Hari Tasyrik adalah tiga hari yang jatuh pada 11-13 Dzulhijjah secara berurutan. Dalam rentang tiga hari ini, ada sejumlah amalan dan larangan yang harus umat Islam ketahui. Lalu, kapan hari Tasyrik 2024?
Dirujuk dari laman NU Online, secara bahasa, tasyrik berasal dari kata tasyriq yang berarti penghadapan ke arah timur atau arah sinar matahari. Sementara itu, Ibnu Hajar al-Asqalani berpendapat nama ini muncul karena pada hari Tasyrik, orang menjemur hewan kurban dan menjadikannya dendeng.
Lebih lanjut, ada juga ulama yang berpendapat bahwa penamaan hari Tasyrik ini disebabkan waktu pelaksanaan sholat Idul Adha. Sebagaimana diketahui, sholat Idul Adha diselenggarakan ketika matahari memancarkan cahayanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum hari Tasyrik 2024 tiba, umat Islam sudah sepatutnya mengetahui hal-hal yang berkaitan dengannya. Di antaranya adalah mengenai jadwal, amalan, dan larangan. Yuk, simak uraian lengkapnya yang telah detikJogja siapkan berikut ini!
Jadwal Hari Tasyrik 2024
Telah disebutkan sebelumnya bahwasanya hari Tasyrik jatuh setiap 11-13 Dzulhijjah. Diambil dari buku Amalan Awal Dzulhijjah hingga Hari Tasyrik karya Muhammad Abduh Tuasikal, Rasulullah SAW bersabda:
يَوْمُ عَرَفَةَ وَيَوْمُ النَّحْرِ وَأَيَّامُ التَّشْرِيقِ عِيدُنَا أَهْلَ الإِسْلَامِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَهِيَ
Artinya: "Hari Arafah, hari Idul Adha dan hari-hari tasyrik adalah 'ied kami kaum muslimin. Hari tersebut (Idul Adha dan hari tasyrik) adalah hari menyantap makan dan minum." (HR Abu Daud no 2419 dan Tirmidzi no 773)
Imam Nawawi berkata, "Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha (yaitu 11, 12, dan 13 Dzulhijjah). Disebut tasyrik karena tasyrik itu berarti mendendeng atau menjemur daging kurban di terik matahari. Dalam hadits disebutkan, hari Tasyrik adalah hari untuk memperbanyak dzikir yaitu takbir dan lainnya."
Berpedoman pada Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 terbitan Kementerian Agama, jadwal hari Tasyrik 2024 adalah sebagai berikut:
- Selasa, 18 Juni 2024: 11 Dzulhijjah 1445 H
- Rabu, 19 Juni 2024: 12 Dzulhijjah 1445 H
- Kamis, 20 Juni 2024: 13 Dzulhijjah 1445 H
Amalan Hari Tasyrik
Selama tiga hari Tasyrik berlangsung, ada beberapa amalan yang umat Islam dapat jalankan. Di bawah ini uraian ringkas masing-masingnya:
1. Menyembelih Hewan Kurban
Berdasar uraian dalam buku Fikih Kurban karya Hari Ahadi, waktu terakhir untuk menyembelih kurban adalah pada 13 Dzulhijjah. Artinya, proses menyembelih hewan kurban dapat dimulai pada 10 Dzulhijjah dan berakhir pada 13 Dzulhijjah. Hal ini didasarkan atas hadits hasan lighairihi riwayat Ahmad nomor 16752 berikut:
كُلُّ أَيَّامِ التَّشْرِيقِ ذَبْحٌ.
Artinya: "Semua hari Tasyrik ialah waktu berkurban."
2. Hari Makan dan Minum
Selama hari Tasyrik, umat Islam juga dianjurkan untuk makan dan minum serta menampakkan kegembiraan. Pun juga diperbolehkan untuk mengadakan perkumpulan ataupun santap bersama, selama hal tersebut bermanfaat dan tidak melanggar syariat.
Diambil dari buku Panduan Praktis Amalan Ibadah di Bulan Dzulhijjah karangan Abu Abdillah Syahrul Fatwa, dalam hadits riwayat Muslim nomor 1141, Nabi Muhammad SAW bersabda:
أَيَّامُ التَّشْرِيْقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَ ذِكْرِ اللَّهِ
Artinya: "Hari Tasyrik adalah hari untuk makan, minum, dan berdzikir."
3. Berdzikir
Pada hari-hari Tasyrik, umat Islam diminta untuk memperbanyak dzikir kepada Allah sebagaimana hadits yang telah disebut sebelumnya. Adapun dzikir selama hari Tasyrik terdiri atas 5 macam jenis sebagai berikut:
- Dzikir kepada Allah dengan takbir usai mengerjakan sholat wajib.
- Membaca bismillah dan takbir saat menyembelih hewan kurban.
- Membaca basmalah sebelum makan dan mengakhirinya dengan hamdalah.
- Berdzikir ketika melempar jumrah (khusus untuk jemaah haji).
- Berdzikir secara mutlak (tidak terkait waktu tertentu, alias boleh dilakukan kapan pun dan di mana pun selama tidak menyalahi syariat).
4. Memperbanyak Doa Sapu Jagat
Banyak ulama salaf menganjurkan membaca doa "Rabbanaa aatina fid dunya hasanah wa fil akhirati hasanah, wa qina 'adzaban naar" pada hari-hari Tasyrik. Doa ini terkenal sebagai doa yang paling banyak dibaca Nabi Muhammad SAW sebagaimana keterangan dalam hadits berikut:
اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِيِّ حَسَنَةً ، وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya: ""Doa yang paling banyak dibaca oleh Nabi 'Allahumma Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa gina 'adzaban naar,'(Wahai Allah, Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka). (HR Bukhari no 2389 dan Muslim no 2690).
Terlebih, Abu Musa Al-Asy'ary dalam salah satu khutbahnya pernah berkata, "Tiga hari setelah hari Nahr (yaitu hari-hari Tasyrik), itulah yang disebut oleh Allah dengan ayyam ma'dudat (hari yang terbilang). Doa pada hari tersebut tidak akan tertolak (pasti terkabul), maka segeralah berdoa dengan berharap pada-Nya."
Larangan Hari Tasyrik
Ada amalan yang dianjurkan, ada juga pantangan untuk setiap muslim selama hari Tasyrik. Apa larangannya? Umat Islam dilarang berpuasa selama hari-hari Tasyrik.
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, pada hari Tasyrik, umat Islam diminta untuk makan dan minum serta bergembira. Oleh karenanya, puasa terlarang pada hari-hari ini. Landasannya adalah hadits dari Umar bin Al-Khaththab yang berbunyi:
هَذَانِ يَوْمَانِ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ عَنْ صِيَامِهِمَا يَوْمُ فِطْرِكُمْ مِنْ صِيَامِكُمْ ، وَالْيَوْمُ الْآخَرُ تَأْكُلُونَ فِيهِ مِنْ نُسُكِكُمْ
Artinya: "Dua hari ini adalah hari yang Rasulullah SAW larang untuk berpuasa di dalamnya, yaitu Idul Fitri, hari di mana kalian berbuka dari puasa kalian. Begitu pula beliau melarang berpuasa pada hari lainnya, yaitu Idul Adha di mana kalian memakan hasil sesembelihan kalian." (HR Bukhari no 1990 dan Muslim no 1137).
Imam an-Nawawi berkata, "Hari-hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha. Hari Tasyrik tersebut dimasukkan dalam hari Ied. Hukum yang berlaku pada hari Ied juga berlaku mayoritasnya pada hari Tasyrik, seperti hari Tasyrik memiliki kesamaan dalam waktu pelaksanaan penyembelihan kurban, diharamkannya puasa (sebagaimana pada hari Ied) dan dianjurkan untuk bertakbir ketika itu."
Akan tetapi, Imam Malik, Al-Auza'i, Ishaq, dan Imam Syafi'i menyatakan bolehnya berpuasa pada hari Tasyrik, khusus orang yang tamattu' jika ia tidak memperoleh sembelihan kurban. Dalilnya adalah hadits di bawah ini:
لَمْ يُرَخَّصْ فِي أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ ، إِلَّا لِمَنْ لَمْ يَجِدِ الْهَدْيَ
Artinya: "Pada hari Tasyrik tidak diberi keringanan untuk berpuasa kecuali bagi orang yang tidak mendapat al-hadyu ketika itu." (HR Bukhari no 1997 dan 1998)
Demikian penjelasan lengkap mengenai jadwal hari Tasyrik 2024, lengkap dengan amalan dan larangannya. Semoga informasinya bermanfaat!
(apu/ams)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi