Legenda Joko Kendil dan Si Gundul, Sahabat Sejati Sepanjang Masa

Legenda Joko Kendil dan Si Gundul, Sahabat Sejati Sepanjang Masa

Mahendra Lavidavayastama - detikJogja
Rabu, 13 Des 2023 14:10 WIB
Ilustrasi Legenda Joko Kendil dan Si Gundul
Ilustrasi Legenda Joko Kendil dan Si Gundul, Sahabat Sejati Sepanjang Masa. Foto: Buku Darto Singo
Jogja -

Daerah Jogja dikenal memiliki beraneka ragam cerita rakyat dan legenda yang masyhur hingga saat ini. Salah satunya adalah legenda mengenai Joko Kendil dan Si Gundul.

Cerita ini masyhur diperdengarkan oleh orang tua kepada anak-anak karena ceritanya yang menarik untuk dikenalkan. Tokoh dalam cerita ini yakni si Joko Kendil, merupakan seorang anak laki-laki yang memiliki wajah dan bentuk tubuh yang terlihat tidak lazim dan jelek.

Tetapi, sebenarnya semua ini karena kutukan dan sihir yang ditujukan kepadanya sedari lama. Sementara Si Gundul merupakan teman bermainnya semenjak kecil yang memiliki rupa dan bentuk badan yang tidak lazim juga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Legenda Joko Kendil dan Si Gundul

Diangkat dari buku 33 Cerita Rakyat Menakjubkan karya S. Tary, Retno W dan Dadan Ramadhan, dikisahkan jika Joko Kendil memiliki postur fisik yang bulat mirip seperti kendil, tidak ada yang ingin mengajaknya bermain dan sering diejek oleh teman-temannya.

Dia suka membantu ibunya berjualan di pasar serta dikenal jujur dan suka menolong sesama. Pada suatu hari, di kampung tempat Joko Kendil tinggal kedatangan satu keluarga yang memiliki satu anak.

ADVERTISEMENT

Anak ini sedari lahir bagian kepalanya tidak ditumbuhi oleh rambut sehingga dijuluki sebagai Si Gundul. Layaknya Joko Kendil, Si Gundul juga kerap diejek dan tidak mempunyai teman karena kondisi fisiknya.

Akhirnya, antara Joko Kendil dan Si Gundul menjadi teman, mereka tampak sering kedapatan bermain layang-layang berdua. Gundul terlihat pandai bermain layangan, layang-layang itu tampak meriah dengan warna yang indah dan bentuknya yang besar.

Layangan itu melambung tinggi dan bermanuver di angkasa. Ternyata selain itu, Si Gundul juga pandai memanah, Joko Kendil yang awalnya tidak mahir memanah turut diajarkan bagaimana caranya memanah oleh Gundul.

Alhasil, tidak lama kemudian Joko Kendil sudah mahir membidik target dengan anak panahnya yang jauh lebih tepat dibanding Gundul. Persahabatan mereka semakin hari semakin erat meskipun anak-anak di kampung terus saja mengolok-olok mereka berdua.

Joko Kendil Melamar Putri Raja

Suatu hari, Joko Kendil mendengar kabar bahwa raja memiliki 3 putri yang cantik jelita. Joko Kendil berniat melamarnya, hal ini membuat ibunya bingung, lantaran Joko Kendil memintanya untuk pergi ke istana guna melamar putri raja.

Namun, karena niat Joko Kendil bulat maka ibunya bergegas pergi ke istana. Hal ini membuat suasana kampung heboh. Karena Joko Kendil dinilai akan diberi hukuman, alih-alih lamarannya diterima.

Itu karena kondisi fisik Joko Kendil yang membuatnya akan terkesan menghina raja dan putrinya. Satu-satunya yang mendukung keinginan Joko Kendil adalah Si Gundul. Gundul percaya jika kebaikan hati, ketulusan, dan kejujuran Joko Kendil lebih berharga dibanding tampang yang rupawan.

Singkat cerita, sesampainya Joko Kendil dan Ibunya di istana, putri sulung dan putri kedua langsung menolak lamaran Joko Kendil. Namun tidak dengan putri bungsu yang menerima pinangan Joko Kendil.

Raja yang kaget akan putusan putrinya tidak dapat menolak keinginan putri bungsunya. Alhasil Joko Kendil dan Putri Bungsu raja menikah dengan pesta yang sangat meriah.

Selang beberapa waktu, diadakan adu ketangkasan memanah yang dimenangkan oleh ksatria tampan. Putri sulung dan putri kedua tertarik pada kesatria tak dikenal itu dan mengejek putri bungsu yang menikah dengan Joko Kendil.

Sang putri bungsu pun menangis dan berlari ke kamarnya, ia pun menemukan sebuah guci yang dibanting hingga pecah. Tak berapa lama, muncul seorang kesatria tampan yang mencari gucinya.

Ternyata itu adalah Joko Kendil yang sudah tidak bisa berubah menjadi Joko Kendil lagi lantaran gucinya telah pecah. Hal ini pun dilaporkan kepada raja kemudian, lalu diumumkan ke seluruh penjuru negeri.

Joko Kendil Ajak Si Gundul ke Istana

Perubahan wujud dan kedudukan yang dimiliki Joko Kendil tidak serta merta melupakan sahabat kecilnya, Si Gundul. Joko Kendil menemui Gundul dan ibunya di kampung dan memintanya untuk ikut ke istana.

Awalnya, Gundul dan ibunya menolak lantaran tidak mengenali pria tampan tersebut. Namun, Joko Kendil menunjukkan busur yang dulu pernah dimainkan oleh mereka berdua. Akhirnya Si Gundul percaya dan memutuskan untuk tinggal di istana serta diangkat menjadi pelatih ketangkasan memanah para prajurit kerajaan.

Nah, demikian cerita legenda dari Joko Kendil dan Si Gundul, dua sahabat sejati sepanjang masa. Semoga bermanfaat, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Mahendra Lavidavayastama peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(cln/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads