Menurut buku 'Tuntunan Super Lengkap Haji & Umrah' karya Ust A Solihin As Suhaili, wukuf adalah hadir atau berada di Arafah. Kehadiran seseorang saat wukuf diperbolehkan di mana saja dan dalam keadaan apa pun asalkan berada di Arafah. Baik itu saat keadaan bangun maupun tidur, duduk maupun berdiri, berbaring maupun berjalan, hingga dalam keadaan yang suci maupun tidak.
Sebagai salah satu rangkaian ibadah haji, wukuf di Arafah menjadi rukun haji yang tak boleh dilewatkan oleh jamaah. Bagaimana tata cara wukuf di Arafah? Simak penjelasannya melalui paparan berikut.
Hukum Wukuf di Arafah
Sebelum mengetahui tata cara wukuf di Arafah, perlu dipahami terlebih dahulu terkait hukum mengerjakannya. Dikutip dari buku 'Fikih Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII' yang disusun oleh H Ahmad Ahyar dan Ahmad Najibullah, wukuf merupakan inti dari ibadah haji. Dikatakan bahwa seseorang yang menunaikan haji tanpa wukuf maka hukum hajinya tidak sah dan harus mengulangi lagi ibadah tersebut di tahun mendatang.
Juga dijelaskan dalam buku 'Fiqih Sunnah 3' karya Sayyid Sabiq bahwa para ulama menyepakati wukuf di Arafah adalah rukun haji yang dianggap sebagai yang paling besar. Ada sebuah hadits yang menyebutkan tentang syarat haji adalah wukuf di Arafah.
Dalil Wukuf di Arafah
Ada sebuah hadits yang menyebut bahwa syarat dari haji adalah wukuf di Arafah. Hadits tersebut berasal dari riwayat Abu Dawud yang menyampaikan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Ψ§ΩΩΨΩΩΩΩ ΨΉΩΨ±ΩΩΩΨ©ΩΨ Ω ΩΩΩ Ψ¬ΩΨ§Ψ‘Ω ΩΩΩΩΩΩΨ©Ω Ψ¬ΩΩ ΩΨΉΩ ΩΩΨ¨ΩΩΩ Ψ·ΩΩΩΩΨΉΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ¬ΩΨ±Ω ΩΩΩΩΨ―Ω Ψ£ΩΨ―ΩΨ±ΩΩΩ
Artinya: "Haji (yang memenuhi syarat) adalah (wukuf di) Arafah. Siapa saja yang datang (di Arafah) pada hari Nahar (sepuluh Dzulhijjah) malam sebelum fajar terbit, ia terhitung melakukan wukuf" (HR. Abu Dawud).
Masih merujuk dari buku yang sama, hadits tadi sejalan dengan sebuah riwayat yang disampaikan oleh Tirmidzi. Sebagaimana sabda dari Rasulullah SAW bahwa:
ΨΉΩΩΩ ΨΉΩΨ¨ΩΨ―Ω Ψ§ΩΨ±ΩΩΨΩΩ ΩΩΩ Ψ¨ΩΩΩ ΩΩΨΉΩΩ ΩΨ±Ω Ψ£ΩΩΩΩ ΩΩΨ§Ψ³ΩΨ§ Ω ΩΩΩ Ψ£ΩΩΩΩΩ ΩΩΨ¬ΩΨ―Ω Ψ£ΩΨͺΩΩΩΨ§ Ψ±ΩΨ³ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ Ψ΅ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ³ΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΩΩΩΩ Ψ¨ΨΉΩΨ±ΩΩΩΨ©Ω ΩΩΨ³ΩΨ£ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ£ΩΩ ΩΨ±Ω Ω ΩΩΩΨ§Ψ―ΩΩΩΨ§ ΩΩΩΩΨ§Ψ―ΩΩ Ψ§ΩΩΨΩΨ¬ΩΩ ΨΉΩΨ±ΩΩΩΨ©Ω Ω ΩΩΩ Ψ¬ΩΨ§Ψ‘Ω ΩΩΩΩΩΩΨ©Ω Ψ¬ΩΩ ΩΨΉΩ ΩΩΨ¨ΩΩΩ Ψ·ΩΩΩΩΨΉΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ¬ΩΨ±Ω ΩΩΩΩΨ―Ω Ψ£ΩΨ―ΩΨ±ΩΩΩ
(Ψ§ΩΨΨ¬ ΩΨ±ΩΨ§Ω Ψ§ΩΨͺΨ±Ω Ψ°Ω)
Artinya: "Dari Abdul Rahman bin Ya'mar bahwa orang-orang Nejd telah datang menghadap Rasulullah SAW sewaktu beliau sedang di Arafah. Mereka bertanya kepada Rasulullah SAW tentang wukuf, maka beliau memanggil seseorang agar mengumumkan, 'Haji itu Arafah (harus wukuf di Arafah). Barangsiapa datang pada malam sepuluh sebelum terbit fajar, sesungguhnya ia telah melaksanakan haji'." (HR. Tirmidzi).
Waktu Pelaksanaan Wukuf di Arafah
Kapan waktu pelaksanaan wukuf di Arafah? Disampaikan dalam sumber yang sama bahwa mayoritas ulama berpendapat waktu pelaksanaan wukuf di Arafah dapat dimulai dari hari ke-9 Dzulhijjah setelah matahari tergelincir hingga terbitnya fajar pada hari ke-10 Dzulhijjah.
Menurut buku 'Ensiklopedia Fikih Indonesia: Haji & Umrah' karya By Ahmad Sarwat, Lc, MA, melalui pandangan jumhur ulama, baik itu mazhab As-Syafi'i dan Al-Hanafi, waktu pelaksanaan wukuf di Arafah ditetapkan pada hari Arafah yaitu bertepatan dengan tanggal 9 Dzulhijjah setiap tahunnya.
Biasanya waktu wukuf dapat dimulai pada saat waktu dzuhur tiba atau pada saat tergelincirnya matahari. Sementara itu, batas akhir waktu wukuf adalah saat terbit fajar di hari berikutnya yaitu bertepatan pada tanggal 10 Dzulhijjah. Waktu tersebut bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.
Tata Cara Wukuf di Arafah
Terkait dengan cara wukuf di Arafah telah disampaikan di dalam buku 'Rahasia Kedahsyatan 12 Waktu Mustajab Untuk Berdoa' karya Nurhasanah Namin SAg. Cara melaksanakan wukuf di Arafah adalah dengan menghentikan seluruh kesibukan dan menggantinya dengan mengintrospeksi dan mengenal tentang diri sendiri. Setelah itu, penting bagi seseorang yang tengah wukuf untuk dapat mengenal secara lebih dekat kepada Allah SWT.
Selain sebagai cara untuk mengintrospeksi diri dan mengenal lebih dekat dengan Allah SWT, cara wukuf di Arafah juga telah disampaikan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Dawud, Ibnu Majah, Nasa'i, hingga Tirmidzi. Berdasarkan buku 'Fiqh Wanita Empat Mazhab: Fatwa-fatwa Fiqh Wanita Kontemporer' karya Dr Muhammad Utsman al-Khasyat, mengerjakan wukuf dapat dilakukan dalam waktu yang relatif singkat. Meskipun begitu, seseorang yang melakukannya dianggap telah memenuhi rangkaian haji tersebut. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
Ω ΩΩΩ Ψ΄ΩΩΩΨ―Ω Ψ΅ΩΩΩΨ§ΨͺΩΩΩΨ§ - ΩΩΨΉΩΩΩΩ Ψ§ΩΨ΅ΩΩΨ¨ΩΨΩ ΩΩΨ°ΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΨΉΩΩΩΨ§ ΨΩΨͺΩΩΩ ΩΩΨ―ΩΩΩΨΉΩ ΩΩΩΩΨ―Ω ΩΩΩΩΩΩ Ψ¨ΩΨΉΩΨ±ΩΩΩΨ©Ω ΩΩΨ¨ΩΩΩ Ψ°ΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩΨ§Ω Ψ£ΩΩΩ ΩΩΩΩΨ§Ψ±ΩΨ§ ΩΩΩΩΨ―Ω Ψ£ΩΨͺΩΩ ΩΩ ΨΩΨ¬ΩΩΩΩ ΩΩΩΩΨΆΩΩ ΨͺΩΩΩΨͺΩΩΩ.
Artinya: "Barang siapa turut sholat, yakni shalat Subuh berjemaah, bersama kami (di Muzdalifah) yang berarti ia telah wukuf bersama kami hingga kami meninggalkan Arafah, sementara dia telah wukuf di Arafah sebelum itu baik di malam hari atau di siang hari, maka sungguh ia telah sempurna hajinya dan telah menyelesaikan manasiknya" (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, Nasa'i, dan Tirmidzi dengan sanad shahih).
Sementara itu, terdapat tata cara wukuf di Arafah yang secara rinci disampaikan dalam buku 'Fikih Madrasah Aliyah Kelas X' yang disusun oleh Harjan Syuhada dan Sungarso. Tata cara wukuf di Arafah sebagai berikut:
- Menunaikan sholat Dzuhur dan Ashar dengan cara dijamak di awal waktu.
- Mendengarkan khutbah wukuf yang disampaikan.
- Memperbanyak doa yang semata-mata ditujukan kepada Allah SWT.
- Memperbanyak lantunan dzikir.
- Membaca Al-Quran.
- Menunaikan sholat Maghrib dan Isya dengan cara dijamak di awal waktu.
Demikian tadi tata cara wukuf di Arafah lengkap dengan hukum, dalil, dan waktu pelaksanaannya. Semoga dapat menjadi gambaran bagi detikers, ya.
(dil/rih)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa