Setelah bulan suci Ramadhan pergi, umat Islam memasuki bulan Syawal. Pada bulan kesepuluh dalam kalender Hijriah ini, ada lima peristiwa penting yang perlu umat Islam ketahui. Apa saja?
Dikutip dari situs resmi Kementerian Agama Kanwil Kalimantan Selatan, istilah Syawal berasal dari kalimat Sya-lat al-Ibil (seekor unta yang mengangkat ekornya). Sebab, pada bulan ini, banyak unta yang hanya memiliki sedikit susu.
Lantas, apa saja peristiwa penting yang pernah terjadi di bulan Syawal? Ini informasi lengkapnya yang sudah detikJogja himpun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daftar Peristiwa Penting di Bulan Syawal
#1 Pernikahan Rasulullah
Dikutip dari situs Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Nabi Muhammad SAW memiliki istri sejumlah 14 orang. Dari angka tersebut, hanya 12 istri yang hidup dengan nabi, sedangkan dua lainnya dikembalikan kepada keluarganya.
Lebih lanjut, di bulan Syawal, Nabi Muhammad menikahi tiga orang, yakni Saudah binti Zam'ah, Aisyah binti Abu Bakar, dan Ummu Salamah. Saudah adalah wanita kedua yang dinikahi Nabi Muhammad pada bulan Syawal tahun ke-10 kenabian.
Nabi Muhammad juga menikahi Ummul Mukminin Aisyah RA pada bulan Syawal. Pernikahan ini terjadi pada tahun ke-11 kenabian. Kala itu, Aisyah masih berusia enam tahun. Nabi Muhammad SAW sendiri baru tinggal bersamanya setelah Aisyah baligh dan hijrah ke Madinah.
Terakhir, Ummu Salamah dinikahi Rasulullah SAW selepas Perang Uhud, kira-kira pada akhir 4 Hijriah. Ia merupakan perempuan yang cerdas lagi kritis. Tak hanya itu, Ummu Salamah juga diketahui telah meriwayatkan sejumlah hadits yang termasyhur.
Dirujuk dari situs NU Online, ada sebuah riwayat dari Aisyah tentang pernikahan ini:
ΨΉΩΩΩ ΨΉΩΨ§Ψ¦ΩΨ΄ΩΨ©Ω ΩΩΨ§ΩΩΨͺΩ: ΨͺΩΨ²ΩΩΩΩΨ¬ΩΩΩΩ Ψ±ΩΨ³ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩ Ψ΄ΩΩΩΩΨ§ΩΩ. ΩΩΩΩΩ Ψ±ΩΩΩΨ§ΩΩΨ©Ω: Ψ£ΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ¨ΩΩΩΩ Ψ΅ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ³ΩΩΩΩΩ Ω ΨͺΩΨ²ΩΩΩΩΨ¬Ω Ψ£ΩΩ ΩΩ Ψ³ΩΩΩΩ ΩΨ©Ω ΩΩΩ Ψ΄ΩΩΩΩΨ§ΩΩ
Artinya: "Dari Aisyah RA, ia berkata: 'Rasulullah SAW menikahiku di bulan Syawal. Dalam riwayat yang lain: 'Sungguh Nabi menikah dengan Ummu Salamah RA pada bulan Syawal."
#2 Perang Uhud
Terbakar amarah akibat kekalahan di Perang Badar, kaum kafir Quraisy menghimpun pasukan untuk balas dendam. Di antara petinggi Quraisy yang bersemangat menggalang kekuatan adalah Abu Sufyan bin Harb, Shafwan bin Umayyah, dan Ikrimah bin Abu Jahal.
Diambil dari buku Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfury, pasukan Quraisy berangkat dan mengambil tempat di dekat bukit Uhud. Peristiwa ini terjadi pada Jumat, 6 Syawal 3 Hijriah.
Mengetahui perkembangan terbaru ini, Rasulullah segera menggelar rapat. Hasil rapat menyatakan bahwa mayoritas sahabat ingin keluar dari Madinah dan menghadang pasukan Quraisy. Berdasar fakta sejarah, Nabi Muhammad SAW mengatur barisan pasukan pada Sabtu pagi, 7 Syawal 3 Hijriah.
Cukup dikatakan bahwa pada perang ini, umat Islam mengalami kekalahan akibat lalainya pasukan pemanah yang berada di punggung bukit. Korban yang terbunuh di kalangan pasukan Muslim adalah 41 orang Khazraj, 24 orang Aus, 1 orang Yahudi, dan 4 orang Muhajirin. Adapun kaum Quraisy kehilangan 22 orang, atau dalam sumber lain 37 orang.
#3 Perang Khandaq
Perang Khandaq atau parit terjadi pada bulan Syawal tahun kelima hijrah. Perang ini terjadi akibat makar kaum Yahudi. Usai mengalami kekalahan di Perang Khaibar, orang-orang Yahudi meradang dan membujuk kaum Quraisy untuk berperang lagi.
Tak cukup sampai di situ, para pemuka Yahudi juga membujuk banyak kabilah Arab lainnya. Banyak kabilah menyambut seruan ini. Di antaranya adalah Bani Murrah pimpinan Al-Harits bin Auf, Bani Asyja' pimpinan Mis'ar bin Rukhailah, dan Bani Fazarah pimpinan Uyainah bin Hishn.
Menanggapi seruan pemuka Yahudi, pasukan besar yang terdiri atas kaum Quraisy dan Bani Kinanah sejumlah 4.000 orang mulai bergerak. Dari timur, pasukan besar kabilah-kabilah Ghathafan juga telah dimobilisasi dan bergerak menuju Madinah.
Jumlah total pasukan musuh ini adalah 10.000 orang. Saat itu, angka 10.000 orang ini bahkan melebihi total penduduk Madinah, termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua.
Rasulullah dan para sahabat segera menggelar musyawarah. Salman Al-Farisi memberi ide untuk membuat parit di bagian utara Kota Madinah. Sebab, selain bagian utara, Kota Madinah dikelilingi oleh gunung dan perlindungan alami lainnya.
Parit lalu digali dengan penuh pengorbanan. Rasa lapar yang menyiksa tidak menyurutkan semangat kaum Muslim untuk menyelesaikan amanah tersebut. Bahkan, Rasulullah SAW sampai mengganjal perutnya dengan batu untuk mengurangi rasa lapar.
Ketika tiba, karena tidak bisa menerobos masuk, pasukan Quraisy dan sekutunya memilih melakukan pengepungan. Pengepungan ini berlangsung selama sebulan penuh.
Setelah satu bulan mengalami kebuntuan, perpecahan mulai timbul di barisan pasukan penyerang. Sebagian ingin pulang meninggalkan perang yang berlarut-larut itu. Dalam kondisi kacau, Allah SWT mengirimkan angin topan yang memporak-porandakan musuh-musuh Islam.
Pasukan penyerang membubarkan dirinya dan pulang ke wilayahnya masing-masing. Dalam sejarah Islam, Perang Khandaq disebut juga Perang Ahzab.
#4 Perang Hunain
Dilansir detikHikmah, Perang Hunain terjadi pada bulan Syawal tahun kedelapan Hijriah. Kala itu, pasukan Muslim yang berjumlah 12.000 orang berangkat di bawah komando Khalid bin Walid.
Akibat rasa sombong karena merasa tidak mungkin terkalahkan, umat Islam justru dipukul mundur di awal perang. Nabi Muhammad segera memerintahkan Abbas untuk menyeru kaum Muslimin yang kabur tunggang langgang.
Perlahan-lahan, banyak pasukan yang kembali berkumpul di sekitar Nabi Muhammad SAW. Setelahnya, mereka merangsek maju dan berhasil memenangkan Perang Hunain.
Kisah tentang perang ini diabadikan Allah SWT dalam Al-Quran surat At-Taubah ayat 25 sampai 27. Ini redaksinya diambil dari Quran Kementerian Agama:
ΩΩΩΩΨ―Ω ΩΩΨ΅ΩΨ±ΩΩΩΩ Ω Ψ§ΩΩΩΩ°ΩΩ ΩΩΩΩ Ω ΩΩΩΨ§Ψ·ΩΩΩ ΩΩΨ«ΩΩΩΨ±ΩΨ©ΩΫ ΩΩΩΩΩΩΩΩ Ω ΨΩΩΩΩΩΩΩΫ Ψ§ΩΨ°Ω Ψ§ΩΨΉΩΨ¬ΩΨ¨ΩΨͺΩΩΩΩ Ω ΩΩΨ«ΩΨ±ΩΨͺΩΩΩΩ Ω ΩΩΩΩΩ Ω ΨͺΩΨΊΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩ Ω Ψ΄ΩΩΩΩΩΩΨ§ ΩΩΩΨΆΩΨ§ΩΩΨͺΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩΩΩ Ω Ψ§ΩΩΨ§ΩΨ±ΩΨΆΩ Ψ¨ΩΩ ΩΨ§ Ψ±ΩΨΩΨ¨ΩΨͺΩ Ψ«ΩΩ ΩΩ ΩΩΩΩΩΩΩΨͺΩΩ Ω Ω ΩΩΨ―ΩΨ¨ΩΨ±ΩΩΩΩΩΫ. Ψ«ΩΩ ΩΩ Ψ§ΩΩΩΨ²ΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ°ΩΩ Ψ³ΩΩΩΩΩΩΩΨͺΩΩΩ ΨΉΩΩΩ°Ω Ψ±ΩΨ³ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨΉΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΩΨ€ΩΩ ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ§ΩΩΩΨ²ΩΩΩ Ψ¬ΩΩΩΩΩΨ―ΩΨ§ ΩΩΩΩ Ω ΨͺΩΨ±ΩΩΩΩΩΨ§ ΩΩΨΉΩΨ°ΩΩΨ¨Ω Ψ§ΩΩΩΨ°ΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΨ±ΩΩΩΨ§Ϋ ΩΩΨ°Ω°ΩΩΩΩ Ψ¬ΩΨ²ΩΨ§Ϋ€Ψ‘Ω Ψ§ΩΩΩΩ°ΩΩΨ±ΩΩΩΩΩ. Ψ«ΩΩ ΩΩ ΩΩΨͺΩΩΩΨ¨Ω Ψ§ΩΩΩΩ°ΩΩ Ω ΩΩΩΫ’ Ψ¨ΩΨΉΩΨ―Ω Ψ°Ω°ΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩ°Ω Ω ΩΩΩ ΩΩΩΨ΄ΩΨ§Ϋ€Ψ‘ΩΫ ΩΩΨ§ΩΩΩΩ°ΩΩ ΨΊΩΩΩΩΩΨ±Ω Ψ±ΩΩΨΩΩΩΩ Ω
Artinya: "Sungguh, Allah benar-benar telah menolong kamu (orang-orang mukmin) di medan peperangan yang banyak dan pada hari (perang) Hunain ketika banyaknya jumlahmu menakjubkanmu (sehingga membuatmu lengah). Maka, jumlah kamu yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikit pun dan bumi yang luas itu terasa sempit bagimu kemudian kamu lari berbalik ke belakang (bercerai-berai)."
"Kemudian, Allah menurunkan ketenangan (dari)-Nya kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang mukmin, serta menurunkan bala tentara yang kamu tidak melihatnya, juga menyiksa orang-orang yang kafir. Itulah balasan terhadap orang-orang kafir. Setelah itu, Allah menerima tobat orang yang Dia kehendaki. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
#5 Perang Thaif
Perang Thaif adalah buntut Perang Hunain. Sebab, pasukan Hawazin dan Tsaqif yang kalah di Perang Hunain kemudian lari ke Benteng Thaif.
Nabi Muhammad mengutus Khalid bin Walid untuk berangkat dahulu dengan 1.000 pasukan. Sang Rasul kemudian menyusul dengan sisa pasukan dan melakukan pengepungan.
Pengepungan ini berjalan cukup lama, yakni selama 40 hari. Sumber lain juga menyebut bilangan 20 hari, 18 hari, 15 hari, dan 10 hari.
Nabi Muhammad SAW telah mengimplementasikan berbagai strategi untuk menjebol benteng tersebut. Mulai dari menggunakan pelontar batu yang disebut manjaniq hingga menebang dan membakar banyak pohon anggur.
Semua siasat itu sia-sia. Rasulullah kemudian meminta pendapat Naufal bin Mu'awiyah ad-Dily, ia berkata, "Mereka adalah rubah di dalam lubang. Jika engkau tetap mengepung mereka, maka mereka pun akan bertahan. Tapi jika engkau tinggalkan mereka, maka mereka pun tidak akan berbahaya."
Nabi lantas berniat meninggalkan benteng tersebut dan memerintahkan Umar untuk mengumumkannya. Ketika mendengar rencana ini, ada beberapa orang yang keberatan. Mereka berkata, "Masa kita pergi begitu saja dan tidak menaklukkannya?"
Rasulullah menjawab, "Kalau begitu serbulah mereka!". Nahas, serbuan langsung juga berakibat buruk. Banyak pasukan yang terluka ataupun terbunuh. Karenanya, Nabi Muhammad dengan tegas memerintahkan pasukan untuk pergi.
Di perjalanan, Nabi Muhammad mendoakan orang-orang Tsaqif. Beliau berdoa, "Ya Allah, berikanlah petunjuk kepada penduduk Tsaqif dan limpahilah mereka."
Demikian 5 peristiwa penting di bulan Syawal. Semoga menambah pengetahuan detikers sekalian, ya!
(cln/cln)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas