Renungan Harian Katolik Hari Ini 12 Desember 2025 dan Bacaannya: Niat Baik

Renungan Harian Katolik Hari Ini 12 Desember 2025 dan Bacaannya: Niat Baik

Santo - detikJogja
Jumat, 12 Des 2025 04:00 WIB
Renungan Harian Katolik Hari Ini 12 Desember 2025 dan Bacaannya: Niat Baik
Renungan harian Katolik. (Foto: reenablack/Pixabay)
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian Katolik hari ini adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, 12 Desember 2025 merupakan Peringatan Fakultatif SP Maria Guadalupe. Dengan orang kudus Santa Yohanna Fransiska Fremio de Chantal, Janda; Santo Hoa, Pengaku Iman. Kemudian, warna liturgi hari ini adalah ungu.

Mengangkat tema tentang niat baik, mari simak renungan Katolik hari Jumat, 12 Desember 2025 yang dihimpun dari buku "Inspirasi Pagi" oleh Gaudensia Sihaloho KSSY. Renungan harian Katolik berikut juga dilengkapi dengan bacaan Injil dan doa Katolik hari ini sebagai penutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Katolik Hari Ini Jumat, 12 Desember 2025

Bacaan Liturgi Hari Ini 12 Desember 2025

Sebelum berefleksi dalam renungan Katolik hari ini, umat dapat membaca bacaan liturgi Katolik hari ini. Adapun menurut kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, bacaan liturgi 12 Desember 2025 adalah Sir 48:1-4.9-11; Mzm 80:2ac.3b.15-16.18-19; Mat 17:10-13; BcO Yes. 29:1-8. Berikut ini uraiannya:

ADVERTISEMENT

Bacaan I Sir 48:1-4.9-11;

  • Sir 48:1 Lalu tampillah nabi Elia bagaikan api, yang perkataannya laksana obor membakar.
  • Sir 48:2 Kelaparan didatangkan-Nya atas mereka, dan jumlah mereka dijadikannya sedikit berkat semangatnya.
  • Sir 48:3 Atas firman Tuhan langit dikunci olehnya, dan api diturunkannya sampai tiga kali.
  • Sir 48:4 Betapa mulialah engkau, hai Elia, dengan segala mujizatmu, dan siapa boleh bermegah-megah bahwa sama dengan dikau?
  • Sir 48:9 Dalam olak angin berapi engkau diangkat, dalannkereta dengan kuda-kuda berapi.
  • Sir 48:10 Engkau tercantum dalam ancaman-ancaman tentang masa depan untuk meredakan kemurkaan sebelum meletus, dan mengembalikan hati bapa kepada anaknya serta memulihkan segala suku Yakub. n Berbahagialah orang yang telah melihat dikau, dan yang meninggal dengan kasih mereka, sebab kamipun pasti akan hidup pula.

Bacaan Mazmur Mzm 80:2ac.3b.15-16.18-19;

  • Mzm 80:2 (80-3) di depan Efraim dan Benyamin dan Manasye! Bangkitkanlah keperkasaan-Mu dan datanglah untuk menyelamatkan kami.
  • Mzm 80:3 (80-4) Ya Allah, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.
  • Mzm 80:15 (80-16) batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu!
  • Mzm 80:16 (80-17) Mereka telah membakarnya dengan api dan menebangnya; biarlah mereka hilang lenyap oleh hardik wajah-Mu!
  • Mzm 80:18 (80-19) maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu. Biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu.
  • Mzm 80:19 (80-20) Ya TUHAN, Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.

Bacaan Injil Mat 17:10-13

  • Mat 17:10 Lalu murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Kalau demikian mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?"
  • Mat 17:11 Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu
  • Mat 17:12 dan Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka."
  • Mat 17:13 Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.

Bacaan Ofisi Yes. 29:1-8

  • Yes 29:1 Celakalah Ariel, Ariel, kota tempat Daud berkemah! Biarlah tahun demi tahun perayaan-perayaan silih berganti!
  • Yes 29:2 Aku akan menyesakkan Ariel, sehingga orang mengerang dan mengaduh, dan kota itu akan seperti perapian bagi-Ku.
  • Yes 29:3 Aku akan berkemah di segala penjuru mengepung engkau, dan akan membuat tempat-tempat pengintaian untuk mengimpit engkau, dan akan mendirikan pagar-pagar pengepungan terhadap engkau.
  • Yes 29:4 Maka engkau akan merendahkan diri dan engkau bersuara dari dalam tanah, perkataanmu kedengaran samar-samar dari dalam debu; suaramu akan berbunyi seperti suara arwah dari dalam tanah, dan perkataanmu akan kedengaran seperti bisikan dari dalam debu.
  • Yes 29:5 Akan tetapi segala pasukan lawanmu akan hilang lenyap seperti abu halus, dan semua orang yang gagah sombong akan menjadi seperti sekam yang melintas terbang. Sebab dengan tiba-tiba, dalam sekejap mata,
  • Yes 29:6 engkau akan melihat kedatangan TUHAN semesta alam dalam guntur, gempa dan suara hebat, dalam puting beliung dan badai dan dalam nyala api yang memakan habis.
  • Yes 29:7 Maka segala pasukan bangsa-bangsa yang berperang melawan Ariel, dan semua orang yang memerangi dia dan kubu pertahanannya dan orang-orang yang menyesakkan dia akan seperti mimpi dan seperti penglihatan malam-malam:
  • Yes 29:8 seumpama seorang yang lapar bermimpi ia sedang makan, pada waktu terjaga, perutnya masih kosong, atau seumpama seorang yang haus bermimpi ia sedang minum, pada waktu terjaga, sesungguhnya ia masih lelah, kerongkongannya masih dahaga, demikianlah halnya dengan segala pasukan bangsa-bangsa yang berperang melawan gunung Sion.

Renungan Harian Katolik Jumat 12 Desember 2025

Ada seorang suster yang sejak muda hingga saat ini selalu mengunjungi sebuah keluarga miskin yang tinggal di pinggiran kota. Suster itu membawa makanan atau sedikit kebutuhan harian yang bisa dia bawa, mendengarkan keluh kesah mereka, dan menyapa anak-anak mereka.

Ada yang memuji pelayanan suster tersebut, namun tidak sedikit juga yang mengkritik bahwa itu hanyalah pencitraan, membuatnya terlalu sering keluar rumah, dan sebagainya. Apa yang ia lakukan seakan-akan selalu salah di mata sebagian orang.

Namun, semua tanggapan itu tidak menyurutkan niat suster ini. Ia tetap melanjutkan pelayanannya dengan tenang. Ia berkata, "Kalau saya berhenti hanya karena penilaian orang, siapa yang akan menjadi tangan Tuhan di tempat ini?"

Kisah seperti itu sering terjadi dalam kehidupan kita. Ketika kita ingin melakukan sesuatu yang baik, ada saja suara-suara yang menilai, mengkritik, bahkan meremehkan. Itulah yang diungkapkan Yesus dalam bacaan Injil hari ini.

Yesus menggambarkan generasi yang dihadapi-Nya sebagai orang-orang yang tidak pernah puas, yang melihat orang lain serba salah: Yohanes Pembaptis yang tidak makan dan minum dianggap terlalu keras; Yesus sendiri dianggap terlalu dekat dengan orang berdosa.

Dua pribadi yang sama-sama melakukan kehendak Allah justru dinilai salah oleh banyak orang. Pada Masa Adven ini, kita diajak untuk merenungkan betapa kita sering menjadi seperti generasi tersebut: Mudah menghakimi, cepat menilai, suka membandingkan, dan gemar mencari kekurangan orang lain.

Namun, di sisi lain, kita pun sebagai murid Kristus kadang mengalami nasib serupa: Niat baik kita sering ditafsirkan buruk, pelayanan tulus kita dianggap mencari perhatian, kelembutan kita dianggap sebagai sikap yang lemah, dan sebagainya.

Yesus tidak meminta kita menjadi sempurna di mata manusia, tetapi untuk tetap setia melakukan kehendak Bapa. Kesetiaan inilah yang menjadi inti Masa Adven. Kita diajak untuk menata hati, komitmen, dan langkah hidup kita agar selalu mengarah pada Tuhan, meski dunia tidak selalu memahaminya.

Di tengah dunia yang semakin bising dengan opini, komentar, dan penilaian cepat, kita diajak untuk memiliki keteguhan hati yang lahir dari relasi mendalam dengan Allah. Yesus dan Yohanes Pembaptis menjadi teladan bagaimana hidup yang sungguh-sungguh mengutamakan kehendak Tuhan daripada suara manusia.

Yohanes menjalani hidup yang keras dan disiplin, sedangkan Yesus hadir dengan kasih dan kedekatan pada semua orang termasuk yang dianggap sebagai pendosa. Dua cara hidup itu berbeda, namun sama-sama benar karena keduanya taat pada kehendak Allah.

Dalam hidup sehari-hari, kita akan selalu bertemu dengan situasi yang membuat kita merasa serba salah. Namun, kita diajak untuk kembali kepada hal yang utama: Apakah yang saya lakukan ini selaras dengan kehendak Allah? Jika ya, tetaplah setia.

Masa Adven menjadi kesempatan untuk menata kembali fokus kita. Kita tentu tidak bisa mengontrol apa yang orang pikirkan atau katakan tentang kita, tetapi kita bisa mengontrol hati kita sendiri untuk selalu berjalan dalam terang Kristus, membiarkan kasih-Nya membimbing, dan tidak terpengaruh pada komentar-komentar yang melemahkan.

Semoga kita mampu belajar dari Yesus dan Yohanes Pembaptis, dua pribadi yang berbeda tetapi satu dalam kesetiaan. Semoga kita memiliki keberanian untuk tetap setia berbuat baik dan melaksanakan kehendak Bapa meski dunia tidak selalu mengerti, sehingga kita mampu menjadi pembawa terang dan kebenaran-Nya dengan penuh sukacita.

Doa Penutup

Allah Yang Maha Kuasa, perkenankanlah umatMu selalu berjaga sambil menantikan kedatangan PutraMu yang tunggal. Semoga kami dengarkan nasihat penyelamat kami, sehingga pada saat la datang, kami dapat menyongsongNya dengan pelita bernyala.

Sebab Dialah Putra dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

Demikian renungan harian Katolik hari Jumat, 12 Desember 2025 dengan bacaan Injil dan doa penutup. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.




(sto/aku)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads