Renungan Harian Katolik Minggu, 13 Juli 2025 dan Bacaannya: Mencintai Sesama

Renungan Harian Katolik Minggu, 13 Juli 2025 dan Bacaannya: Mencintai Sesama

Santo - detikJogja
Minggu, 13 Jul 2025 04:00 WIB
Ilustrasi renungan harian Katolik
Renungan harian Katolik. (Foto: Unsplash/Josh Applegate)
Jogja - Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, 13 Juli 2025 merupakan hari Minggu biasa; dengan orang kudus Santo Heindrich II, Pengaku Iman. Santo Eugenius, Uskup; dan warna liturgi putih.

Mengangkat tema tentang mencintai sesama manusia, mari simak renungan Katolik hari Minggu, 13 Juli 2025 yang dihimpun dari buku renungan 'Inspirasi Pagi' oleh Eviantine Evi Susanto. Renungan berikut juga dilengkapi dengan bacaan hari ini dan doa penutup.

Renungan Katolik Hari Ini Minggu, 13 Juli 2025

Bacaan Hari Ini

Ul. 30:10-14;

  • Ul 30:10 apabila engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dengan berpegang pada perintah dan ketetapan-Nya, yang tertulis dalam kitab Taurat ini dan apabila engkau berbalik kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu."
  • Ul 30:11 "Sebab perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar bagimu dan tidak pula terlalu jauh.
  • Ul 30:12 Tidak di langit tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan naik ke langit untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?
  • Ul 30:13 Juga tidak di seberang laut tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan menyeberang ke seberang laut untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?
  • Ul 30:14 Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan.

Mzm. 69:14,17,30-31,33-34,36ab,37 (atau Mzm. 19:8,9,10,11;)

  • Mzm 69:14 (69-15) Lepaskanlah aku dari dalam lumpur, supaya jangan aku tenggelam, biarlah aku dilepaskan dari orang-orang yang membenci aku, dan dari air yang dalam!
  • Mzm 69:17 (69-18) Janganlah sembunyikan wajah-Mu kepada hamba-Mu, sebab aku tersesak; segeralah menjawab aku!
  • Mzm 69:30 (69-31) Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan nyanyian syukur;
  • Mzm 69:31 (69-32) pada pemandangan Allah itu lebih baik dari pada sapi jantan, dari pada lembu jantan yang bertanduk dan berkuku belah.
  • Mzm 69:33 (69-34) Sebab TUHAN mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya dalam tahanan.
  • Mzm 69:34 (69-35) Biarlah langit dan bumi memuji-muji Dia, lautan dan segala yang bergerak di dalamnya.
  • Mzm 69:36 (69-37) anak cucu hamba-hamba-Nya akan mewarisinya, dan orang-orang yang mencintai nama-Nya akan diam di situ.

Kol. 1:15-20;

  • Kol 1:15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,
  • Kol 1:16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
  • Kol 1:17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.
  • Kol 1:18 Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.
  • Kol 1:19 Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia,
  • Kol 1:20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.

Luk. 10:25-37

  • Luk 10:25 Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
  • Luk 10:26 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?"
  • Luk 10:27 Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
  • Luk 10:28 Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup."
  • Luk 10:29 Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?"
  • Luk 10:30 Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
  • Luk 10:31 Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.
  • Luk 10:32 Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.
  • Luk 10:33 Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
  • Luk 10:34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
  • Luk 10:35 Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
  • Luk 10:36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"
  • Luk 10:37 Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"

BcO 1Sam. 31:1-4

  • 1Sam 31:1 Sementara itu orang Filistin berperang melawan orang Israel. Orang-orang Israel melarikan diri dari hadapan orang Filistin dan banyak yang mati terbunuh di pegunungan Gilboa.
  • 1Sam 31:2 Orang Filistin terus mengejar Saul dan anak-anaknya dan menewaskan Yonatan, Abinadab dan Malkisua, anak-anak Saul.
  • 1Sam 31:3 Kemudian makin beratlah pertempuran itu bagi Saul; para pemanah menjumpainya, dan melukainya dengan parah.
  • 1Sam 31:4 Lalu berkatalah Saul kepada pembawa senjatanya: "Hunuslah pedangmu dan tikamlah aku, supaya jangan datang orang-orang yang tidak bersunat ini menikam aku dan memperlakukan aku sebagai permainan." Tetapi pembawa senjatanya tidak mau, karena ia sangat segan. Kemudian Saul mengambil pedang itu dan menjatuhkan dirinya ke atasnya.

Renungan Hari Ini

Ada sebuah drama yang bercerita tentang lima anak yang telah ditinggal mati oleh kedua orang tua mereka sejak masih kecil. Anak tertua, seorang perempuan, ingin mengundurkan diri setelah bekerja keras dan banting tulang untuk menghidupi dirinya sendiri dan adik-adiknya.

Ia kemudian membagi-bagikan hartanya kepada ketiga adiknya, seperti perusahaan, rumah, kendaraan, dan tabungan. Namun, adik yang paling bungsu tidak menerima apa-apa dan diusir dari rumah karena ternyata bukan saudara kandung mereka.

Tidak lama kemudian, kakak perempuan ini sakit keras dan harus dirawat di rumah sakit. Dalam kesusahan itu, ketiga adiknya bertengkar tentang siapa yang akan bertanggungjawab untuk merawatnya.

Akhirnya, mereka sepakat untuk merawat kakak mereka itu secara bergantian. Namun, selama itu pula, ia diperlakukan secara tidak baik, ditelantarkan, dan dihina, sehingga sakitnya semakin parah. Secara mengejutkan, ia dipertemukan kembali dengan adik bungsunya yang baik dan peduli, meskipun dahulu perlakuan mereka terhadapnya sangat buruk.

Hari ini, Yesus mengingatkan kita untuk hidup dalam kasih dan kebenaran seperti yang tertulis dalam hukum Taurat. Mencintai Allah dan sesama adalah ajaran utama-Nya. Bila kita mau mengikuti ajaran-Nya dan melakukannya, kita akan memperoleh hidup kekal.

Dengan penuh kesadaran, kita perlu memperjuangkan dan mewujudkan sesuatu dengan penuh kasih. Melakukan kasih memang tidak mudah, apalagi kalau kita punya banyak pertimbangan. Hanya kasih yang tulus yang akan membawa sukacita dan damai sejahtera.

Namun, terkadang kenyataan hidup yang kita hadapi membuat kasih itu menjadi pudar dan hilang. Jangan sampai itu terjadi. Hendaknya kasih selalu hadir dalam pikiran, perkataan, dan tindakan kita. Dari Tuhan mengalirlah kasih yang sempurna serta abadi.

Ia mengajarkan kepada kita untuk meneladan diri-Nya dengan terlebih dahulu mencurahkan kasih yang tanpa batas dan tanpa syarat kepada kita. Oleh sebab itu, mari kita berusaha untuk tetap menghadirkan kasih kepada sesama, walaupun kita menghadapi kenyataan yang tidak seindah seperti yang kita inginkan.

Doa Penutup

Ya Allah, Engkau menunjukkan cahaya kebenaran-Mu kepada orang-orang yang sesat, agar mereka kembali ke jalan yang benar. Semoga kami semua yang menamakan diri orang kristen menjauhkan segalanya yang bertentangan dengan nama itu serta berusaha hidup sebagai orang kristen sejati.

Demi Yesus Kristus, Putera-Mu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

Demikian renungan harian Katolik hari Minggu, 13 Juli 2025 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita.


(sto/dil)

Hide Ads