Seratusan orang mengalami keracunan dan satu di antaranya tewas usai makan di acara hajatan wayangan di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klaten. Beberapa warga lolos dari kasus keracunan itu meskipun ikut menonton wayang. Seperti apa kisahnya?
Wakapolsek Gantiwarno, Ipda Rinto Warsono, lolos dari keracunan itu meskipun hadir di acara wayangan tersebut. Rinto hadir dalam rangka pengamanan.
"Saya diberi nasi tapi tidak saya makan, ya tidak ingin saja. Tapi saya minum tehnya, tidak apa-apa," terang Rinto kepada detikJateng, Rabu (16/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Rinto, selain dirinya ada anggota Polsek dua orang yang bertugas menjadi korban keracunan karena ikut makan. Namun, Babinsa dari Koramil Gantiwarno tidak kena.
"Pak Babinsa juga tidak kena karena tidak makan, katanya tidak terbiasa makan di malam hari. Kami hanya minum teh saja," lanjutnya.
Sementara salah seorang warga yang ikut menonton wayang juga selamat dari kasus keracunan itu. Dia mengaku tidak mengonsumsi nasi kotak yang diberikan.
"Kula delok wayang ajengo mboten undangan. Kula disukani sekul tapi kulo mboten mangan (saya nonton wayangnya meskipun bukan undangan, saya juga diberi nasi tapi saya tidak makan)," kata warga Dusun Bendungan, Desa Karangturi, Sukiyem (60).
Sukiyem menyebut pemilik hajatan merupakan tetangga rumahnya. Namun, karena jarak rumah tidak terlalu dekat, dia tidak diminta membantu rewang.
"Mboten diken (tidak diminta bantu). Tapi ikut nonton diberi makan tapi saya tidak makan karena saya dari rumah habis makan, alhamdulilah jadi tidak kena," kata Sukiyem.
Keluarga pemilik hajatan wayangan, Sumardi, mengatakan sebelum wayangan ada pertemuan trah. Namun, Sumardi mengaku tidak makan saat acara wayangan.
"Saya juga ada (di lokasi) tapi tidak makan. Karena setelah jam 22.00 WIB memang tidak terbiasa makan," kata Sumardi.
Sumardi menjelaskan snack saat pentas wayang kulit itu ada kacang dan brownies. Sedangkan, makanannya nasi dus lauk rendang.
"Isinya nasi, rendang, sambel goreng krecek, acar sama kerupuk. Yang diundang sekitar 200 orang," ungkap Sumardi.
Sebelumnya diberitakan, jumlah warga yang diduga keracunan makanan saat acara hajatan wayangan di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klaten hingga per hari ini mencapai 141 orang. Pemkab Klaten sampai hari ini pun masih membuka posko.
"Korban saat ini 141 orang, masih kita buka posko karena 3 kali 24 jam sudah kita tetapkan KLB. Setelah ini kalau sudah selesai posko kita pindah puskesmas," papar Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo di RSPD, Rabu (16/4).
Dari jumlah tersebut, dua di antaranya sudah pulang dari rumah sakit. Sementara itu, jumlah korban meninggal sampai hari ini masih tercatat satu orang.
(ams/apu)