- Ciri-ciri Cerita Fabel
- Kumpulan Contoh Cerita Fabel 1. Kancil Cerdik dan Buaya 2. Bebe Buruk Rupa 3. Semut dan Belalang 4. Kisah Gajah dan Semut 5. Si Kancil dan Pak Tani 6. Keledai Malas 7. Kura-kura dan Kelinci 8. Anjing dan Bayangannya 9. Burung Gagak yang Cerdik 10. Burung Jalak dan Kerbau 11. Serigala Berbulu Domba 12. Keserakahan Seekor Anjing 13. Balas Budi Seekor Semut
Cerita fabel adalah jenis cerita yang sering dibawakan oleh orang tua kepada anaknya untuk mengajarkan pesan moral. Cerita fabel identik dengan gambaran kehidupan yang diperankan oleh tokoh hewan.
Seperti diketahui, ada sejumlah cerita fabel yang dikenal di masyarakat. Sebut saja cerita Si Kancil, Serigala Berbulu Domba, serta Kura-kura dan Kelinci.
Oleh karena itu, jenis cerita ini membuat anak tertarik untuk mendengarnya. Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa contoh cerita fabel yang penuh pesan dan inspirasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ciri-ciri Cerita Fabel
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cerita fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia melalui tokoh hewan. Umumnya, jenis cerita ini merupakan salah satu dongeng yang dapat menarik perhatian ke anak-anak.
Cerita fabel bertujuan untuk mengajarkan anak-anak tentang nilai-nilai kehidupan. Sebagai informasi, cerita fabel berasal dari bahasa Latin, yakni fabulat, yang berarti cerita tentang kehidupan hewan dengan perilaku menyerupai manusia.
Tokoh cerita fabel juga bermacam-macam. Mulai dari yang baik, jujur, dan pintar. Di sisi lain, ada juga tokoh yang menunjukkan perilaku jahat, sombong, serta licik.
Adapun ciri-ciri khusus dari cerita fabel adalah sebagai berikut:
- Tokoh utama cerita diperankan oleh binatang.
- Alur cerita dibuat sederhana dan pendek agar mudah dimengerti anak-anak.
- Setiap tokoh berperilaku seolah-olah manusia yang bisa berbicara dan berpikir.
- Rangkaian peristiwa memiliki hubungan sebab-akibat dengan alur maju agar mencapai puncaknya saat akhir cerita.
- Pada umumnya cerita fabel menggambarkan karakter, moral manusia, dan kritik terhadap kehidupan manusia.
- Bahasanya menggunakan kalimat naratif, lalu terdapat dialog langsung antara tokoh dengan menggunakan bahasa sehari-hari.
- Latar cerita biasanya berada di lingkungan alam, seperti sungai, gunung, hutan, danau, dan lain sebagainya.
- Pesan moral dalam cerita fabel disampaikan secara eksplisit maupun tersirat.
Kumpulan Contoh Cerita Fabel
Setelah memahami ciri-ciri cerita fabel, mari kita simak beberapa contoh cerita fabel, dirangkum dari buku Kumpulan Cerita Fabel Penuh Makna.
1. Kancil Cerdik dan Buaya
Cerita ini mengisahkan kancil kelaparan yang bertemu buaya di tepi sungai. Kancil berteriak dan mengganggu tidur buaya-buaya.
"Hai kancil, diam kau! Kalau tidak, aku makan nanti kamu," kata salah satu buaya.
Kancil mengatakan bahwa dia datang ke tepi sungai untuk menyampaikan pesan dari raja hutan. Ia mengatakan bahwa raja hutan ingin memberikan hadiah pada mereka.
"Hei para buaya! Raja hutan memberikanku sejumlah hadiah untuk kalian! Tapi, kalian semua harus berkumpul untuk dihitung satu per satu," kata kancil.
Kancil lalu meminta buaya-buaya di sungai berkumpul. Ia mulai menghitung buaya di sungai lalu kabur. Berkat kecerdikannya, dia berhasil lolos dari buaya-buaya yang lapar.
2. Bebe Buruk Rupa
Diceritakan seorang petani memiliki seekor bebek. Bebek ini melahirkan sepuluh telur dan semuanya menetas.
Namun, dari sepuluh bebek, ada satu yang wajahnya berbeda dari sang induk. Bentuknya lebih besar dan warnanya abu-abu.
Setiap hari, bebek abu-abu ini harus hidup menderita karena diolok-olok bebek-bebek lain. Karena sedih, bebek ini pun meninggalkan peternakan dan lari ke sungai dan bertemu dengan angsa putih yang sangat cantik.
Bebek ini berusaha tidak menghiraukan angsa itu karena terlalu sedih diejek bebek lain. Saat berlari menyeberangi sungai, dia tanpa sengaja melihat bayangannya sendiri di air sungai.
Betapa terkejutnya bebek ini, ternyata wajahnya kini berubah menjadi angsa yang cantik. Ia baru menyadari kalau selama ini dirinya bukanlah itik jelek, tapi angsa yang cantik.
3. Semut dan Belalang
Suatu hari, ada seekor belalang yang sedang bersantai melihat semut lewat sambil membawa biji jagung ke sarangnya.
Belalang lalu meminta semut bergabung bersamanya untuk bersenang-senang. Semut menolak dan memberi tahu belalang bahwa dia sedang bersiap mencari makanan untuk cadangan musim dingin. Di musim dingin, makanan akan langka dan sulit dicari.
Namun, belalang mengabaikan cerita semut karena dia tak mau repot. Akhirnya musim dingin pun tiba dan belalang tidak memiliki makanan untuk bertahan hidup.
Ia kesusahan bertahan hidup di musim dingin. Hal ini berbanding terbalik dengan semut. Di musim dingin, semut justru sedang menikmati jagung dalam kehangatan di sarangnya.
4. Kisah Gajah dan Semut
Gajah dikenal sebagai binatang yang besar. Suatu hari, kawanan gajah yang besar datang ke hutan untuk mencari makan.
Kehadiran gajah ini mengganggu kawanan semut yang tinggal di sana. Banyak rumah semut hancur karena diinjak gajah yang mencari makan.
"Pergilah dari sini, gajah! Ini daerah tempat kami tinggal," kata salah satu semut.
Mendengar ucapan itu, gajah hanya tertawa. Ia tak peduli dan menganggap semut adalah binatang kecil yang tidak berbahaya.
Kawanan semut merasa kesal dan berencana untuk mengusir gajah-gajah itu dari hutan tempat mereka tinggal. Keesokan harinya, semut-semut mencoba bicara pada kawanan gajah dan meminta mereka meninggalkan hutan.
Gajah menolak untuk meninggalkan hutan dan hal ini membuat kawanan semut semakin marah. Semut-semut itu pun menyerang kawasan gajah dengan menggigit kulit dan masuk ke dalam telinga hingga gajah-gajah terjatuh.
Kawanan gajah akhirnya menyerah dan meninggalkan hutan. Mereka sadar bahwa semut-semut itu tidak bisa diremehkan hanya karena memiliki badan kecil.
5. Si Kancil dan Pak Tani
Dikisahkan seekor hewan kancil yang licik dan suka mencuri timun dari kebun sayur Pak Tani. Suatu hari ia terjebak masuk ke dalam lubang yang sudah disiapkan oleh Pak Tani untuknya karena sudah merusak kebun sayurannya.
Di saat ia kebingungan karena tidak bisa keluar dari lubang, ia membohongi beberapa hewan yang menanyakan alasannya berada di dalam lubang tersebut.
Ia berbohong bahwa ia berada di sana karena berlindung dari hari kiamat yang akan tiba keesokan hari. Karena takut akan hari kiamat, para hewan pun ikut masuk ke dalam lubang bersamanya.
Tanpa mereka tahu bahwa itu adalah idenya untuk bisa keluar dari lubang tersebut. Pesan moral yang dapat diambil dari cerita tersebut adalah jangan pantang menyerah saat menghadapi sebuah masalah.
6. Keledai Malas
Mamboo adalah keledai yang malas dan selalu berusaha mencari cara keluar dari pekerjaan yang diberikan oleh tuannya, sang tukang cuci.
Suatu hari, dia lari dari rumah tepat ketika tukang cuci mulai mencarinya. Ketika dia tidur di pertanian, badai debu besar dimulai.
Karena takut, Mamboo memutuskan untuk pulang. Sebenarnya dia juga takut bahwa tukang cuci akan memukulinya. Tetapi tukang cuci itu hanya senang bahwa Mamboo aman. Mamboo malu pada dirinya sendiri dan memutuskan untuk tidak pernah malas lagi.
7. Kura-kura dan Kelinci
Cerita fabel ini mengisahkan tentang seekor kelinci sombong karena merasa dirinya lah yang tercepat di hutan. Ia menantang hewan lainnya untuk lomba lari dengannya dan kura-kura menerimanya.
Awalnya, kelinci menganggapnya sebuah lelucon karena tahu bahwa kura-kura berjalan dengan sangat lambat, tapi akhirnya ia bersedia untuk lomba lari bersama kura-kura. Saat lomba sudah dimulai, kelinci memang berlari dengan cepat sementara kura-kura jauh tertinggal di belakang.
Di tengah perjalanan, kelinci merasa tidak akan bisa disusul oleh kura-kura jadi ia beristirahat dan menyantap wortel yang ia temukan di hutan. Karena kekenyangan, ia pun mengantuk dan akhirnya tertidur.
Siapa sangka kura-kura pantang menyerah dan terus berjalan meski lambat hingga garis akhir dan memenangkan perlombaan tersebut. Dari contoh cerita fabel pendek ini dapat diambil pesan bahwa anak tidak boleh sombong serta harus memiliki sifat gigih dan pantang menyerah untuk mencapai mimpi.
8. Anjing dan Bayangannya
Cerita fabel ini menceritakan tentang seekor anjing yang tamak. Suatu hari ia berjalan sambil menggigit sepotong daging segar. Ketika menyusuri sungai, ia melihat seekor anjing lain yang juga sedang menggigit sepotong daging tanpa ia tahu bahwa itu adalah bayangannya sendiri.
Si anjing menginginkan daging itu juga dan berusaha untuk merebutnya. Akibatnya, daging yang ia gigit pun malah tercebur ke dalam sungai dan ia pun gagal untuk menikmatinya.
Pesan moral dari contoh cerita fabel tersebut adalah jangan menjadi seorang yang serakah dan ingin merebut hak orang lain, karena masing-masing orang telah memiliki rezekinya sendiri.
9. Burung Gagak yang Cerdik
Di suatu siang yang terik, seekor burung gagak merasa sangat kehausan. Tiba-tiba, di saat ia terbang, ia melihat sebuah teko yang berisi sedikit air di sebuah kebun. Ia pun segera turun untuk meminum air di dalam teko tersebut.
Namun, ternyata paruhnya tidak bisa menjangkau air di dalamnya. Ia pun berusaha mencari cara agar bisa meminumnya. Lalu ia mendapat ide untuk memasukkan beberapa kerikil ke dalam teko satu demi satu.
Usahanya pun berbuah manis. Air di dalam teko perlahan naik ke permukaan dan memudahkannya untuk meminum air tersebut. Dari contoh cerita fabel hewan tersebut, bisa diambil pesan bahwa kita harus berpikir kreatif saat menghadapi kesulitan dan berusaha keras untuk bisa mencapai sesuatu.
10. Burung Jalak dan Kerbau
Seekor kerbau senang berkubang di dalam lumpur dan ia ditemani oleh seekor burung jalak, tanpa menyadari keberadaan burung tersebut. Keberadaan sang jalak menguntungkan bagi kerbau, karena ia selalu memakan kutu dan cacing yang ada di punggung kerbau.
Namun, kerbau tidak menghiraukannya dan belum pernah sekalipun mengucapkan terima kasih. Saat jalak berkata akan pergi, kerbau pun tidak peduli apapun yang jalak lakukan karena memang kerbau tidak pernah menyadari kehadirannya.
Contoh cerita fabel ini memberikan sebuah pesan bahwa seringkali hidup kita dibantu dan didukung oleh orang lain hingga meraih keberhasilan. Ajarkan kepada si Kecil untuk tidak mengabaikan orang yang telah membantunya, sehingga bisa menyebabkan rasa penyesalan saat orang tersebut pergi.
11. Serigala Berbulu Domba
Seekor serigala tidak pernah mendapatkan makanan yang cukup karena penggembala domba selalu mengawasi domba-dombanya dengan teliti. Hingga suatu malam, serigala tersebut menemukan sebuah kulit domba yang dibuang di jalan.
Serigala tersebut kemudian memakai kulit dan bulu domba untuk menyusup masuk ke kawanan domba pada malam harinya. Saat sang Gembala menggiring dombanya untuk masuk, dia menyadari bahwa ada seekor serigala yang menyusup masuk dengan memakai kulit dan bulu domba.
Itulah saat sang serigala menerima ajalnya di tangan Gembala. Pesan moral dari contoh cerita fabel serigala berbulu domba ini yaitu orang yang berbuat jahat pasti akan ketahuan dan menerima hukuman.
12. Keserakahan Seekor Anjing
Seekor Anjing terlihat sedang mencuri sepotong daging. Setelah berhasil, ia berlari secepat mungkin menghindari kejaran pemilik daging tersebut sampai akhirnya mengarah ke sebuah sungai.
"Hahahaha! Aku berhasil membawa daging segar untuk makan malam," kata si anjing sambil tertawa.
Ketika melewati jembatan di sungai, anjing itu melihat di bawah ada anjing lain yang membawa sepotong daging juga, sama sepertinya. Ia berpikir untuk mencuri daging milik anjing lain yang berada di bawah jembatan agar bisa membawa pulang dua potong daging.
"Wah, ada anjing lain yang juga membawa daging. Hmmm... Aku ambil saja kali ya, jadi aku bisa puas makan daging malam ini," ujar si anjing dalam hati.
Anjing itu menggonggong dan menyerang anjing lain hingga potongan daging miliknya terlepas dari gigitan dan jatuh ke dalam air. Namun ia tersadar, kalau anjing lain yang ia lihat sebagai musuh adalah bayangan dirinya sendiri di permukaan air sungai.
"Oh tidak! Aku ceroboh sekali, kenapa aku begitu bodoh sampai menghilangkan daging buruanku," kata si anjing sambil menangis.
13. Balas Budi Seekor Semut
Suatu hari di derasnya aliran sungai, terlihat seekor semut yang tak sengaja jatuh terpeleset ke dalamnya. Semut berteriak sekencang mungkin dan meminta pertolongan.
"Tolong... Tolong! Aku tidak bisa keluar dari sungai," kata si semut.
Dari kejauhan, seekor burung merpati yang melintas melihat kejadian itu dan terbang menghampiri semut. Merpati menghampirinya sambil membawa sehelai daun untuk menolong semut keluar dari derasnya air sungai.
"Tenang semut! Aku akan menolongmu, tangkap daun ini," kata burung merpati kepada semut.
Semut pun selamat dari kejadian yang menimpanya. Tak lupa semut mengucapkan terima kasih kepada burung merpati karena telah menolongnya.
"Terima kasih banyak burung merpati! Tanpa kamu, mungkin aku sudah hanyut bersama derasnya air sungai," ujar semut sambil menangis haru.
Keesokan harinya, semut melihat seorang pemburu yang sedang mengarahkan target tembakannya ke burung merpati. Melihat hal tersebut, semut mencari cara agar sang pemburu gagal untuk menembaknya.
"Oh tidak! Burung merpati yang menyelamatkan aku kemarin akan ditembak oleh pemburu! Aku harus cari cara untuk mencegahnya," ucap semut dalam hati.
Akhirnya semut menggigit kaki sang pemburu hingga membuatnya kesakitan dan akhirnya salah membidik sasaran. Burung merpati kemudian mengetahui kalau semut telah menggagalkan aksi si pemburu, ia kemudian mengucapkan terima kasih.
"Terima kasih banyak semut! Tanpa kamu, aku mungkin sudah mati terkena tembakan si pemburu," kata si burung merpati.
Demikian kumpulan contoh cerita fabel yang penuh pesan dan inspirasi. Semoga bermanfaat, Dab!
(apl/cln)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu