"Membawa salah satu temuan berupa guci yang paling kecil. Dibawa ke BPK wilayah X," jelas tokoh pemuda dan pegiat cagar budaya Dusun Kropakan, Pupun Prasetyo kepada detikJateng, Senin (5/8/2024) sore.
Dijelaskan Pupun, petugas BPK wilayah X datang ke kampungnya sekitar pukul 14.00 WIB. Kedatangan petugas didampingi Kapolsek Jatinom.
"Sekitar jam 14.00 WIB bersama Kapolsek terus membawa guci. Dibawa ke BPK dengan kompensasi yang akan diberikan besok Jumat (9/8), yang dibawa cuma guci," kata Pupun.
Petugas dari BPK, sebut Pupun, berjumlah tiga orang. Dirinya bersama pemilik lahan lokasi temuan juga diberikan surat berita acara.
"Diberi orek-orekan, diminta tanda tangan terus saya kasih juga materai. Tanggapannya selama temuan dan barang yang dibawa itu diteliti sebagaimana mestinya, kita tidak apa-apa," paparnya.
![]() |
Dirinya selaku masyarakat, imbuh Pupun, juga berharap kampungnya juga mendapat perhatian karena banyak temuan dan situs. Apalagi masyarakat yang mau menjadi pegiat cagar budaya tidak gampang.
"Soalnya kita di sini, menjadi pegiat cagar budaya itu tidak mudah. Kita harus terjun ke lapangan mencari, menjaganya, dan barang yang sudah dijual penemunya kita ambil lagi untuk dibawa ke basecamp untuk kita selamatkan," pungkas Pupun.
Pamong Budaya Ahli Pratama BPK wilayah X, Harun Al Rasyid saat dihubungi terpisah membenarkan dirinya bersama personel BPK ke Kropakan. Kedatangannya untuk membawa guci kuno.
"Mengambil satu buah guci saja. Dalam rangka tindak lanjut hasil penilaian OFCB yang akan diberikan kompensasi," jawab Harun saat diminta konfirmasi.
Sebelumnya diberitakan, warga Dusun Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom kembali menemukan objek diduga cagar budaya (ODCB). Temuan terbaru itu berupa guci kuno dan batu patok wilayah yang diduga model Puro Mangkunegaran Solo.
"Temuan guci itu kemarin (Senin 15/1) sore. Terus dilaporkan saya kemudian kita ambil, kondisinya bagus," ungkap ketua pemuda RW 14 Dusun Kropakan, Pupun Prasetyo kepada detikJateng, Rabu (17/1/2024) siang.
Dijelaskan Pupun, selain guci ditemukan juga patok batu Mangkunegaran. Lokasi patok itu di sisi utara situs era Mataram Kuno yang pernah diteliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Ditemukan di sisi utara situs era Mataram Kuno. Temuan kita laporkan ke pegiat cagar budaya dan ke BRIN," kata Pupun.
Ketua tim peneliti Pusat Riset Arkeologi Sejarah dan Pra Sejarah BRIN, Sugeng Riyanto mengatakan tim kembali ke Kropakan setelah ada temuan guci lagi. Guci tersebut diyakini dari Tiongkok.
"Guci ini kalau melihat glasirannya, kemudian warnanya, kita perkirakan itu dari Cina, masa Dinasti Tang di abad IX. Kalau di sini abad IX itu artinya masa Kerajaan Mataram kuno," ungkap Sugeng kepada detikJateng, Kamis (3/8/2023) siang.
(cln/apu)