Cegah Antraks, Pemkab Bantul Minta Peternak Tunda Beli Sapi dari Gunungkidul

Cegah Antraks, Pemkab Bantul Minta Peternak Tunda Beli Sapi dari Gunungkidul

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Kamis, 10 Apr 2025 16:48 WIB
Scientist is analyting blood sample for Anthrax.
Ilustrasi antraks. Foto: Getty Images/iStockphoto/vchal
Bantul -

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul mengambil langkah preventif untuk mencegah penyebaran antraks ke Bumi Projotamansari. Salah satunya meminta peternak untuk sementara waktu tidak membeli sapi dari Gunungkidul.

"Kami sudah mengimbau kepada para peternak agar tidak membeli sapi dari Gunungkidul untuk sementara waktu," kata Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo saat dihubungi wartawan, Kamis (10/4/2025).

Selain imbauan ke peternak, Joko mengaku telah melakukan pemantauan keluar masuk ternak di Pasar Hewan, khususnya Pasar Hewan Imogiri. Hal itu untuk mencegah ternak dari zona merah antraks masuk ke Bantul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan alhamdulillah hingga saat ini kami belum menemukan kasus antraks di Bantul," ujarnya.

Selain itu, untuk mencegah peredaran daging terpapar antraks di Bantul, Joko juga melakukan pengawasan di rumah potong hewan (RPH) Segoroyoso, Pleret, Bantul. Mengingat Bantul merupakan salah satu penyuplai daging sapi terbesar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

ADVERTISEMENT

"Di (RPH) Segoroyoso juga ditingkatkan pengawasannya seperti ternak yang mau disembelih harus ada surat keterangannya. Semua itu sebagai langkah preventif agar penyebaran antraks tidak sampai ke Bantul," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul menyebut selama dua bulan terakhir ada puluhan ternak mati mendadak. Penyebabnya diduga karena antraks.

"Jadi dari bulan Februari sampai Maret tercatat sekitar 20 ekor ternak mati mendadak," kata Kepala DPKH Gunungkidul, Wibawanti Wulandari kepada wartawan di Wonosari, Gunungkidul, Selasa (8/4).

Wibawanti melanjutkan, puluhan ekor ternak yang mati mendadak itu berasal dari dua kalurahan. Di mana yang pertama adalah Kalurahan Tileng, Kapanewon Girisubo dan Kalurahan Bohol, Kapanewon Rongkop.

"Dugaannya positif antraks karena banyak yang gejalanya ke arah antraks," ujarnya.




(apu/rih)

Hide Ads