Pegiat Sejarah Ungkap Kaitan Yoni di Trucuk Klaten dengan Prasasti Pastika

Pegiat Sejarah Ungkap Kaitan Yoni di Trucuk Klaten dengan Prasasti Pastika

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Minggu, 04 Agu 2024 17:48 WIB
Yoni dari batu kapur putih di pekarangan warga Desa Gaden, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Minggu (4/8/2024).
Yoni dari batu kapur putih di pekarangan warga Desa Gaden, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Minggu (4/8/2024). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Terdapat yoni berukuran jumbo berbahan batu kapur putih di pekarangan warga Desa Gaden, Kecamatan Trucuk, Klaten. Menurut pegiat sejarah Klaten, Hari Wahyudi, lokasi keberadaan batu yoni itu diduga sebagai tempat ditemukannya prasasti Pastika, peninggalan sekitar tahun 881

Hari Wahyudi mengatakan, mengenai Prasasti Pastika disebutkan dalam catatan arkeolog dan sejarawan Belanda J Brandes tahun 1888. Catatan itu kemudian ditulis ulang oleh FJK Bosch.

"Ditulis ulang oleh JFK Bosch dalam laporannya tahun 1915. Laporan itu menyebut sebuah batu bertulis yang sekarang dimasukkan di Museum Batavia dengan nomor inventaris D.64," kata Hari kepada detikJateng, Minggu (4/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yoni dari batu kapur putih di pekarangan warga Desa Gaden, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Minggu (4/8/2024).Yoni dari batu kapur putih di pekarangan warga Desa Gaden, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Minggu (4/8/2024). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Hari menjelaskan, dalam laporan itu disebutkan prasasti itu ditemukan di lokasi yang jaraknya 4,5 kilometer dari tenggara Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk.

"Tetapi tidak disebutkan lokasinya di mana, keterangan hanya sampai di situ. Kemudian dibaca oleh LC Damais (sejarawan Prancis) tahun 1955 dan ketemu isinya," ujar Hari.

ADVERTISEMENT

Isi prasasti itu, kata Hari, berbunyi 'Swasticaka Warsatita 803 Badrawada Masadwitia Suklapakca Ma Usuwara Tatkala Bathara Nisima'. Jika diterjemahkan, maksud prasati itu berupa penetapan sebuah Sima (perdikan) untuk Bathara di Pastika.

"Isinya berupa penetapan sebuah Sima (perdikan) untuk Bathara di Pastika. Bathara di Pastika itu merujuk sejarawan adalah Rakai Pikatan yang dikebumikan di Pastika, jadi itu Sima untuk Rakai Pikatan," ucap Hari.

Menurut Hari, Prasasti Pastika itu berbentuk batu lingga silinder, di bawahnya kubus segi delapan dan segi empat dengan tinggi 65 centimeter. Prasasti itu sama bentuknya dengan Prasasti Ngruweng (yang ditemukan di Desa Wiro, Kecamatan Bayat).

"Sama dengan Prasasti Ngruweng, cuma selisih angka satu tahun. Prasasti Ngruweng angka 804 Caka, sedangkan Prasasti Pastika 803 Caka (881 M) atau di masa pemerintahan Rakai Kayuwangi," jelas Hari.

Hari menambahkan, dirinya pernah mencoba mengukur jarak lokasi fragmen temuan yoni tersebut dengan GPS ke arah Trucuk. Jaraknya memang sekitar 4,5 kilometer.

"Jadi memang 4,5 kilometer dari arah tenggara Desa Trucuk sekarang ini. Meskipun tidak menyebut secara detail tapi bisa dikatakan tanah di jarak tersebut sudah merdeka 31 Juli 881 Masehi," kata dia.

Yoni batu kapur itu ditemukan si pemilik pekarangan, Ratno Wijoyo (70), pada tahun 2007. Sebelumnya, Ratno mengaku tidak pernah ada cerita soal yoni atau lingga prasasti di wilayahnya. Seingat dia, dulu pernah ditemukan arca di sekitar lokasi itu.

"Ya dulu tahunya cuma lihat arca dan pohon asam itu. Arca batunya hitam (andesit). Mbah-mbah saya juga tidak cerita, ya saya ingat cuma ada arca itu. Sekitar tahun 1980 an '' kata Ratno kepada detikJateng.

Sebelumnya diberitakan, yoni berbahan batu kapur putih di Desa Gaden, Trucuk, Klaten, itu tergeletak di tengah pekarangan warga di samping pohon asam Jawa. Batu dari masa Hindu-Budha (abad 8-10 masehi) itu posisinya miring karena sebagian tertanam ke tanah.

"Ditemukan sekitar tahun 2007. Ditemukan saat membersihkan kebun," kata Suwarni (54) warga setempat kepada detikJateng, Sabtu (3/8/2024).

Kapokja Perlindungan dan Penyelamatan BPK wilayah X, Deni Wachju Hidayat, menyatakan batu yoni itu sudah dicek dan didata. "Baru satu itu yang berbahan batu kapur. Sudah masuk di data," kata Deni saat dimintai konfirmasi detikJateng, kemarin.




(dil/dil)


Hide Ads