Akun Twitter Polsek Srandakan menjadi sorotan netizen. Hal itu usai akun Twitter Polsek Srandakan, Bantul, membalas cuitan terkait Tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, dengan kata-kata yang tak pantas.
Berita tentang cuitan akun Twitter Polsek Srandakan menarik perhatian pembaca detikJateng dalam sepekan ini. Berikut ini rangkumannya.
Cuitan Twitter Polsek Srandakan
Kejadiannya bermula saat akun Twitter @akm********* mencuit 'penembakan gas air mata salah satu penyebab puluhan jiwa tewas di stadion kanjuruhan. STOP KOMPETISI ATAS DASAR KEMANUSIAAN! Cc @jokowi @Kiyai_MarufAmin' pada Minggu (2/10/2022) lalu.
Selanjutnya, dari tangkapan layar yang didapatkan detikJateng, akun Twitter @polseksrandakan membalas cuitan tersebut dengan kata 'Modyarrr'.
Tak berhenti di situ, dari pantauan detikJateng pada Minggu (2/10) pukul 12.39 WIB, akun @polseksrandakan juga membalas cuitan @ind*********** dengan kata-kata 'gek do belani opo koe ki'. Jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, maksudnya kurang lebih: 'apa yang kalian bela'.
Akun @polseksrandakan kembali menimpali cuitan akun @f1**** dengan 'Salut sama pak tentara, musnahkan'. Namun, pada pukul 17.23 WIB, akun @polseksrandakan sudah menghapus balasan pada akun-akun tersebut.
Kendati demikian, tangkapan layar terkait balasan @polseksrandakan ke akun lain sudah ramai tersebar di media sosial (medsos).
Kapolsek Srandakan Buka Suara
Kapolsek Srandakan Kompol Sudarsono membenarkan @polseksrandakan adalah akun Twitter Polsek Srandakan.
"Jujur saya kaget, selanjutnya saya lacak. Ternyata adminnya anggota Humas saya, kemudian anggota saya tidak merasa memberikan komentar di Twitter itu," kata Sudarsono saat dihubungi detikJateng, Minggu (2/10).
Sudarsono semula menduga akun Twitter Polsek Srandakan telah diretas. Terlebih, password akun tersebut sudah lama tidak diganti.
"Tapi untuk menguji kebenarannya yang disampaikan anggota saya ini, sekarang anggota saya diperiksa di Propam Polres Bantul. Karena itu kan bukan pernyataan dari kesatuan," ucap Sudarsono.
Pelaku Eks Admin
Ternyata, pelaku di balik cuitan kata-kata tak pantas di Twitter itu mantan admin Twitter Polsek Srandakan. Hal itu terungkap setelah dilakukan pemeriksaan terhadap beberapa personel yang bisa mengakses akun Twitter @polseksrandakan.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan tim siber Polda DIY melakukan pemeriksaan terkait dugaan peretasan akun," kata Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry lewat pesan singkat, Senin (3/10).
"Benar adanya, kelalaian dari anggota bukan admin, dan yang bersangkutan mengakui memberi komentar dengan menggunakan akun Srandakan," sambung Jeffry.
Polisi itu berinisial TH, yang sebelumnya pernah menjadi admin Twitter Polsek Srandakan. TH kini masih berdinas di Polsek Srandakan.
Selengkapnya di halaman selanjutnya...
(rih/dil)