Doa dan Amalan Jumat Terakhir Ramadhan, Raih Pahala Berlipat di Hari Mulia!

#RamadanJadiMudah by BSI

Doa dan Amalan Jumat Terakhir Ramadhan, Raih Pahala Berlipat di Hari Mulia!

Anindya Milagsita - detikJogja
Jumat, 28 Mar 2025 10:17 WIB
Doa dan Amalan Jumat Terakhir Ramadhan
Amalan Jumat terakhir Ramadhan. (Foto: Freepik/freepik)
Jogja -

Menjelang berakhirnya bulan Ramadhan tidak sedikit kaum muslim yang berlomba-lomba untuk memperbanyak amalan ibadah mereka, termasuk hari Jumat yang dianggap mulia. Oleh karena itu, doa dan amalan Jumat terakhir bulan Ramadhan menjadi hal yang perlu diketahui oleh setiap muslim, sehingga berikut akan diuraikan secara rinci.

Terkait dengan kemuliaan hari Jumat, terdapat sejumlah riwayat hadits yang menerangkan terkait hal tersebut. Seperti dijelaskan dalam buku 'Ensiklopedia Hadits Ibadah Shalat Sunnah dan Perkara Lain Mengenai Shalat' karya Syamsul Rijal Hamid, bahwa hari Jumat merupakan hari yang paling mulia di sisi Allah SWT. Hal tersebut sejalan dengan sebuah riwayat hadits yang menyampaikan sabda Rasulullah SAW bahwa:

"Hari Jumat adalah tuan segala hari, dan paling mulia di sisi Allah. Lebih mulia dari Hari Raya Idul Adha dan Idul Fitri. Pada hari Jumat Allah SWT menciptakan agama, Allah SWT menurunkan Nabi Adam AS ke bumi, dan mematikan Nabi Adam AS pada hari itu juga. Pada hari Jumat terdapat suatu saat jika seorang hamba mohon kepada-Nya niscaya dikabulkan selama tidak meminta yang haram; dan ada satu saat di mana malaikat, langit, bumi, angin, gunung, dan pepohonan semuanya memohon belas kasihan," (HR. Ibnu Majah diriwayatkan dari Abu Lubabah bin Abdul Mundzir r.a. dari Ahmad dari jalur Sa'ad bin Ubadah r.a.).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut di dalam riwayat hadits lainnya diterangkan bahwa hari Jumat juga dianggap mulia karena ada berbagai peristiwa penting di dalam Islam yang berlangsung pada waktu tersebut. Sebagaimana diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Sebaik-baik hari di mana matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itulah Nabi Adam AS diciptakan, dan pada waktu itu pula ia dimasukkan ke dalam surga. Pada hari itu ia juga dikeluarkan dari surga, dan tidak akan terjadi kiamat, melainkan pada hari Jumat," (HR. Muslim, Abu Dawud, dan Nasa'i dari Abu Hurairah r.a.).

ADVERTISEMENT

Hal tersebut membuat ada baiknya bagi setiap orang memaknai hari Jumat dengan berbagai amalan baik, termasuk pada Jumat terakhir bulan Ramadhan. Sebagai panduan dalam mengerjakannya, berikut bacaan doa dan amalan Jumat terakhir bulan Ramadhan.

Kapan Jumat Terakhir Ramadhan?

Sebelum mengetahui terkait amalan dan doa yang bisa dilantunkan pada hari Jumat terakhir Ramadhan, terlebih dahulu mari memahami kapan waktu tersebut berlangsung di tahun ini. Apabila merujuk pada kalender Hijriah yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, dapat diketahui bahwa hari Jumat terakhir jatuh pada 28 Ramadhan 1446 Hijriah.

Adapun 28 Ramadhan 1446 Hijriah berlangsung di tanggal 28 Maret 2025. Artinya, hari Jumat terakhir Ramadhan akan jatuh pada 28 Maret 2025. Sebagai pengingat, berikut uraian tanggalnya:

  • Jumat terakhir Ramadhan 1446 Hijriah: 28 Maret 2025 (28 Ramadhan)

Amalan Jumat Terakhir Ramadhan

Terkait dengan amalan di hari Jumat terakhir bulan Ramadhan, seorang muslim dapat mengerjakan amalan-amalan yang biasanya dikerjakan di hari Jumat maupun bulan Ramadhan secara umum. Hal ini dikarenakan tidak ada amalan yang dikhususkan pada hari Jumat terakhir Ramadhan yang didasarkan pada dalil Al-Quran maupun As-Sunah.

Oleh karena itu, tidak ada salahnya bagi setiap muslim untuk mengisi hari Jumat terakhir bulan Ramadhan dengan berbagai amalan yang telah disyariatkan. Dihimpun dari buku 'Kitab Lengkap dan Praktis Fiqh Wanita' karya Abdul Syukur Al-Azizi, 'Komik Waktu dalam Al-Qur'an' oleh Aan Wulandari, 'Ensiklopedia Hadits Ibadah Shalat Sunnah dan Perkara Lain Mengenai Shalat', hingga '12 Bulan Mulia - Amalan Sepanjang Tahun' oleh Abdurrahman Ahmad As-Sirbuny, berikut sejumlah amalan yang bisa dikerjakan oleh kaum muslim pada hari Jumat terakhir bulan Ramadhan.

1. Sholat Jumat

Amalan hari Jumat terakhir bulan Ramadhan tentunya ada sholat Jumat yang diwajibkan bagi kaum muslim laki-laki. Terkait dengan kewajiban melaksanakan sholat Jumat bagi laki-laki muslim telah disampaikan di dalam firman Allah SWT melalui Al-Quran. Tepatnya di dalam Surat Al-Jumu'ah ayat 9 yang berbunyi:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ۝٩

Yâ ayyuhalladzîna âmanû idzâ nûdiya lish-shalâti miy yaumil-jumu'ati fas'au ilâ dzikrillâhi wa dzarul baî', dzâlikum khairul lakum ing kuntum ta'lamûn.

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, apabila (seruan) untuk melaksanakan sholat pada hari Jumat telah dikumandangkan, segeralah mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

2. Iktikaf

Selain melakukan sholat Jumat yang sudah menjadi kewajiban bagi laki-laki muslim, terdapat juga sebuah amalan yang bisa dikerjakan oleh seluruh umat Islam. Amalan yang dimaksud adalah iktikaf yang merupakan ibadah sunnah untuk dikerjakan di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Adapun anjuran untuk mengerjakan iktikaf telah diriwayatkan dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah r.a. bahwa:

"Rasulullah SAW beriktikaf dalam setiap Ramadhan selama sepuluh hari. Pada tahun wafatnya, beliau beriktikaf selama 20 hari," (HR. Bukhari).

3. Sholat Fardhu Berjamaah

Jumat terakhir Ramadhan yang termasuk dalam hari-hari terakhir bulan penuh keberkahan tersebut membuat tidak sedikit kaum muslim yang mengejar Lailatul Qadar. Salah satu cara yang bisa dilakukan agar meraih Lailatul Qadar adalah dengan memperbanyak amalan, termasuk sholat fardhu secara berjamaah.

Mengenai anjuran mengerjakan sholat fardhu berjamaah sebagai upaya menghidupkan Lailatul Qadar telah diterangkan dalam sebuah riwayat hadits. Dari Utsman bin Affan r.a. berkata Rasulullah SAW bersabda:

"Siapa yang menghadiri sholat Isya berjamaah, maka baginya pahala sholat separuh malam. Siapa yang melaksanakan sholat Isya dan Subuh berjamaah, maka baginya pahala sholat semalam penuh," (HR. Muslim dan Tirmidzi).

4. Memberi Makan Orang yang Berpuasa

Kemudian ada amalan-amalan sunnah lain yang bisa banyak dilakukan pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, termasuk hari Jumat terakhir. Salah satunya adalah memberi makan orang yang tengah berpuasa. Di dalam sebuah riwayat hadits dijelaskan bahwa memberi makan orang yang berpuasa akan mendapatkan ganjaran pahala yang besar. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW bahwa:

"Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga," (HR. Tirmidzi).

5. Berdzikir kepada Allah SWT

Kemudian hari Jumat terakhir Ramadhan juga menjadi waktu yang tepat untuk diisi dengan banyak-banyak menyebut asma-Nya. Bahkan terdapat perintah untuk senantiasa berdzikir kepada Allah SWT yang tertuang di dalam Al-Quran. Melalui Surat Al-Anfal ayat 45, Allah SWT berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا لَقِيْتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوْا وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَۚ ۝٤٥

Yâ ayyuhalladzîna âmanû idzâ laqîtum fi'atan fatsbutû wadzkurullâha katsîral la'allakum tufliḫûn.

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan pasukan (musuh), maka berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung."

6. Bersedekah

Kalau sebelumnya sudah ada amalan baik berupa memberi makan orang yang berpuasa, kali ini terdapat anjuran untuk bersedekah di bulan Ramadhan. Sebenarnya melakukan sedekah tidak harus dilakukan di hari terakhir Ramadhan atau bulan Ramadhan saja. Seorang muslim bisa melakukannya kapan saja.

Hal tersebut dikarenakan bersedekah menjadi salah satu amalan yang diperintahkan oleh Allah SWT di dalam firman-Nya. Sebagaimana Allah SWT berfirman di dalam Surat Al-Baqarah ayat 177:

۞ لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةِ وَالْكِتٰبِ وَالنَّبِيّٖنَۚ وَاٰتَى الْمَالَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِۙ وَالسَّاۤىِٕلِيْنَ وَفىِ الرِّقَابِۚ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَۚ وَالْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عَاهَدُوْاۚ وَالصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَاۤءِ وَالضَّرَّاۤءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْاۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ ۝١٧٧

Laisal-birra an tuwallû wujûhakum qibalal-masyriqi wal-maghribi wa lâkinnal-birra man âmana billâhi wal-yaumil-âkhiri wal-malâ'ikati wal-kitâbi wan-nabiyyîn, wa âtal-mâla 'alâ ḫubbihî dzawil-qurbâ wal-yatâmâ wal-masâkîna wabnas-sabîli was-sâ'ilîna wa fir-riqâb, wa aqâmash-shalâta wa âtaz-zakâh, wal-mûfûna bi'ahdihim idzâ 'âhadû, wash-shâbirîna fil-ba'sâ'i wadl-dlarrâ'i wa ḫînal-ba's, ulâ'ikalladzîna shadaqû, wa ulâ'ika humul-muttaqûn.

Artinya: "Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, melainkan kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab suci, dan nabi-nabi; memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir, peminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya; melaksanakan sholat; menunaikan zakat; menepati janji apabila berjanji; sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."

Doa Jumat Terakhir Ramadhan

Lantas, seperti apa bacaan doa Jumat terakhir bulan Ramadhan? Sejatinya, tidak ada doa yang dikhususkan pada waktu tersebut apabila didasarkan pada Al-Quran maupun riwayat hadits. Sebaliknya, seseorang dapat mengamalkan sejumlah bacaan doa yang bisa dibaca selama bulan Ramadhan atau doa-doa lainnya secara umum.

Salah satu doa yang bisa diamalkan pada Jumat terakhir Ramadhan adalah doa memohon agar ibadah di bulan ini diterima oleh Allah SWT. Diungkap dalam buku 'Kumpulan Doa Makbul: Berdoa Sesuai dengan Al-qur'an & Assunnah' karya Dra Neni Nuraeni M Ag, berikut bacaan doa yang dimaksud:

اللَّهُمَّ سَلَّمْنِي لِرَمَضَانَ وَسَلَّمْ رَمَضَانَ لِي وَسَلَّمْهُ مِنِّي مُتَقَبَّلاً

Allahumma sallimni liramdhana wa sallim ramadhāna li wa sallimhu minni mutaqabbalan.

Artinya: "Ya Allah, selamatkanlah aku untuk menghadapi Ramadhan, selamatkanlah Ramadhan itu untukku, dan selamatkanlah Ramadhan itu dari (perbuatan maksiatku), sehingga (ibadahku) diterima," (H.R. Thabrani dan Dailamy).

Kemudian H Hamdan Hamedan, MA di dalam bukunya 'Doa dan Zikir Sepanjang Tahun' turut menjelaskan sebuah bacaan doa agar mendapatkan awal dan akhir yang baik. Doa ini diambil dari salah satu surat di dalam Al-Quran yang memohon diberikan kebaikan oleh Allah SWT. Doa tersebut berasal dari Surat Al-Isra' ayat 80 yang berbunyi:

وَقُلْ رَّبِّ اَدْخِلْنِيْ مُدْخَلَ صِدْقٍ وَّاَخْرِجْنِيْ مُخْرَجَ صِدْقٍ وَّاجْعَلْ لِّيْ مِنْ لَّدُنْكَ سُلْطٰنًا نَّصِيْرًا ۝٨٠

Wa qur rabbi adkhilnî mudkhala shidqiw wa akhrijnî mukhraja shidqiw waj'al lî mil ladungka sulthânan nashîrâ.

Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), Ya Tuhanku, masukkan aku (ke tempat dan keadaan apa saja) dengan cara yang benar, keluarkan (pula) aku dengan cara yang benar, dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolong(-ku)'."

Terdapat sebuah bacaan doa lain yang bisa diamalkan selama bulan Ramadhan, Rajab, maupun Syaban. Melalui doa ini Rasulullah SAW memohon keberkahan kepada Allah SWT. Dikutip dari buku 'Kalender Ibadah Sepanjang Tahun' oleh Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, berikut bacaan doa yang diamalkan oleh Rasulullah SAW:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ.

Allaahumma baarik lanaa fii rajaba wa sya'baana wa ballighnaa ramadhaana.

Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan."

Demikian tadi rangkuman mengenai doa dan amalan Jumat terakhir Ramadhan. Semoga informasi ini membantu.




(sto/ahr)

Hide Ads