Mengenal Manfaat Bunga Bangkai yang Mekar di Rumah Warga Kulon Progo

Mengenal Manfaat Bunga Bangkai yang Mekar di Rumah Warga Kulon Progo

Nur Umar Akashi - detikJogja
Rabu, 13 Des 2023 15:01 WIB
Bunga bangkai di belakang rumah warga di Sendangsari, Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, DIY, Selasa (12/12/2023).
Ilustrasi - Bunga bangkai yang mekar di belakang rumah warga di Sendangsari, Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, DIY, Selasa (12/12/2023). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja
Kulon Progo - Seorang warga Kulon Progo baru-baru ini dikejutkan dengan mekarnya bunga bangkai di pekarangannya. Bunga yang memiliki keunikan bau menyengat layaknya sampah itu kemudian menarik perhatian warga sekitar. Lantas, apa itu bunga bangkai?

Fitriani selaku pemilik rumah menyatakan bahwa bunga tersebut akan tetap dipeliharanya. Usut punya usut, bunga bangkai tersebut ditanam oleh ayahandanya. "Mau kami biarkan aja sih. Soalnya ini juga pesan bapak untuk merawat bunga itu," ucap sang empunya rumah ketika dihubungi detikJogja Selasa (12/12/2023).

Penasaran tentang bunga unik satu ini? Yuk, simak penjelasannya berikut yang sudah dirangkum detikJogja. Selamat menyimak!

Nama dan Klasifikasi Ilmiah

Mengutip dari laman National Parks Flora & Fauna Website yang dikelola oleh Pemerintah Singapura, nama latin dari bunga di pekarangan rumah Fitriani adalah Amorphophallus paeoniifolius. Di Indonesia, bunga ini dikenal dengan nama lain, yakni suweg.

Lebih lengkapnya, berdasar informasi dari situs plantamor.com, bunga ini termasuk dalam kingdom Plantae, subkingdom Tracheobionta, superdivisi Spermatophyta, divisi Magnoliophyta, kelas Liliopsida, subkelas Arecidae, ordo Arales, famili Araceae, genus Amorphophallus, dan spesies Amorphophallus paeoniifolius.

Karakteristik Umum Bunga Bangkai Amorphophallus paeoniifolius

Menyadur informasi dari laman socfindoconservation.co.id, bunga ini memiliki beberapa ciri-ciri umum yang mudah dikenali. Batangnya lunak dengan bentuk silindris berwarna hijau. Sementara daunnya tunggal, menjari, bertepi rata, pangkal berlekuk, dan ujungnya lancip.

Bunganya yang menjadi perhatian utama memiliki dua kelamin dengan warna terang hampir gelap seperti merah keunguan. Buahnya bulat dengan diameter 1 cm, senada dengan bijinya yang berbentuk bulat dan berwarna merah.

Metode penyerbukan suweg bergantung pada serangga-serangga yang menyenangi bangkai. Contohnya seperti lalat bangkai dan kumbang bangkai. Hewan-hewan tersebut akan membawa serbuknya dari satu tanaman ke tanaman lain hingga terjadilah proses penyerbukan.

Habitat Bunga Bangkai (Amorphophallus paeoniifolius/Suweg)

Habitat asli untuk vegetasi ini adalah padang rumput, sabana, belukar, hutan, dan lahan terbuka. Ia dapat bertahan hidup pada iklim tropis dan subtropis.

Suweg merupakan tanaman asli wilayah Asia Tenggara. Vegetasi ini dapat ditemukan di berbagai negara, mulai dari Indonesia, Papua Nugini, Filipina, hingga Malaysia. Selain itu, persebarannya diketahui juga telah menjamah wilayah Tiongkok, Taiwan, hingga India.

Manfaat Bunga Bangkai (Amorphophallus paeoniifolius/Suweg)

Berkat tampilannya yang menarik, bunga ini dapat dijadikan sebagai hiasan rumah. Umbi dari suweg juga kerap kali digunakan sebagai bahan makanan pokok masyarakat. Selain itu, tanaman ini dapat digunakan untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan, sebagai berikut:

  • Mengobati bisul
  • Mengatasi luka akibat bisa ular
  • Menjaga stamina
  • Menjaga kekuatan tulang dan gigi
  • Menghentikan pendarahan

Nah, demikian sekilas penjelasan tentang bunga bangkai (Amorphophallus paeoniifolius) atau suweg yang mekar di rumah warga Kulon Progo. Semoga informasi yang disampaikan bermanfaat ya, detikers!


(cln/apl)

Hide Ads