Tata Cara I'tikaf di Masjid Saat Ramadhan, Amalan Mulia di Bulan Suci

Tata Cara I'tikaf di Masjid Saat Ramadhan, Amalan Mulia di Bulan Suci

Nur Umar Akashi - detikJogja
Selasa, 26 Mar 2024 13:40 WIB
Suasana itikaf di Mesjid Baitul Amanah di  Pasar Cibogo, Blok 23, Kelurahan Sukawarna, Sarijadi, Kota Bandung, Rabu (21/6/2017) dinihari. (M Sufyan Abdurrahman)
Ilustrasi i'tikaf Foto: Suasana i'tikaf di Mesjid Baitul Amanah di Pasar Cibogo, Blok 23, Kelurahan Sukawarna, Sarijadi, Kota Bandung, Rabu (21/6/2017) dinihari. (M Sufyan Abdurrahman)
Jogja -

Terdapat satu amalan yang identik dengan bulan Ramadhan, yaitu i'tikaf. Tak jarang umat Islam berbondong-bondong menunaikan amalan tersebut. Untuk itu, ketahui tata cara i'tikaf berikut ini.

Mengacu pada penjelasan dalam buku 'Panduan Lengkap Puasa Ramadhan Menurut Al-Quran dan Sunnah' karya Abu Abdillah Syahrul Fatwa dan Abu Ubaidah Yusuf, i'tikaf secara bahasa berarti berdiam diri.

Adapun secara istilah, i'tikaf adalah berdiam diri di masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah dari seorang tertentu yang memiliki sifat-sifat tertentu. Hukumnya adalah sunnah muakkad (dianjurkan). Di antara dalilnya adalah:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

كَانَ رَسُولُ اللهِ ﷺ يُجَاوِرُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ، وَيَقُولُ: تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

Artinya: "Rasulullah SAW berdiam diri di dalam masjid pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Beliau berkata: 'Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan." (HR. Bukhari no. 2020)

ADVERTISEMENT

Waktu Pelaksanaan I'tikaf

Hal pertama yang perlu diketahui adalah kapan i'tikaf itu sebaiknya dilakukan. Menurut informasi yang tertera di situs resmi Muhammadiyah, i'tikaf dianjurkan pada setiap hari selama bulan Ramadhan, terlebih di 10 hari terakhir sebagaimana redaksi hadits di atas.

Lebih lanjut, para ulama berbeda pendapat tentang lamanya waktu i'tikaf. Apakah mesti 24 jam secara penuh atau boleh pada waktu-waktu tertentu saja.

Mazhab Hanafi menyatakan bahwa i'tikaf dapat diamalkan pada waktu yang sebentar dengan tidak adanya batasan khusus. Adapun menurut ulama-ulama Maliki, i'tikaf minimal dilakukan selama satu hari satu malam. Wallahu a'lam.

Kembali merujuk buku yang telah disebutkan sebelumnya, waktu terbaik untuk masuk ke tempat i'tikaf adalah sebelum tenggelamnya matahari di hari kedua puluh satu Ramadhan. Sementara itu, waktu keluarnya adalah usai matahari tenggelam di akhir bulan Ramadhan.

Syarat I'tikaf

Diambil dari buku 'Fikih I'tikaf dan Lailatul Qodr' oleh Sofyan Chalid bin Idham Ruray, syarat i'tikaf adalah sebagai berikut:

  1. Muslim
  2. Berakal
  3. Mumayyiz (minimal 7 tahun dan telah memahami ibadah yang dikerjakan)
  4. Berniat i'tikaf
  5. Untuk wanita, mendapat izin dari wali

Pembatal I'tikaf

Tahukah detikers bahwa ada hal-hal yang dapat membatalkan i'tikaf? Apa saja? Ini rinciannya:

  1. Jima' (bersetubuh hubungan suami-istri)
  2. Keluar masjid tanpa ada udzur yang jelas. Di antara udzur yang diperbolehkan adalah keperluan hajat seperti BAB atau BAK, sholat Jumat, atau keadaan darurat seperti gempa bumi.
  3. Memutus niat
  4. Murtad

Tata Cara I'tikaf

Saat i'tikaf, berbagai amalan dapat detikers lakukan. Adapun beberapa amalan di antaranya adalah:

  1. Sholat sunnah dua rakaat (bisa Tahiyatul Masjid, sholat Lail, dan lain sebagainya)
  2. Berdzikir
  3. Membaca Al-Quran
  4. Beristighfar
  5. Berdoa
  6. Membaca buku-buku agama

Nah, itulah penjelasan seputar tata cara i'tikaf di masjid saat Ramadhan, lengkap dengan waktu, syarat, dan pembatal-pembatalnya. Semoga bermanfaat, ya!




(par/ams)

Hide Ads