Akun Twitter Polsek Srandakan, Bantul @polseksrandakan jadi sorotan usai sempat posting komentar tak pantas soal tragedi Kanjuruhan. Polres Bantul mengumpulkan seluruh admin medsos dan humas Polsek jajaran untuk diberi arahan terkait pengolahan medsos.
Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry mengaku telah mengumpulkan para Kasi Humas Polsek jajaran dan pemegang akun medsos, Senin (3/10/).
"Kemarin kita sudah mengingatkan kembali bahwa akun medsos adalah wajah Polri dalam dunia maya. Sehingga perlu tindakan pengendalian dan pengawasan ketat oleh pemegang akun resmi yang dikelola," katanya saat dihubungi detikJateng, Selasa (4/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam arahan tersebut, Jeffry meminta semua pemegang medsos Polsek adalah Kasi Humas tiap Polsek. Semua itu agar akun medsos masing-masing Polsek tidak disalahgunakan oleh pihak yang bertanggungjawab.
"Selain itu tingkat keamanan dari medsos harus betul-betul diperhatikan. Seperti merubah password secara berkala, mengaktifkan fitur keamanan dari aplikasi medsos yang dikelola hingga upaya verifikasi medsos melalui nomor telepon," ujarnya.
Jeffry juga meminta semua jajaran humas Polsek merangkai langkah prosedur postingan di medsos. Seperti halnya penggunakan komunikasi dengan pemilihan kata atau bahasa yang tepat dan sopan santun dan tidak mengandung unsur sara atau aksi kekerasan.
"Lalu memberikan berita yang diinfokan adalah benar dan itu menjadi hal utama yang perlu ditekankan. Selanjutnya menghargai karya orang atau pihak lain dengan mencantumkan sumber sebagai bentuk menghargai pemilik asli konten dan terakhir memberikan informasi internal sewajarnya," ucapnya.
Terakhir, Jeffry juga menyebut bakal meningkat patroli siber terhadap akun medsos di wilayah hukum Polres Bantul. Hal tersebut agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.
"Dan juga meningkatkan patroli siber, bukan hanya akun masyarakat tetapi juga akun resmi untuk saling mengingatkan," katanya.
Simak cuitan @polseksrandakan yang bikin heboh di halaman selanjutnya...
Sebelumnya diberitakan, akun Twitter Polsek Srandakan mengomentari cuitan terkait tragedi di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur dengan kata-kata yang kurang pas. Terkait hal tersebut, Polsek Srandakan mengaku akun Twitter @polseksrandakan diretas orang yang tidak bertanggungjawab.
Dari tangkapan layar ang didapatkan detikJateng, awalnya akun Twitter @akmalmaharli mencuitkan tentang 'penembakan gas air mata salah satu penyebab puluhan jiwa tewas di stadion kanjuruhan. STOP KOMPETISI ATAS DASAR KEMANUSIAAN! Cc @jokowi @Kiyai_MarufAmin'. Selanjutnya, akun Twitter @polseksrandakan membalas cuitan tersebut dengan kata 'Modyarrr'.
Tak hanya hal tersebut, dari pantauan detikJateng pukul 12.39 WIB ternyata akun @polseksrandakan juga membalas cuitan @indohooligan12 dengan kata-kata 'gek do belani opo koe ki'. Seperti tidak ingin berhenti, akun @polseksrandakan kembali menimpali cuitan akun @f12xos dengan 'Salut sama pak tentara, musnahkan'.
Sedangkan memasuki pukul 15.55 WIB akun @polseksrandakan sudah menghapus balasan pada akun-akun tersebut. Kendati demikian, tangkapan layar terkait balasan @polseksrandakan ke akun lain sudah ramai tersebar di media sosial (medsos).
Kapolsek Srandakan Kompol Sudarsono mengatakan, bahwa Polsek Srandakan memang memiliki akun medsos, khususnya Twitter. Di mana akun tersebut adalah @polseksrandakan.
"Iya betul, akunnya Polsek Srandakan," katanya saat dihubungi detikJateng, Minggu (2/10).