Pemerintah akan membangun Kampung Seni Borobudur di Kujon, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Pembangunan kampung seni yang bakal dilengkapi museum dan lahan parkir ini diperkirakan menghabiskan anggaran Rp 253,2 miliar.
Penataan Kampung Seni Borobudur ini akan memakai lahan seluas 10,7 hektare.
Lahan yang digunakan terdiri dari tanah kas desa berupa lapangan Kujon, tanah milik Pemkab Magelang, dan tanah milik warga. Nantinya, lapangan Kujon akan berpindah menempati lahan bengkok milik Desa Borobudur.
Pembangunan akan dimulai bulan ini setelah diawali dengan prosesi pecah kendi dan doa bersama. Pembangunan yang termasuk proyek strategis nasional (PSN) untuk mendukung destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Candi Borobudur ini direncanakan selesai pada Agustus 2024.
Kasubdit Wilayah II Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Mujutahid Hidayat mengatakan, pemerintah akan menata kembali pedagang. Kemudian, area parkir di kawasan zona 2 Candi Borobudur nantinya akan menjadi ruang terbuka hijau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi Borobudur (zona 2) kan parkirnya setidaknya mengganggu area yang sebenarnya bagian dari Borobudur. Jadi pemerintah sekarang mengeluarkan parkir (pindah ke Kujon) dan menata kembali pedagang dipindahkan ke sini," kata dia kepada wartawan di sela-sela acara pecah kendi dan doa bersama jelang penataan Kampung Seni Borobudur di Lapangan Kujon, Borobudur, Senin (27/11/2023).
"Nanti area parkirnya akan dijadikan ruang terbuka hijau dengan tumbuh-tumbuhan yang seperti di relief Borobudur," sambungnya.
Anggaran pembangunan Pasar Seni Borobudur ini sekitar Rp 253,2 miliar, bersumber dari APBN TA 2023-2024. "Anggaran sekitar Rp 253 miliar. Pelaksanaan dari PT Brantas, selesai di Agustus (2024)," ujar Mujutahid.
Sementara itu Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Jawa Tengah, Kuswara mengatakan total lahan yang digunakan 10,7 hektare. Lahan yang dipakai berupa lapangan milik Desa Borobudur seluas 3,4 hektare, tanah milik Pemkab Magelang seluas 0,6 hektare, dan sisanya dilakukan pengadaan tanah.
"Lahan ini ada penggantian lahan desa, lapangan bola (Kujon) ini akan dipindah ke area dekat sini juga. Iya satu paket, pasar seni, ada museum, ada kios. Ada lapangan bola pengganti dan parkir di sini," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasi dan Pengembangan Infrastruktur PT TWC, Mardijono Nugroho mengatakan salah satu prioritas penataan Kampung Seni Borobudur ialah pada penataan pedagang.
"Pedagang nanti bisa menggunakan ini dengan pelayanan yang lebih bagus. Jumlah sekitar 2.000-an (pedagang)," katanya.
Sekretaris Desa Borobudur, Ichsanusi mengatakan, tanah warga yang terkena ada 52 bidang dengan luas sekitar 6 hektare. Kemudian tanah milik desa seluas 3,4 hektare yang berupa lapangan, dan sebagian tanah milik kabupaten.
"Tanah desa bengkok itu tidak diganti, tapi kerja sama pemanfaatan. Ini dibangun kalau operasional, kita kerja sama ada di dalamnya (provinsi dan taman wisata)," ujar Ichsanusi.
"Lapangan ini 3,42 hektare luasnya. Ukuran kasar ya 1,5 hektare penggantinya (bengkok desa). Yang membangun PUPR, desa terima bangunan. Terima jadi," pungkasnya.
(dil/rih)