Sebuah guci kuno ditemukan di Dusun Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten. Tim arkeolog Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) turun tangan mengecek lokasi.
Pantauan detikJateng di lokasi, Kamis (3/8/2023) pukul 12.15 WIB, tim yang terdiri dari empat orang ini langsung mengecek lokasi di tegalan timur dusun. Di lahan yang dijadikan tempat pembuatan batu bata oleh warga tersebut, tim mengecek lokasi dan struktur tanah.
Di lokasi ini, tim masih menemukan pecahan batu cekung yang digunakan masyarakat untuk mengecor logam dan beberapa pecahan tembikar tanah liat serta batu.
Semua benda dikumpulkan dan dibawa. Tim selanjutnya menuju ke tenggara mengecek tegalan lain di lokasi tersebut.
Ketua tim peneliti Pusat Riset Arkeologi Sejarah dan Pra Sejarah BRIN, Sugeng Riyanto mengatakan tim kembali ke Kropakan setelah ada temuan guci lagi. Guci tersebut diyakini dari Tiongkok.
"Guci ini kalau melihat glasirannya, kemudian warnanya, kita perkirakan itu dari Cina, masa Dinasti Tang di abad IX. Kalau di sini abad IX itu artinya masa Kerajaan Mataram kuno," ungkap Sugeng kepada detikJateng, Kamis (3/8/2023) siang.
Dikatakan Sugeng, guci di Dusun Kropakan menarik sebab guci bukan buatan lokal. Selain ditemukan guci, di dusun itu ditemukan manik-manik yang juga diduga barang impor.
"Ditemukan juga manik-manik, guci dan manik-manik itu kita duga barang impor, bukan buatan sini. Guci dari Tiongkok, sedang manik-manik dari India, itu artinya ada aktivitas jual beli," lanjut Sugeng.
Kades Mranggen, Miseran mengatakan dengan temuan-temuan itu warga berharap bisa ikut melestarikan agar bisa bisa bermanfaat.
"Harapannya ke depan bisa bermanfaat. Jika perlu menjadi museum, kita gali cerita-cerita rakyat," ungkap Miseran kepada wartawan.
Sebelumnya diberitakan, sebuah guci ditemukan di dekat sumur kuno abad 8-9 Masehi di Dusun Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten. Guci tanah liat tersebut ditemukan penggali tanah liat untuk bahan batu bata.
"Saya pas mencangkul untuk membuat tanah liat batu bata. Pertama yang kena cangkul bagian bawah guci yang posisinya miring," kata penemunya, Sardi (56) warga Dusun Kropakan kepada detikJateng, Senin (31/7).
Guci itu ditemukan Sardi sekitar pukul 09.30 WIB di kedalaman sekitar dua meter. Setelah 'bokong' guci terlihat, dia mengeruk tanah dengan tangan agar tidak pecah.
Lokasi temuan itu di utara sumur kuno yang ditemukan beberapa bulan lalu. Jaraknya sekitar 100 meter dari lokasi temuan sumur.
(aku/rih)