Sejarah Nisfu Syaban dan Peristiwa Penting di Bulan Syaban

Sejarah Nisfu Syaban dan Peristiwa Penting di Bulan Syaban

Vincencia Januaria Molo - detikBali
Selasa, 11 Feb 2025 13:00 WIB
Abstract Eid Mubarak Islamic banner design vector
Nisfu Syaban. Foto: Getty Images/iStockphoto/Creative-Hat
Denpasar -

Bulan Syaban adalah bulan ke-8 dalam kalender Hijriah yang memiliki banyak peristiwa. Dalam bulan ini banyak kejadian penting dalam ajaran Islam dan sejarah umat Muslim yang perlu Anda ketahui.

Nisfu Syaban adalah malam yang penting dalam Islam. Di mana Allah SWT memutuskan nasib dan takdir setiap makhluk-Nya untuk setahun ke depan.

Nisfu Syaban akan jatuh pada Jumat (14/2/2025). Dirangkum dari beberapa sumber, berikut merupakan sejarah, peristiwa penting, dan peran Nisfu Syaban.


Asal-usul dan Sejarah Nisfu Syaban

Dikutip dari NU Online, dalam kitab Al-Mawahib Al-Laduniyah karya Al-Imam Al-Qasthalani (wafat 923 H) dijelaskan mengenai asal-usul peringatan malam Nisfu Syaban.


وقد كان التابعون من أهل الشام، كخالد بن معدان، ومكحول يجتهدون ليلة النصف من شعبان فى العبادة، وعنهم أخذ الناس تعظيمها، ويقال: إنه بلغهم فى ذلك آثار إسرائيلية، فلما اشتهر ذلك عنهم اختلف الناس، فمنهم من قبله منهم، وقد أنكر ذلك أكثر العلماء من أهل الحجاز، منهم عطاء، وابن أبى مليكة، ونقله عبد الرحمن بن زيد بن أسلم عن فقهاء أهل المدينة، وهو قول أصحاب مالك وغيرهم، وقالوا: ذلك كله بدعة

ADVERTISEMENT

Dikisahkan bahwa para tabi'in di wilayah Syam, seperti Khalid bin Ma'dan dan Makhul, sangat tekun dalam beribadah pada malam Nisfu Syakban. Dari mereka, kebiasaan mengagungkan malam ini mulai menyebar ke masyarakat. Disebutkan bahwa mereka menerima atsar israiliyat-kisah atau informasi dari ahli kitab (Yahudi dan Nasrani yang telah masuk Islam) yang mendorong mereka untuk menghormati malam tersebut.

Seiring waktu, peringatan malam Nisfu Syaban menjadi semakin dikenal. Namun, menimbulkan perbedaan pendapat di kalangan ulama.

Sebagian menerima, sementara yang lain menolaknya. Mayoritas ulama Hijaz, termasuk Atha' dan Ibnu Abi Malikah, tidak mengakui perayaan ini. Abdurrahman bin Zaid bin Aslam, seorang ahli fiqih Madinah, bahkan berpendapat bahwa seluruh bentuk perayaan malam Nisfu Syakban adalah bid'ah. Pendapat ini juga dianut oleh para ulama mazhab Maliki dan beberapa ulama lainnya.


Peristiwa Penting yang Terjadi di Bulan Syaban

Dirangkum dari beberapa sumber berikut merupakan peristiwa penting bersejarah dalam Islam yang terjadi pada bulan Syaban.

1. Perubahan Arah Kiblat ke Ka'bah di Makkah

Perubahan arah kiblat dari Baitul Maqdis (Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, Palestina) ke Ka'bah di Makkah terjadi pada bulan Syaban. Peristiwa ini berlangsung ketika Nabi Muhammad SAW tengah memimpin salat Zuhur bersama para sahabat.

Di tengah salat, turun wahyu yang memerintahkan untuk menghadap ke Ka'bah, sebagaimana dijelaskan oleh Prof. Dr. KH Aswadi Mag., Konsultan Ibadah PPIH Daker Madinah. Saat itu, pada rakaat kedua, Nabi Muhammad SAW langsung mengubah arah kiblatnya dari Baitul Maqdis ke Ka'bah, dan para jemaah mengikuti perubahan tersebut.

Menurut Aswadi, peristiwa ini terjadi pada tahun ke-2 Hijriah. Beberapa mufasir berpendapat bahwa peristiwa ini terjadi di bulan Syaban, sementara pendapat lain menyebut bulan Rajab.

Ada juga perbedaan pandangan mengenai hari kejadian, di mana sebagian mengatakan hari Senin, sementara lainnya menyebut hari Selasa. Demikian pula, ada perbedaan pendapat mengenai salat yang sedang dilakukan saat itu, apakah salat Zuhur atau Asar.

2. Malam Nisfu Syaban (Malam ke-15 Syaban)

Malam Nisfu Syaban adalah malam ke-15 dalam bulan Syaban. Dalam ajaran Islam, malam ini dikenal sebagai waktu penuh pengampunan, di mana Allah SWT membuka kesempatan bagi umat Muslim untuk bertobat dan memohon ampun atas dosa-dosa mereka. Mengutip dari Baznas, pada malam tersebut, Allah SWT turun ke langit dunia untuk lebih dekat dengan hamba-hamba-Nya yang berdoa, memohon ampunan, serta pertolongan.


3. Lailatul Badr (Malam Sebelum Perang Badar)

Lailatul Badr merupakan malam yang mendahului terjadinya pertempuran Badar. Mengutip dari Baznas, meskipun perang Badar berlangsung pada bulan Ramadan, persiapannya telah dimulai sejak bulan Syaban. Pada bulan ini, umat muslim mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi musuh-musuh Islam yang berupaya menghalangi dakwah Nabi Muhammad SAW.

4. Turun Ayat tentang Selawat pada Nabi SAW

Bulan Syaban menjadi waktu diturunkannya ayat yang menganjurkan selawat kepada Nabi Muhammad SAW, yakni dalam Surah Al-Ahzab ayat 56. Ayat tersebut berbunyi:

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya."

Menurut Ibnu Abi Shai Al-Yamani, Syaban disebut sebagai bulan selawat karena turunnya ayat ini. Pendapat tersebut juga diperkuat oleh Imam Syihabuddin Al-Qasthalani dalam Al-Mawahib dan Ibnu Hajar Al-Asqalani, yang menyebutkan bahwa ayat ini diturunkan pada bulan Syaban tahun ke-2 Hijriah.

5. Peningkatan Amal dan Persiapan Ramadan

Sebagai bulan yang mendahului Ramadan, Syaban menjadi kesempatan bagi umat Muslim untuk meningkatkan ibadah dan mempersiapkan diri menghadapi Ramahan. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda mengenai keutamaan Syaban:

"Syakban adalah bulan antara Rajab dan Ramadhan yang banyak dilupakan oleh manusia. Pada bulan itu amal-amal diangkat kepada Tuhan semesta alam, dan aku ingin jika amalanku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa." (HR. An-Nasa'i).

6. Turun Ayat tentang Perintah Puasa Ramadan

Pada bulan Syaban, Allah SWT menurunkan perintah kewajiban berpuasa di bulan Ramadan, sebagaimana terdapat dalam Surah Al-Baqarah ayat 183:

"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Perintah ini turun pada tahun ke-2 Hijriah, ketika Rasulullah SAW mulai membangun pemerintahan dan masyarakat Islam. Puasa menjadi sarana penting dalam membentuk karakter umat yang siap menjalankan tugas besar dan mulia dalam kehidupan.

7. Bulan Diserahkannya Catatan Amal Manusia

Syaban juga dikenal sebagai bulan di mana catatan amal manusia diserahkan kepada Allah SWT. Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki menjelaskan bahwa hal ini merujuk pada hadits yang diriwayatkan oleh An-Nasa'i, di mana Usamah bin Zaid bertanya kepada Nabi Muhammad SAW tentang kebiasaan beliau yang sering berpuasa di bulan Syaban. Rasulullah SAW menjawab bahwa beliau ingin amalannya diserahkan kepada Allah SWT dalam keadaan berpuasa.


Peran Bulan Syaban dalam Persiapan Ramadan

Dikutip dari Baznas, Syaban dan Ramadan memiliki hubungan yang erat. Secara spiritual, Syaban merupakan bulan yang digunakan umat Islam untuk mempersiapkan diri menyambut Ramadan dengan penuh semangat dan kesiapan.

Pengertian bulan Syaban dalam hal ini mengandung makna bahwa bulan ini adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan kualitas ibadah sebelum memasuki bulan penuh berkah dan ampunan.

Sebelum memasuki bulan Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk mempersiapkan diri dengan memperbaiki akhlak, meningkatkan amal ibadah, dan menata niat dengan penuh keikhlasan. Bulan Syaban menjadi momen yang sangat penting untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, sehingga ibadah di bulan Ramadan dapat dijalankan dengan lebih baik. Pemahaman mengenai keutamaan bulan Syaban ini mendorong umat Islam untuk lebih giat dalam beribadah dan meningkatkan kualitas spiritual. Salah satu amalan yang dianjurkan pada bulan ini adalah memperbanyak doa dan memohon ampun kepada Allah, karena Syaban merupakan bulan yang dipenuhi dengan rahmat dan ampunan-Nya.

Selain itu, malam Nisfu Syaban dianggap sebagai waktu yang penuh keberkahan untuk berdoa dan memohon kepada Allah SWT. Banyak ulama yang menganjurkan agar umat Islam mengisi malam ini dengan ibadah yang sungguh-sungguh, karena pada malam tersebut Allah SWT melimpahkan ampunan bagi hamba-hamba-Nya yang bertobat dan berdoa dengan tulus.




(nor/nor)

Hide Ads