Apa Itu Wukuf di Arafah? Ini Tata Cara dan Maknanya

Apa Itu Wukuf di Arafah? Ini Tata Cara dan Maknanya

Mira Rachmalia - detikJatim
Senin, 19 Mei 2025 22:30 WIB
Jemaah haji melakukan doa Wada pada detik-detik berakhirnya Wukuf di Arafah yang ditandai dengan terbenamnya matahari.
Jemaah haji wukuf di Arafah. Foto: Iqbal Ismail
Surabaya -

Ibadah haji memiliki rangkaian urutan ibadah yang harus dilaksanakan secara tertib agar sesuai syariat. Salah satu rukun wajib haji adalah wukuf di arafah. Lantas, apa arti ibadah wukuf di Arafah?

Mengutip situs Kementerian Agama, wukuf berasal dari kata "waqafa" yang artinya "berhenti". Secara harfiah wukuf berarti berdiam diri. Wukuf di Arafah adalah berada di Arafah pada waktu antara tergelincirnya matahari (tengah hari) tanggal 9 Dzulhijah sampai matahari terbenam dengan berpakaian ihram.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Wukuf di Arafah

Merangkum dari detikHikmah, sejarah pelaksanaan wukuf di Arafah bisa dilihat dari beberapa buku. Pertama, terkait kewajiban wukuf diceritakan dalam buku Sejarah Ibadah Menelusuri Asal-usul, Memantapkan Penghambaan tulisan Syahruddin El Fikri.

Dalam buku itu dijelaskan, saat melaksanakan ibadah haji, Rasulullah SAW didatangi seseorang dari suku Nejd yang bertanya, "Wahai Rasulullah, apa itu ibadah haji?".

ADVERTISEMENT

Beliau menjawab, "Inti dari ibadah haji adalah wukuf (berdiam diri) di Arafah. Barang siapa yang tiba sebelum salat pada malam yang menginap di Muzdalifah, maka hajinya telah sempurna." (HR Ahmad, al-Bayhaqi, dan al-Hakim).

Dari sini bisa dilihat bahwa wukuf menjadi salah satu syarat utama, bahkan inti ibadah haji. Wukuf dilaksanakan di padang Arafah, yang berjarak sekitar 25 km di sebelah timur kota Makkah. Tempat ini merupakan kawasan padang pasir yang amat luas, dan di bagian belakang dikelilingi bukit-bukit batu yang membentuk setengah lingkaran.

Masih dirangkum dari sumber yang sama, dalam buku Haji dan Umrah karya M Quraish Shihab, nama Arafah diambil dari kata yang memiliki arti 'mengenal' atau 'mengakui'. Sebab, di lokasi ini setiap manusia harus mengenal jati dirinya dan menyadari setiap dosa yang telah diperbuat.

Arafah juga memiliki makna mengenal, mengetahui, atau menyadari. Dari makna tersebut, Arafah mencerminkan gambaran dari Padang Mahsyar di akhirat kelak, sebagai tempat di mana segala amal perbuatan manusia di dunia akan dihisab.

Padang Arafah bukan hanya menjadi tempat penting dalam pelaksanaan ibadah haji , tetapi menyimpan kisah bersejarah yang mengharukan. Di mana, di tempat itulah, pertemuan kembali Nabi Adam dan Siti Hawa, manusia pertama ciptaan Allah SWT.

Setelah melakukan kesalahan dan menerima kalimat tobat dari Allah, sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-A'raf ayat 23, Nabi Adam AS diperintahkan mengelilingi Baitul Makmur sebanyak tujuh kali. Setelah itu, Malaikat Jibril membimbing dan memintanya memandang ke arah sebuah bukit luas. Bukit tersebut kelak dikenal sebagai Padang Arafah.

Setelah ratusan tahun berpisah, atas izin Allah SWT, Nabi Adam dan Siti Hawa akhirnya dipertemukan di Padang Arafah. Momen sakral ini menjadi titik penting dalam sejarah pertemuan manusia pertama di bumi. Kisah tersebut dipercaya sebagai salah satu mukjizat yang terjadi di tempat yang kini menjadi lokasi utama wukuf saat ibadah haji.

Dalam suasana penuh haru, keduanya saling berpelukan. Dari pertemuan itu, Nabi Adam melihat titik cahaya yang kelak dikenal sebagai Ka'bah di Makkah. Dari bukit itulah, Nabi Adam mengucapkan lafaz pertama sebagai manusia, "Allah", sebuah pengakuan keesaan dan awal dari ma'rifat Nabi Adam, yaitu pengenalan manusia kepada Tuhannya.

Tata Cara Wukuf di Arafah

Wukuf di Arafah akan berlangsung pada 9 Dzulhijjah 2025. Pada waktu antara tergelincirnya matahari (tengah hari) sampai matahari terbenam. Mengutip buku Manasik Haji 2025, persiapan ke Arafah sudah dimulai sejak 8 Dzulhijjah. Berikut poin-poin pentingnya.

Persiapan Menuju Arafah

  • Disunahkan membersihkan badan dengan mandi dan berwudu, memotong kuku, memakai wewangian di badan.
  • Berpakaian ihram, dilanjutkan dengan melaksanakan salat sunat ihram.
  • Berniat haji dengan isytirat.
  • Membaca talbiyah selama perjalanan dari Makkah ke Arafah, serta berselawat, dan berdoa.
  • Berangkat menuju Arafah mulai pukul 07.00 WAS sampai selesai.

Ketentuan Wukuf

  • Wukuf dilakukan setelah khotbah wukuf dan salat jamak qasar taqdim Zuhur dan Ashar.
  • Wukuf dilakukan dalam suasana tenang, khusyuk dan tawadu kepada Allah.
  • Wukuf dapat dilaksanakan secara berjemaah atau sendiri-sendiri.
  • Selama wukuf, jemaah memperbanyak zikir, istigfar, selawat, dan doa sesuai sunah Rasulullah SAW.
  • Dalam melaksanakan wukuf, seseorang tidak dipersyaratkan suci dari hadas besar maupun kecil.
  • Wanita haid/nifas melaksanakan wukuf di tenda Arafah.
  • Jemaah haji yang sakit dan berada dalam perawatan di rumah sakit atau KKHI dan memungkinkan dibawa ke Arafah melaksanakan wukuf lewat proses safari wukuf.

Imbauan Saat di Arafah

  • Arafah sangat terik dan kelembapan udara rendah dengan suhu 41 C-42 C disertai angin berdebu dengan kecepatan 0,5 km/jam.
  • Menjaga kesehatan, banyak minum air putih, makan cukup, tidak keluar tenda, minum obat yang dianjurkan dokter, dan gunakan alat pelindung diri.
  • Sering minum air dan bawa bekal secukupnya.
  • Perbanyak zikir dengan membaca talbiyah, kalimat tauhid, atau membaca Al-Quran.
  • Menyelingi zikir dengan berdoa.
  • Meyakini doa di Arafah dikabulkan Allah dan dosanya diampuni.
  • Menjaga salat lima waktu.
  • Mengikuti prosesi wukuf dengan khidmat dan memanfaatkan waktu wukuf dengan sebaik-baiknya.
  • Bertafakkur merenungi kebesaran Allah, merasa dirinya kecil dan tidak berdaya, berserah diri dan mengharap pertolongan Allah.
  • Bagi jemaah sakit agar bersabar, ikhtiar berobat ke dokter, serta zikir dan doa untuk kesembuhan.

Makna Wukuf di Arafah

Mengutip situs Kementerian Agama, momen wukuf di Arafah merupakan fase yang amat sakral karena pada masa ini para jemaah haji diajak untuk berkomunikasi langsung dengan Sang Pencipta di waktu dan tempat yang sangat mustajab. Berikut penjelasan dari makna wukuf di Arafah.

1. Perenungan Diri dan Kesadaran Akan Keterbatasan

Wukuf adalah waktu untuk berhenti sejenak dari kesibukan duniawi, berintrospeksi diri, dan menyadari keterbatasan manusia di hadapan Allah SWT. Ini adalah kesempatan untuk merenungkan perjalanan hidup, mengevaluasi tindakan, dan menyadari bahwa dunia adalah tempat transit menuju akhirat.

2. Penolakan Keburukan dan Peneguhan Kebaikan

Wukuf di Arafah adalah simbol kebulatan tekad untuk menghentikan segala keburukan dan mengabadikan kebaikan dalam diri. Ini adalah waktu untuk membersihkan hati dari dosa-dosa dan memperkuat komitmen untuk melakukan kebaikan.

3. Kesatuan dan Persaudaraan Muslim

Di Arafah, jamaah haji dari berbagai negara dan latar belakang berkumpul tanpa perbedaan, menunjukkan persatuan umat Islam di bawah naungan Allah. Wukuf di Arafah adalah simbol kesatuan dan persaudaraan yang kuat.

4. Waktu Mustajab Untuk Berdoa

Wukuf adalah waktu yang sangat diberkahi untuk berdoa kepada Allah SWT. Diyakini bahwa doa yang dilakukan di Arafah akan segera dikabulkan.

5. Simulasi Hari Kiamat

Wukuf di Arafah juga melambangkan hari kiamat, di mana semua manusia berkumpul untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatan mereka. Wukuf adalah simulasi untuk mempersiapkan diri menghadapi hari perhitungan di akhirat.

6. Pengakuan dan Pengetahuan Akan Allah

Arafah, yang berarti "tahu" atau "mengenal", juga menunjukkan bahwa pada hari itu, umat Islam mengetahui dan membenarkan Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang harus disembah.

7. Pengampunan dan Rahmat

Pada hari Arafah, Allah SWT memberikan kabar gembira kepada orang-orang yang berhaji dengan ampunan dan rahmat. Wukuf di Arafah adalah kesempatan untuk memohon ampunan dan bertaubat kepada Allah SWT.




(ihc/irb)


Hide Ads