Kapok Warga Kulon Progo Pelihara Buaya, Awalnya Gemas Akhirnya Ngeri

Terpopuler Sepekan

Kapok Warga Kulon Progo Pelihara Buaya, Awalnya Gemas Akhirnya Ngeri

Tim detikJateng - detikJogja
Sabtu, 04 Mei 2024 15:22 WIB
Evakuasi buaya muara di rumah warga Dusun Bendungan Lor, Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates, Kulon Progo, Kamis (25/4/2024).
Evakuasi buaya muara di rumah warga Dusun Bendungan Lor, Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates, Kulon Progo, Kamis (25/4/2024). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja
Kulon Progo -

Banyak orang yang memilih kucing atau anjing sebagai piaraan. Namun, Diyana warga Wates, Kulon Progo ini berbeda. Dia tertarik memelihara buaya karena menurutnya reptil itu lucu dan menggemaskan.

Bayangan itu diperoleh 8 tahun yang lalu, saat buaya yang bernama Milo itu masih bayi. Setelah buaya itu dewasa, dia jadi ngeri karena susah dikendalikan. Akhirnya, dia memilih menyerahkan piaraannya ke pemerintah.

Artikel evakuasi buaya bernama Milo yang kini panjangnya mencapai 2 meter itu menjadi salah satu berita yang banyak diakses oleh pembaca detikJogja selama sepekan terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beli Saat Masih Bayi

Si pemilik buaya, Diyana bercerita jika hewan yang diberi nama Milo ini diperolehnya sejak delapan tahun lalu.

"Dulu beli sekitar Rp 400 ribuan. Saat itu ukurannya masih kecil kaya tokek gitu," ucap Diyana, Kamis (22/4/2024).

ADVERTISEMENT

Saat itu, Milo masih imut dan lucu. Diyana pun terbiasa memegangnya dan mengajak reptil itu bermain.

"Dulu awalnya dia bisa dihandle, sering dimandiin, sering dipegang," katanya.

Diyana merawat Milo dengan cukup baik. Makanan berupa daging olahan menjadi santapan Milo tiap hari. Tak disangka, dalam waktu 8 tahun tubuhnya berkembang pesat.

Milo yang dulunya cuma sebesar tokek kini sudah dewasa. Panjangnya sekitar 2 meter dengan bobot 60 kg. Hewan itu sudah sulit dikendalikan hingga bikin ngeri.

"Pas udah agak besar itu dia udah mulai susah dikendalikan," ujarnya.

Mereka tidak memiliki pilihan lain, kecuali menyingkirkan buaya itu. Ayah Diyana, Sudiyono kemudian menghubungi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta untuk mengevakuasinya.

Mereka berharap Milo bisa dilepasliarkan ke habitatnya sehingga hidupnya lebih baik.

"Ya demi kebaikan dia juga. Kita sedih cuma ya udah, yang penting dia bisa dirilis ke habitatnya," tutur dia.

Evakuasi Berjalan Lancar

Proses evakuasi dilakukan dengan cara mengeluarkan buaya dari kandang yang terletak di halaman belakang rumah. Meski sempat ada perlawanan, evakuasi berlangsung lancar.

"Secara umum evakuasi berjalan lancar, karena petugas kami sudah biasa melakukan ini," ucap Kepala Resort KSDA Kulon Progo, Purwanto, usai evakuasi.

Purwanto mengatakan buaya muara merupakan satwa yang dilindungi sehingga tidak boleh dipelihara. Pihaknya mengapresiasi langkah keluarga Sudiyono yang secara sadar dan sukarela menyerahkan buaya tersebut untuk dikembalikan ke alam liar.

"Karena ini punya kesadaran untuk menyerahkan ke negara jadi tidak ada sanksi apa-apa. Justru kami berterima kasih atas kesadaran masyarakat sehingga satwa tersebut bisa dilestarikan," ucapnya.




(ahr/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads