Pemkab Pastikan Kuliner Kambing di Bantul Aman dari Antraks

Pemkab Pastikan Kuliner Kambing di Bantul Aman dari Antraks

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Rabu, 20 Mar 2024 16:50 WIB
Maknyus! Sate Klatak Kang Ustadzi di Bantul Pakai Kambing 8 Bulan
Ilustrasi sate kambing. (Foto: Andi Annisa DR/detikfood)
Bantul -

Kasus antraks muncul di Sleman dan Gunungkidul. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul memastikan kuliner olahan kambing di wilayahnya aman dari paparan antraks.

Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo mengatakan populasi kambing dan domba di Bantul sekitar 140 ribu ekor. Di sisi lain, kebutuhan untuk kuliner domba dan kambing di Bantul mencapai 700-800 ekor per hari, di mana paling banyak adalah domba.

"Nah, itu semua (domba dan kambing) didatangkan dari luar (Bantul)," katanya kepada detikJogja, Rabu (20/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh sebab itu, Joko meminta petugas untuk melakukan pengecekan di tempat penampungan kambing atau domba para pengusaha kuliner di Bantul. Semua itu untuk mencegah peredaran antraks di Bumi Projotamansari.

"Termasuk teman-teman itu juga melakukan pengecekan di tempat penampungan ternak milik pedagang-pedagang itu. Karena kan itu dari luar DIY itu yang dipotong itu," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Hasilnya, hingga saat ini petugas belum menemukan adanya kambing atau domba untuk kebutuhan kuliner yang terpapar antraks. Untuk itu, Joko meminta masyarakat atau wisatawan tidak perlu khawatir menyantap kuliner sate klatak hingga tongseng kambing atau domba di Bantul.

"Hewan sakit atau mati karena antraks sampai saat ini kita belum menemukan, posisinya aman. Jadi masyarakat jangan takut untuk menyantap kuliner kambing atau domba di Bantul," ujarnya.

"Tadi di pasar hewan Imogiri kan bertepatan pasaran Legi teman-teman juga melakukan pengecekan ternak hasilnya aman. Insyaallah sampai detik ini Bantul aman dari antraks," lanjut Joko.

Terlepas dari hal tersebut, Joko meminta kepada orang-orang yang hendak menjual ternak untuk Idul Adha melakukan koordinasi dengan DKPP. Semua itu untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

"Dan kami mohon kepada yang punya penampungan ternak atau pasar tiban koordinasi ke dinas. Nanti kalau ada pembelian ternak teman-teman bisa segera merapat untuk melakukan pemeriksaan," ucapnya.

Joko juga meminta ternak yang didatangkan dari luar Bantul harus menjalani isolasi. Selain itu harus mengantongi surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).

"Kedua, peternak yang beli ternak dari luar diisolasi dulu jangan terus dicampur dengan ternak yang ada. Kalau ada ternak yang sakit segera melapor ke dinas biar teman-teman bisa menanganinya," katanya.

"Ternak dari luar juga wajib mengantongi surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) agar ternak di Bantul aman saat Idul Adha," imbuh Joko.




(aku/dil)

Hide Ads