Milo, buaya muara piaraan warga Wates, Kulon Progo, kini telah menempati 'rumah baru' di Stasiun Flora Fauna Bunder di Hutan Bunder, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul. Di tempat tinggalnya yang sekarang, Milo juga bertemu dengan teman baru sesama buaya.
Milo yang sebelumnya dievakuasi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta. Selain rumah, dia juga bertemu teman baru sesama buaya.
"(Milo) Masuk ke sini tanggal 25 April sore sekitar jam 4. Yang temannya Milo itu jantan," kata Penyuluh Kehutanan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta, Harits Surakhman saat ditemui detikJogja di lokasi, Selasa (7/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teman serumah Milo itu belum punya nama. Pada pertemuan pertama, Harits bilang Milo dan temannya itu saling berkejaran.
"Kalau pertama kali datang kejar-kejaran, mungkin perkenalan. Sekarang sudah tenang," ujar dia.
Harits menjelaskan, buaya jantan teman Milo itu diserahkan ke tempat rehabilitasi sementara oleh BPBD Sleman beberapa bulan lalu. Buaya itu sebelumnya dievakuasi dari sungai di wilayah Kapanewon Kalasan.
"Dapat dari alam beberapa bulan yang lalu. Ditemukan di sungai di daerah Kalasan. Ada laporan terus ditangkap sama BPBD dan dibawa ke sini," ucap dia.
Harits menerangkan, Milo buaya berkelamin betina. "Bisa aja kawin nanti. Tapi sekarang masih terlalu muda. Usianya belum matang," kata dia.
Kondisi Milo di 'Rumah Baru'
Menurut Harits, Milo dinilai terlalu gemuk saat pertama kali tiba ke tempat rehabilitasi sementara di Hutan Bunder.
"Milo kemarin terlalu gemuk. Awal masuk ke sini (beratnya) 50 kg," ujar dia.
Harits bilang, berat ideal Milo di usianya kini (sekitar delapan tahun) seharusnya sekitar 40 kilogram. Menurut dia, Milo jadi kegemukan karena sebelumnya diberi makan 2 kilogram daging per tiga hari.
"Idealnya sekitar 40 kg (beratnya). Kemarin katanya dikasih makan dua kilo per tiga hari," ungkap dia.
Di tempat baru, Milo mendapat jatah makan satu kilogram ayam hidup sepekan sekali.
"Di sini dikasih ayam hidup sekilo seminggu sekali. Baru tadi dikasih pakan," terang Harits.
Harits menambahkan, Milo saat ini terbilang masih jinak. Buaya muara itu tidak pernah sekalipun keluar kolam.
"Kalau sekarang masih jinak karena sama pemiliknya katanya tidur bareng," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Milo merupakan buaya peliharaan Diyana (28) warga Wates, Kulon Progo. Milo disebut dipelihara sejak 2016 atau 8 tahun silam.
Diyana mengaku mengikhlaskan Milo dievakuasi BKSDA karena tak sanggup memelihara lagi. Sebab, semakin besar Milo semakin susah dikendalikan.
"Dulu awalnya dia bisa di-handle, sering dimandiin, sering dipegang. Cuma pas udah agak besar itu dia udah mulai susah dikendalikan," ujar Diyana beberapa waktu lalu.
(dil/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas