Penjelasan mengenai apakah boleh puasa Nisfu Syaban dikerjakan sekaligus dengan puasa qadha Ramadhan atau mengganti utang puasa Ramadhan mulai menjadi pertanyaan umat Islam. Hal ini mengingat umat Islam sedang bertepatan dengan malam Nisfu Syaban jelang Ramadhan.
Malam Nisfu Syaban adalah malam 15 Syaban yang termasuk sebagai malam mulia dalam kalender Hijriyah. Pada malam ini, diyakini semua dosa manusia diampuni oleh Allah SWT bagi mereka yang bertaubat.
Untuk itu, umat Islam dianjurkan untuk mengerjakan sejumlah amalan di malam Nisfu Syaban agar bisa mendapatkan keutamaannya. Adapun salah satu amalan yang bisa dikerjakan umat Islam saat malam Nisfu Syaban adalah berpuasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai bulan yang letaknya tepat sebelum Ramadhan, maka bagi umat Islam yang masih memiliki utang puasa Ramadhan wajib membayarnya.
Apakah Boleh Puasa Nisfu Syaban Digabung dengan Qadha Ramadhan?
Dikutip dari laman resmi NU, islam.or.id, dalam hal puasa, seringkali orang-orang menjadikan puasa sunnah pada bulan-bulan ini sebagai kesempatan untuk melaksanakan qadha puasa Ramadhan sekaligus. Artinya, selain niat untuk berpuasa sunnah juga niat qadha puasa Ramadhan yang hukumnya wajib.
Dalam istilah fiqih, hal ini disebut sebagai at-tasyriik fin niyyah (mengkombinasikan niat). Dalam permasalahan penggabungan niat antara yang fardlu dan yang sunnah dalam satu ibadah, Imam Suyuthi dalam kitabnya al-Asbah wan Nadhair membagi dalam empat kriteria, sebagai berikut:
1. Sah kedua-keduanya baik yang fardhu dan yang sunnah.
2. Sah bagi ibadah fardhunya saja, tidak untuk ibadah sunnahnya.
3. Sah bagi ibadah sunnahnya saja, tidak untuk ibadah fardhunya.
4. Tidak sah kedua-duanya.
Adapun menggabungkan niat puasa sunnah Nisfu Syaban sekaligus niat membayar qadha puasa Ramadhan maka dapat diqiyaskan ke dalam hukum yang pertama, yaitu dianggap sah kedua-duanya.
Sementara itu, dikutip dari buku Dakwah Kreatif: Muharram, Maulid Nabi, Rajab, dan Syaban (2016) oleh Udji Asiyah, bulan Syaban merupakan bulan kesempatan untuk meng-qadha utang puasa Ramadhan yang lalu sebelumnya datangnya bulan Ramadhan.
Hal ini sebagaimana yang dilakukan Sayyidah Aisyah yang diriwayatkan dalam hadits HR Al Bukhari-Muslim:
كَانَ يَكُونُ عَلَيَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ، فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِيَ إِلَّا فِي شَعْبَانَ»، قَالَ يَحْيَى: الشُّغْلُ مِنَ النَّبِيِّ أَوْ بِالنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya: "Saya mempunyai tanggungan utang puasa Ramadhan. Saya tidak mampu mengqadhanya kecuali di bulan Syaban.
Niat Puasa Qadha Ramadhan
Berikut ini bacaan niat puasa qadha Ramadhan:
نويت صوم غد عن قضاء فرض رمضان لله تعالى.
Nawaitu Shauma Ghadin 'An Qadha'I Fardi Ramadhana Lillaahi Ta'Ala.
Artinya : Saya niat berpuasa besok dari mengqadha' fardu ramadhan Lillahi Ta'ala
Niat Puasa Nisfu Syaban
Dikutip dari buku Yang Perlu Dilakukan Muslimah Sepanjang Tahun (2013) oleh Khayeera Indana Hulwah dan Aliyah Tsurayya berikut ini bacaan niat puasa Nisfu Syaban:
نَوَيْتُ الصَّوْمَ فِى النّصفِ مِنْ شَعْبَانَ سُنَّة اللَّهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitush shauma fin nishfi min sya'bana sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya berniat puasa sunnah pada pertengahan bulan Syaban karena Allah SWT."
Demikian penjelasan mengenai aturan puasa Nisfu Syaban yang sekaligus dilaksanakan untuk qadha Ramadhan lengkap dengan bacaan niatnya. Semoga bermanfaat, Lur!
(aku/sip)