Petaka Tengah Malam di Simpang Susun Exit Tol Krapyak

Terpopuler Sepekan

Petaka Tengah Malam di Simpang Susun Exit Tol Krapyak

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 28 Des 2025 11:59 WIB
Petaka Tengah Malam di Simpang Susun Exit Tol Krapyak
Kecelakaan di simpang susun exit tol Krapyak, Kota Semarang, Senin (22/12/2025). Foto: Dok SAR Semarang
Semarang -

Perjalanan bus PO Cahaya Trans saat melintasi simpang susun exit Tol Krapyak, Semarang, pada tengah malam itu menjadi sebuah tragedi. Bus itu terguling sehingga nyaris separuh penumpangnya tewas.

Kecelakaan yang terjadi pada Senin (22/12) pukul 01.00 WIB itu menjadi salah satu berita peristiwa yang banyak diakses pembaca detikJateng selama sepekan terakhir ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bus dari Bogor Tujuan Jogja

Adapun bus PO Cahaya Trans tersebut membawa 34 penumpang dari Bogor tujuan Jogja. Jika perjalanan lancar, seharusnya mereka bisa tiba di tujuan beberapa jam lagi.

Namun, ternyata bus itu mengalami kecelakaan di simpang susun exit Tol Krapyak, Semarang. Sejumlah 16 penumpang tewas akibat kecelakaan itu.

ADVERTISEMENT

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, mengungkap sopir yang mengendarai bus tersebut merupakan sopir cadangan. Sopir itu bergantian dengan sopir utama di Subang.

"Jadi untuk informasi awal, ini adalah sopir pengganti atau cadangan, di mana pada saat berangkat dari Bogor menuju ke Jogja, sempat berhenti di Subang untuk berganti sopir," ungkapnya di RSUP dr Kariadi, Senin (22/12/2025).

"Dan saat ini sopir sudah diamankan untuk diambil keterangannya oleh pihak kepolisian. Pengemudinya dua. Selamat semua alhamdulillah," lanjut Artanto.

Sopir Ngebut

Polisi telah menetapkan sopir bus PO Cahaya Trans, Gilang (22), sebagai tersangka atas kecelakaan maut yang menewaskan 16 orang di simpang susun Exit Tol Krapyak, Kota Semarang.

"Tadi sore penyidik juga sudah melakukan gelar perkara untuk menetapkan supir daripada ataupun pengemudi dari bus Cahaya Trans yang mengalami kecelakaan tersebut sebagai tersangka," kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Muhammad Syahduddi, Selasa (23/12).

Syahduddi mengungkapkan sopir mengemudikan bus itu dengan kecepatan tinggi. Sopir tersebut tak melakukan pengereman saat berada di tempat kejadian perkara (TKP) dengan kontur jalan yang menikung.

"Kalau pengakuan dari sopir bus tersebut, yang bersangkutan tidak sempat mengerem," kata Syahduddi.

Syahduddi juga menyebut, sopir berupaya memindahkan gigi percepatan. Saat melaju, bus dalam posisi gigi percepatan 6 dan dikurangi ke gigi percepatan 5. Akan tetapi bus melaju cukup kencang hingga kemudi di banting ke kiri.

"Dia berupaya untuk mengalihkan persneling dari gigi 6 ke gigi 5, namun tidak sampai," ucap Syahduddi.

Setelah mengalihkan persneling, Syahduddi menyebut tersangka melakukan manuver dengan membanting kemudi ke arah kiri.

"Tidak keburu sehingga yang bersangkutan mengambil manuver selanjutnya itu membanting setir ke arah kiri namun kendaraan sudah terlanjur oleng ke sisi sebelah kanan," jelas Syahduddi.

Sopir Tak Hafal Medan

Menurut Syahduddi, tersangka mengaku belum memahami jalan yang menjadi TKP kecelakaan. Hal ini membuat tersangka terkejut saat tiba di TKP yang menikung.

"Yang bersangkutan baru dua kali mengemudikan bus tersebut dan pengakuannya belum memahami karakter jalan yang ada di sekitar TKP," terang Syahduddi.

"Sehingga ketika yang bersangkutan masuk ke jalur simpang susun Tol Krapyak dengan kecepatan cukup tinggi, tiba-tiba kaget di hadapannya sudah ada tikungan yang mengarah ke kiri," sambungnya.

Ketidaktahuan tersebut menjadi penyebab tersangka melakukan manuver dadakan yang membuat bus mengalami kecelakaan.

"(Tersangka) melakukan manuver secara mendadak dan mengakibatkan mobil mengalami out of control dan terjadi terbalik dan terjadi kecelakaan tersebut," ungkap Syahduddi.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Identitas 16 Korban Tewas Kecelakaan Bus di Tol Krapyak Semarang"
[Gambas:Video 20detik]
(ahr/ahr)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads