Tata cara sholat NIsfu Syaban berjamaah wajib diketahui oleh umat Islam yang ingin menunaikan sholat tersebut bersama-sama. Berikut ini tata cara sholat Nisfu Syaban berjamaah lengkap dengan bacaan niat dan doanya.
Mengerjakan sholat Nisfu Syaban merupakan salah satu yang dianjurkan dikerjakan oleh umat Islam pada malam yang mulia tersebut. Adapun malam Nisfu Syaban merupakan malam ke-15 pada bulan Syaban.
Pada tahun ini, Nisfu Syaban 1444 H jatuh antara tanggal 7 dan 8 Maret 2023. Hal ini berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2023 M oleh Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) RI, tanggal 1 Syaban 1444 H atau 2023 bertepatan dengan hari Rabu, 22 Februari 2023, serta Kalender Islam Global Tunggal 1444 H yang disusun oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, 1 Syaban 1444 H jatuh pada Selasa, 21 Februari 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya, malam Nisfu Syaban jatuh pada hari ini bagi yang mengikuti Kalender Islam Global Tunggal 1444 H yang disusun oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. Sementara itu, berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2023 M oleh Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) RI, Nisfu Syaban jatuh pada 8 Maret esok hari.
Malam Nisfu Syaban diyakini sebagai malam di mana catatan kehidupan manusia akan ditutup dan dilaporkan kepada Allah SWT. Pada malam ini juga diyakini semua dosa manusia dihapuskan atau diampuni oleh Allah SWT bagi siapapun yang memohon ampun.
Mengingat keutamaan tersebut, umat Islam dianjurkan untuk mengerjakan sederet amalan, salah satunya adalah sholat Nisfu Syaban. Sholat sunnah tersebut dapat dikerjakan berjamaah maupun munfarid atau sendirian.
Berikut ini tata cara sholat Nisfu Syaban berjamaah lengkap dengan bacaan niat dan doanya, dikutip detikJateng dari laman resmi NU pada Selasa, (7/3/2023).
Niat Sholat Nisfu Syaban
Berikut ini bacaan niat sholat Nisfu Syaban:
Niat sholat Nisfu Syaban untuk imam:
أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى، اللهُ أَكْبَرُ
Ushalli sunnata Nishfi Sya'bân rak'ataini imâman lillâhi ta'ala, Allahu Akbar.
(Aku niat shalat sunah nisfu sya'ban dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta'ala. Allahu Akbar).
Niat sholat Nisfu Syaban untuk makmum:
أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُومًا لِلَّهِ تَعَالَى، اللهُ أَكْبَرُ
Ushalli sunnata Nishfi Sya'bân rak'ataini ma'mûman lillâhi ta'ala, Allahu Akbar.
Artinya: "Aku niat shalat sunah nisfu sya'ban dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta'ala. Allahu Akbar."
Niat sholat Nisfu Syaban sendiri:
أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى، اللهُ أَكْبَرُ
Ushalli sunnata Nishfi Sya'bân rak'ataini lillâhi ta'ala, Allahu Akbar.
Artinya: "Aku niat sholat sunah nisfu sya'ban dua rakaat karena Allah Ta'ala. Allahu Akbar."
Niat Sholat Nisfu Syaban Malam Hari
Sholat Nisfu Syaban bisa dikerjakan pada malam hari dengan melafalkan niat berikut ini:
"Usholli sunnata lailati nisfu sya'baana rok'ataini lillahi ta'alaa"
Artinya: "Saya shalat sunnat malam Nisfu Sya'ban dua rakaat karena Allah Ta'ala"
Tata Cara Sholat Nisfu Syaban
Masih dikutip dari sumber yang sama, berikut ini tata cara sholat Nisfu Syaban berjamaah maupun munfarid atau sendiri:
- Melafalkan Niat Takbiratul Ikhram, mengangkat kedua tangan ke atas sejajar telinga dengan membaca bacaan Allahu akbar.
- Membaca bacaan doa Iftitah, Al Fatihah, dan surat pendek. Dianjurkan membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 10 kali.
- Rukuk, dengan membaca doa rukuk.
- Itidal, dengan membaca doa Itidal.
- Sujud, dengan membaca doa sujud.
- Duduk di antara dua sujud, dengan membaca bacaan doanya.
- Sujud kedua.
- Berdiri menunaikan rakaat kedua.
- Membaca Al Fatihah, kemudian membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 10 kali.
- Duduk tahiyat akhir.
- Mengucap salam.
Doa Setelah Sholat Nisfu Syaban
Dikutip dari laman resmi NU, berikut ini doa yang bisa dilafalkan setelah mengerjakan sholat Nisfu Syaban. Doa ini dapat dibaca secara berjamaah atau bersama-sama usai mengerjakan sholat Nisfu Syaban.
اللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنَا عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ أَشْقِيَاءَ أَوْ مَحْرُوْمِيْنَ أَوْ مُقَتَّرِيْنَ عَلَيْنَا فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتَنَا وَحِرْمَانَنَا وَاقْتِتَارَ رِزْقِنَا، وَاكْتُبْنَا عِنْدَكَ سُعَدَاءَ مَرْزُوْقِيْنَ مُوَفَّقِيْنَ لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ: "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ
Allāhumma yā dzal manni wa lā yumannu 'alaika yā dzal jalāli wal ikrām, yā dzat thauli wal in'ām, lā ilāha illā anta zhahral lājīna wa jāral mustajīrīna, wa ma'manal khā'ifīn. Allāhumma in kunta katabtanā 'indaka fī ummil kitābi asyqiyā'a au mahrūmīna au muqattarīna 'alaynā fir rizqi, famhullāhumma fī ummil kitābi syaqāwatanā, wa hirmānanā waqtitāra rizqinā, waktubnā 'indaka su'adā'a marzūqīna muwaffaqīna lil khairāt. Fa innaka qulta wa qaulukal haqq fī kitābikal munzali 'ala lisāni nabiyyikal mursali "Yamhullāhu mā yasyā'u wa yutsbitu wa 'indahū ummul kitāb." Wa shallallāhu 'alā sayyidinā Muhammadin wa 'alā ālihī wa shahbihī wa sallama, walhamdulillāḥi rabbil 'ālamīn.
Artinya: "Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemilik kekayaan dan pemberi nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisiMu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku disisiMu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.' Allah bershalawat dan bersalam atas Sayyidina Muhammad, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam."
Waktu Pelaksanaan Sholat Nisfu Syaban
Sholat Nisfu Syaban bisa dikerjakan saat waktu datangnya malam tersebut. Dikutip dari laman resmi NU, sholat Nisfu Syaban dapat dikerjakan setelah sholat sunnah ba'diyah maghrib dan dilanjutkan setelah isya.
Demikian penjelasan mengenai tata cara sholat Nisfu Syaban berjamaah lengkap dari bacaan niat hingga doanya, serta waktu pelaksanaannya. Semoga bermanfaat, Lur!
(ams/sip)