puasa setelah Nisfu Syaban. Imam Ahmad dan Ibnu Ma'in mengatakan hadits tersebut munkar."
Demikian pembahasan ringkas mengenai kalender Syaban 1446 H dan jadwal puasanya. Semoga membantu detikers untuk memaksimalkan amalan selama bulan kedelapan hijriah ini!
(par/rih)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas