Bantul Segera Bangun Tempat Pembuangan Sampah Sementara di Patihan

Bantul Segera Bangun Tempat Pembuangan Sampah Sementara di Patihan

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Selasa, 02 Apr 2024 17:54 WIB
Sampah yang menumpuk di pinggir Jalan Bugisan Selatan, Kalurahan Tirtonirmolo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Kamis (5/10/2023).
Ilustrasi sampah di Bantul. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Bantul -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul segera membangun Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) di Patihan, Gadingsari, Sanden, Bantul. TPSS akan dioperasikan sembari menunggu tiga Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) selesai pembangunannya.

Adapun TPSS itu sengaja diselesaikan lebih cepat karena sebagai antisipasi ditutupnya TPA Piyungan.

"Begitu TPA Piyungan ditutup, TPSS harus siap digunakan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul, Bambang Purwadi Nugroho kepada wartawan, Selasa (2/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena itu, saat ini Pemkab telah menganggarkan Rp 500 juta untuk mempercepat pembangunan TPSS. Pasalnya, tiga tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) yakni di Modalan, Dingkikan dan Bawuran belum rampung pembangunannya.

"Anggaran untuk TPSS sudah disiapkan Rp 500 juta dan kita tinggal menjalankan saja. Selain itu, kami memperkirakan TPSS hanya untuk sekitar empat bulan saja," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Nantinya TPSS itu memiliki luas 3.600 meter dan berdiri di atas tanah kas desa Gadingsari. Sedangkan kapasitas TPSS mencapai 9.700 meter kubik, karena TPSS berbentuk cekungan.

"Jadi Pemkab Bantul akan mengirim sampah sekitar 50 ton per hari ke TPSS itu. Nah, sampah yang masuk ke TPSS nanti juga dipilah dulu," ucapnya.

Oleh sebab itu, Bambang memastikan keberadaan TPSS tersebut tidak akan mencemari lingkungan. Selanjutnya, sampah yang ada di TPSS akan disemprot dengan eco lindi untuk mencegah bau dan lalat.

Selain itu, akan ada penutup berupa geomembran untuk mencegah air hujan membasahi sampah. Bahkan, kemiringan dan bak penampungan air lindi juga diatur dan semua permukaan berlapis geomembran.

"Semua itu agar air sampah atau lindi tidak mencemari tanah, dan semua itu sudah kami sosialisasikan ke warga," katanya.




(ahr/dil)

Hide Ads