Siap-siap, Bulan Purnama 'Pink Moon' Akan Menghiasi Langit pada 12 April Malam

ADVERTISEMENT

Siap-siap, Bulan Purnama 'Pink Moon' Akan Menghiasi Langit pada 12 April Malam

Nikita Rosa - detikEdu
Sabtu, 12 Apr 2025 11:00 WIB
Fenomena bulan purnama merah jambu atau pink moon menghiasi langit Indonesia hingga Jerman. Pemandangannya sungguh mempesona mata. Ini fotonya
Fenomena Pink Moon. (Foto: Sebastian Gollnow/dpa via AP)
Jakarta -

Bulan Purnama April yang disebut 'Pink Moon' akan muncul pada Sabtu ini, 12 April 2025. Apa itu dan bagaimana cara melihatnya?

Pada 12 April 2025, jika melihat ke arah timur saat senja di langit wilayah Amerika Serikat, maka bisa melihat bulan purnama Pink Moon. Bulan purnama April ini terjadi saat Bumi berada di antara Matahari dan Bulan.

Umumnya, Bulan Purnama dapat terlihat merah muda untuk waktu yang singkat, tergantung pada atmosfernya, tetapi bukan itu sebabnya bulan purnama April disebut "Pink Moon". Nama itu sebenarnya berasal dari mekarnya bunga liar musim semi yang disebut Phlox subulata atau "lumut merah muda", yang berasal dari Amerika Utara bagian timur, menurut Almanac.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bulan purnama ini juga dikenal sebagai Bulan Paskah dan digunakan untuk menentukan tanggal Paskah (Pascha dalam bahasa Latin) setiap tahun. Pada 2025, Paskah jatuh pada hari Minggu, 20 April.

Waktu Terlihatnya Pink Moon

Satelit alami kita akan terlihat 100 persen terang (atau puncak) pada pukul 20.22 EDT tanggal 12 April atau 7:22 WIB pada 13 April. Jika mengacu pada tahun-tahun sebelumnya melalui arsip detik.com, Pink Moon bisa terlihat di langit Indonesia, meskipun sulit kemungkinannya untuk bisa melihat dengan jelas.

ADVERTISEMENT

Diketahui, Bulan ini bersinar sepanjang malam sebelum terbenam di barat saat fajar. Tak perlu khawatir jika kamu melewatkan peristiwa ini, karena Bulan juga akan tampak terang dan penuh pada hari Jumat dan Minggu.

Mengutip Live Science, waktu terbaik untuk melihatnya adalah saat terbit atau terbenam. Saat Bulan berada rendah di cakrawala dan dilihat saat senja, tepat setelah Matahari terbenam, Bulan bersinar melalui bagian atmosfer Bumi yang paling tebal.

Seperti halnya Matahari terbenam, hal itu membuat bulan berwarna jingga redup karena atmosfer Bumi menyebarkan cahaya biru gelombang pendek sambil membiarkan cahaya kemerahan gelombang panjang bersinar.

Pink Moon akan terlihat relatif kecil dan cenderung singkat di langit. Fenomena ini tidak seperti Bulan purnama biasanya yang bertepatan dengan dekatnya satelit Bumi pada lintasan orbit yang sedikit elips.

Menurut keterangan, hal yang sebaliknya akan terjadi pada tanggal 12 April. Saat terbit, Pink Moon akan berada beberapa jam setelah titik apogeenya, titik terjauhnya dari Bumi.




(nir/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads