4 Hadits tentang Puasa Syawal, Amalan yang Penuh Keutamaan

4 Hadits tentang Puasa Syawal, Amalan yang Penuh Keutamaan

Nur Umar Akashi - detikJogja
Selasa, 16 Apr 2024 12:50 WIB
Ilustrasi puasa
Ilustrasi puasa. Foto: Freepik
Jogja -

Selepas bulan suci Ramadhan, umat Islam memasuki bulan Syawal 1445 Hijriah. Pada bulan ini, dianjurkan mengerjakan puasa sunnah Syawal enam hari yang memiliki keutamaan mulia. Di bawah ini beberapa hadits tentang puasa Syawal.

Dijelaskan dalam situs resmi Kementerian Agama Bengkulu, ada tiga syarat diterimanya ibadah seorang hamba, yaitu ibadah yang dilandasi iman, ilmu, dan keikhlasan.

Adapun anjuran menunaikan puasa Syawal terdapat dalam sejumlah hadits. Berikut kumpulan hadits tentang puasa Syawal, dikutip daribuku Fikih Muyassar terjemahan Fathul Mujib, buku 10 Masalah Fiqih Puasa Syawal karya Abu Ubaidah Yusuf, dan buku Tentang Puasa Syawal Enam Hari oleh Abu Fudhail Abdurrahman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kumpulan Hadits tentang Puasa Syawal

Hadits Puasa Syawal #1

Hadits ini datang dari sahabat nabi bernama Abu Ayyub al-Anshari RA. Ini redaksinya:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِرًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

ADVERTISEMENT

Artinya: "Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian menyusulnya dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, ia seperti berpuasa satu tahun." (HR Muslim no 1164)

Hadits Puasa Syawal #2

Sumber hadits kedua ini adalah Tsauban Maula Rasulullah SAW.

عَنْ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُوْلِ اللهِ ﷺ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ أَنَّهُ قَالَ: مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَّةِ. مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشَرُ أَمْثَالِهَا

Artinya: "Dari Tsauban, budak Rasulullah SAW, bahwasanya beliau SAW bersabda, 'Barang siapa berpuasa enam hari setelah Hari Raya Idul Fitri, maka seperti telah berpuasa setahun penuh. Barang siapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh lipatnya." (HR Ibnu Majah no 1715, Ad-Darimi no 1762, an-Nasai no 2810, Ibnu Hibban no 928, dan selainnya)

Hadits Puasa Syawal #3

Abu Hurairah RA, seorang sahabat yang terkenal meriwayatkan banyak hadits juga menuturkan sabda Rasulullah SAW:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ ﷺ : مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ بِسِتٌ مِنْ شَوَّالٍ, فَذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ

Artinya: "Dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda, 'Barang siapa berpuasa Ramadhan dan mengikutinya dengan enam hari Syawal, maka seperti telah berpuasa setahun penuh.'" (HR Abu Awanah 2702 dan Al-Bazzar no 669)

Hadits Puasa Syawal #4

Hadits keempat tentang puasa Syawal ini bersumber dari Syaddad bin Aus dengan bunyi:

عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ ، عَنْ رَسُوْلِ اللَّهِ ﷺ أَنَّهُ قَالَ: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ بِسِتٌ مِنْ شَوَّالٍ, فَذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ

Artinya: "Dari Syaddad bin Aus dari Rasulullah bahwasanya beliau SAW bersabda, 'Barang siapa berpuasa Ramadhan dan mengikutinya dengan enam hari Syawal setelah Hari Raya Idul Fitri, maka seperti telah berpuasa setahun penuh." (HR Ibnu Abi Hatim no 1/253)

Kapan Waktu Puasa Syawal?

Hadits-hadits di atas menjelaskan secara tegas hitam di atas putih bahwa jumlah hari puasa Syawal adalah enam hari. Lantas, pada tanggal berapa enam hari tersebut?

Diambil dari buku yang telah disebutkan, Imam An-Nawawi berkata:

قال أصحابنا والأفضل أن تصام السنة متوالية عقب يوم الفطر فإن فرقها أو أخرها عن أوائل شوال إلى أواخره حصلت فضيلة المتابعة لأنه يصدق أنه أتبعه ستا من شوال

Artinya: "Sahabat-sahabat kami (dari Mazhab Syafi'iyyah) berkata, yang afdal adalah puasa Syawal sebanyak enam hari dilakukan secara langsung dan berurutan setelah Idul Fitri. Jika dilakukan secara terpisah atau diakhirkan dari awal-awal bulan sampai akhir bulan, masih tetap mendapat keutamaannya karena hal ini pantas untuk dikatakan puasa Ramadhan dan diikuti puasa Syawal sebanyak enam hari."

Ibnu Qudamah dalam buku Al-Mughni juga memberikan keterangan serupa:

فلا فرق بين كونها متتابعة أو متفرقة في أول الشهر أو في آخره لأن الحديث ورد بها مطلقاً من غير تقييد، ولأن فضيلتها لكونها تصير مع الشهر ستة وثلاثين يوماً، والحسنة بعشر أمثالها فيكون ذلك كثلاثمائة وستين يوماً وهو السنة كلها فإذا وجد ذلك في كل سنة صار كصيام الدهر كله وهذا المعنى يحصل بالتفريق والله أعلم

Artinya: "Tidak ada perbedaan jika puasa tersebut dilakukan langsung setelah Ramadhan secara berkesinambungan atau dilakukan secara terpisah pada awal atau akhir bulan. Hal itu karena lafaz hadits menyebutkan secara mutlak tanpa memberi batasan dan karena keutamaannya terhitung bersama satu bulan (Ramadhan) dengan dilengkapi Syawal menjadi 36 hari."

"Adapun kebaikannya dilipatgandakan sepuluh kali lipat, maka jadilah seperti puasa 360 hari, yaitu setahun penuh. Jika yang demikian itu dilakukan setiap tahun, maka seperti puasa sepanjang masa. Keutamaan yang seperti ini masih akan didapatkan jika dilakukan secara terpisah. Wallahu a'lam."

Secara ringkas, dapat ditarik kesimpulan bahwa waktu terbaik puasa Syawal adalah selama rentang 2-7 Syawal. Namun, jika berhalangan, detikers tetap dapat mengerjakannya di tanggal-tanggal lain, baik berturut-turut ataupun terpisah.

Jadwal Bulan Syawal 2024

Agar detikers dapat membuat perencanaan waktu puasa Syawal, ini konversi tanggalan Hijriah ke Masehi dari Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 terbitan Kemenag:

1 Syawal 1445 H: Rabu, 10 April 2024
2 Syawal 1445 H: Kamis, 11 April 2024
3 Syawal 1445 H: Jumat, 12 April 2024
4 Syawal 1445 H: Sabtu, 13 April 2024
5 Syawal 1445 H: Minggu, 14 April 2024
6 Syawal 1445 H: Senin, 15 April 2024
7 Syawal 1445 H: Selasa, 16 April 2024
8 Syawal 1445 H: Rabu, 17 April 2024
9 Syawal 1445 H: Kamis, 18 April 2024
10 Syawal 1445 H: Jumat, 19 April 2024
11 Syawal 1445 H: Sabtu, 20 April 2024
12 Syawal 1445 H: Minggu, 21 April 2024
13 Syawal 1445 H: Senin, 22 April 2024
14 Syawal 1445 H: Selasa, 23 April 2024
15 Syawal 1445 H: Rabu, 24 April 2024
16 Syawal 1445 H: Kamis, 25 April 2024
17 Syawal 1445 H: Jumat, 26 April 2024
18 Syawal 1445 H: Sabtu, 27 April 2024
19 Syawal 1445 H: Minggu, 28 April 2024
20 Syawal 1445 H: Senin, 29 April 2024
21 Syawal 1445 H: Selasa, 30 April 2024
22 Syawal 1445 H: Rabu, 1 Mei 2024
23 Syawal 1445 H: Kamis, 2 Mei 2024
24 Syawal 1445 H: Jumat, 3 Mei 2024
25 Syawal 1445 H: Sabtu, 4 Mei 2024
26 Syawal 1445 H: Minggu, 5 Mei 2024
27 Syawal 1445 H: Senin, 6 Mei 2024
28 Syawal 1445 H: Selasa, 7 Mei 2024
29 Syawal 1445 H: Rabu, 8 Mei 2024
30 Syawal 1445 H: Kamis, 9 Mei 2024

Nah, demikian empat hadits tentang puasa Syawal sebagai landasan ibadah detikers sekalian. Semoga bermanfaat, ya!




(par/dil)

Hide Ads