Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersiap menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kepolisian mempersiapkan Operasi Lilin Progo 2024 hingga pengerahan personel Pengendalian Massa (Dalmas) untuk mengantisipasi kerawanan bencana.
Wakapolda DIY, Brigjen Adi Vivid A.B, menjelaskan kerawanan yang pasti terjadi saat periode Nataru adalah kemacetan. Terlebih, pada tanggal 20 Desember akan dibuka secara fungsional ruas jalan tol Ngawen yang keluar di Prambanan.
Pembukaan ruas tol itu akan menambah volume kendaraan di DIY. Adi memprediksi akan ada peningkatan 6 persen mobil pribadi yang masuk ke DIY dari tahun lalu yang sekitar 8,9 juta mobil masuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun ini diperkirakan naik 6%, jadi sekitar 9,4 (juta). Itu karena efek dari pembukaan jalur tol itu ya. Jadi, sudah kita siapkan terkait lalu lintas," jelasnya usai rapat koordinasi Forkopimda menghadapi masa libur Nataru di Kompleks Kepatihan Kota Jogja, Senin (16/12).
Adi berkata, saat ini sudah mulai terasa kepadatan akibat libur sekolah. Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan beberapa rekayasa lalu lintas, seperti salah satunya adalan penerapan one way. Juga menggelar operasi Lilin Progo 2024.
"Nanti secara teknis akan dilaksanakan rapat koordinasi. Kita gelar pasukan akan dilaksanakan tanggal 21 (Desember) selama kurang lebih 12 hari sampai tanggal 2 Januari. Namanya Operasi Kepolisian Terpusat Lilin Progo 2024," ungkapnya.
"Itu situasional ya, kalau pakai one way, atau one way situasional. Nanti misalnya kita tetapkan pada saat ini one way. Begitu ada perubahan kita ubah lagi ya, seperti itu ya," sambung Adi.
Adi melanjutkan, kamera face recognition yang ada dalam program Jogja Smart Province juga akan dipasang. Pemasangan bakal dilakukan di sejumlah titik.
"Jadi kalau face recognition yang ada di Smart Province yang berada di sini, jadi terdapat tujuh titik. Tujuh titik yang dipasang kamera face recognition," paparnya.
"Tentunya titiknya tidak bisa saya kasih tahu ya, karena di situ akan memantau pergerakan wajah setiap orang yang masuk di wilayah itu. Jadi, kalau misalnya orang ini terdata bahwa ini buronan, teroris, pasti kita langsung dapat informasi," sambung Adi.
"Misalnya kita sorot ke Titik Nol itu dalam satu kawasan kita bisa menghitung berapa jumlah orang yang ada di situ. Termasuk jumlah wanitanya berapa, jumlah prianya berapa. Jadi, dalam satu kawasan, bisa kita alihkan arus, misal kalau sudah terjadi kepadatan, terus kita alihkan," lanjutnya.
Kemudian Polda DIY juga patroli jalan kaki anggota Polwan dan satuan turangga kuda juga guna membantu semua masyarakat agar bisa nyaman.
"Terus total seluruhnya kita ada sekitar 20 pos pam (pengamanan), pos pelayanan, dan pos terpadu. Pos pam-nya ada 17, kemudian pos pelayanan ada satu, pos terpadu ada dua yang digelar di seluruh Kota Jogja," jelas Adi.
Kerahkan Dalmas Antisipasi Kerawanan Bencana
Diketahui, Provinsi DIY berstatus siaga darurat bencana hidrometeorologi mulai 24 November sampai 2 Januari. Untuk mengantisipasi kerawanan bencana Polda DIY pun menerjunkan personil Dalmas yang ditempatkan di destinasi wisata rawan.
"Kami sudah menyiapkan anggota Dalmas yang biasanya mereka berhadapan dengan masyarakat demo. Nah, sudah kita alihkan untuk latihan search and rescue," papar Adi.
"Kami sudah ada 3 tim dan peralatan lengkap. Kemudian dibantu juga dengan teman-teman lain, terutama relawan, kemudian juga ada dari Basarnas, BPBD, kita selalu bersinergi," pungkasnya.
(apu/ahr)
Komentar Terbanyak
Forum Ojol Yogyakarta Buka Suara soal Ricuh Massa Driver di Godean
Roy Suryo Usai Diperiksa soal Ijazah Jokowi: Cuma Identitas yang Saya Jawab
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa