Apa Itu Wolf Moon? Fenomena Bulan Purnama dan Jadwalnya di 2024

Apa Itu Wolf Moon? Fenomena Bulan Purnama dan Jadwalnya di 2024

Muhammad Rizqi Akbar - detikJogja
Rabu, 24 Jan 2024 15:48 WIB
The moon is covered by the earths shadow during a total lunar eclipse over Vienna, Austria, January 21, 2019. REUTERS/Lisi Niesner
Ilustrasi Wolf Moon. (Foto: Reuters)
Jogja -

Fenomena Wolf Moon bakal terjadi pada bulan Januari 2024. Lantas, apa itu Wolf Moon?

Pada tahun 2024, ada sederet fenomena yang akan menghiasi langit di penjuru dunia. Salah satunya yaitu Wolf Moon yang hadir di bulan Januari.

Wolf Moon merupakan istilah penyebutan full moon atau bulan purnama yang terjadi di awal tahun atau bulan Januari. Kapan tepatnya fenomena Wolf Moon ini akan terjadi? Simak informasi berikut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadwal Wolf Moon 2024

Mengutip laman The National Aeronautics and Space Administration (NASA), fenomena Wolf Moon atau bulan purnama pertama di Januari akan terjadi pada 25 Januari 2024 pukul 12.54 Eastern Time (ET). Bila dikonversikan ke zona waktu di Indonesia, maka akan terjadi pada 26 Januari 2024, dini hari.

Saat fenomena ini terjadi, bulan akan berada di atas cakrawala sejak matahari terbenam sampai fajar tiba. Setelah fase purnama, secara perlahan bulan akan bergeser waktu terbitnya menjadi semakin malam.

ADVERTISEMENT

Hal ini sesuai dengan Laporan "Fase-fase bulan dan Jarak Bumi-Bulan pada Tahun 2024" oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Laporan itu menyebut puncak fase bulan purnama pertama tahun ini akan terjadi pada 26 Januari 2024 pukul 00.53 WIB, dengan jarak bumi-bulan sekitar 400.993 km. Sementara, merujuk informasi akun Instagram @planetariumjkt, bulan purnama ini akan terbenam pada pukul 06.10 WIB.

Asal-usul Istilah Wolf Moon

Istilah penamaan "Wolf Moon", menurut laman Old Farmer's Almanac, mungkin berasal dari suku asli Amerika dan masa awal Kolonial ketika serigala melolong di luar desa. Pada saat bulan purnama tersebut, sering terdengar lolongan serigala dari luar desa sehingga disebut Wolf Moon.

Hal ini diyakini bahwa serigala melolong karena kelaparan selama musim dingin, tetapi sekarang diketahui bahwa serigala melolong karena alasan yang berbeda. Lolongan serigala itu digunakan untuk menentukan wilayah, menemukan anggota kawanan, memperkuat ikatan sosial, dan mengoordinasikan perburuan.

Kala itu, nama-nama bulan sering kali merupakan gabungan istilah pemukim yang dibawa dari Eropa dan istilah penduduk setempat. Di bagian Amerika Utara, suku Ojibwe menyebut itu dengan Mnido Giizis, bulan roh yang berkaitan dengan doa dan kontemplasi.

Sementara itu, tradisi dan penamaan bulan berbeda di berbagai bagian Amerika, seperti DinΓ© (Navajo) di barat daya yang menyebutnya Yas Nilt'ees. Penamaan itu berkaitan dengan mencairnya salju menjadi air.

Di belahan bumi selatan, Māori di Selandia Baru disebut Hui-tanguru, berkaitan dengan bintang musim panas Rūhī. Di Afrika Selatan, bulan Januari menandai bulan uMasingana, saat buah dan sayuran mulai matang.

Di China, bulan purnama jatuh pada bulan ke-12 kalender Lunar tradisional, disebut Làyuè atau "Bulan yang Dipertahankan". Penamaan ini berkaitan dengan tradisi menyimpan makanan untuk festival musim semi.

Dampak Bulan Purnama

Perlu diketahui bahwa fenomena bulan purnama memiliki beberapa efek terhadap kehidupan di bumi. Seperti diketahui, bulan memengaruhi kehidupan di bumi melalui tiga cara utama, yakni berpengaruh terhadap waktu, cahaya, dan pasang surut.

Diprediksi, pasang surut air laut mungkin menjadi efek bulan purnama yang paling berdampak di bumi. BMKG mengungkapkan fenomena ini berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum.

"Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia," demikian bunyi keterangan BMKG di akun Instagram resmi mereka.

Lebih lanjut, BMKG menjelaskan potensi banjir rob ini berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah, yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

Demikian penjelasan seputar fenomena Wolf Moon lengkap dengan jadwal dan dampaknya bagi bumi. semoga bermanfaat, Dab!




(aku/cln)

Hide Ads