- Tata Cara Sholat Nisfu Syaban Sholat Sunnah Nisfu Syaban 100 Rakaat Sholat Sunnah Nisfu Syaban 2 Rakaat
- Bacaan Niat Sholat Nisfu Syaban 1. Bacaan Niat Sholat Nisfu Syaban Sendirian 2. Niat Sholat Nisfu Syaban Berjamaah Sebagai Imam 3. Niat Sholat Nisfu Syaban Berjamaah Sebagai Makmum
- Waktu Mengerjakan Sholat Nisfu Syaban
- Bacaan Surah dan Doa Setelah Sholat Nisfu Syaban
Umat muslim dianjurkan untuk menghidupkan malam Nisfu Syaban, salah satunya dengan mengerjakan sholat sunnah Nisfu Syaban. Lantas, bagaimana tata cara dan bacaan sholat Nisfu Syaban?
Melansir dari buku berjudul Hujjah Ilmiah Amalan di Bulan Sya'ban yang disusun oleh Buya Yahya, mayoritas ulama berpendapat bahwa hukum menghidupkan malam Nisfu Syaban adalah sunnah. Adapun anjuran sholat Nisfu Syaban sendiri terdapat dalam hadits riwayat Ibnu Majah dan Baihaqi.
Dari Ali bin Abu Thalib bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apabila tiba malam Nisfu Syaban, shalatlah pada malam harinya dan puasalah di siang harinya..." (HR Ibnu Majah dan Baihaqi)
Sebelum mengerjakan amalan sholat Nisfu Syaban ini, tentunya perlu mengetahui lebih dulu tata caranya agar tidak keliru. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Tata Cara Sholat Nisfu Syaban
Dilansir dari buku'Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet yang ditulis oleh Ibnu Watiniyah, sholat Nisfu Syaban dikerjakan sebanyak 2 hingga 100 rakaat. Pada jumlah 100 rakaat tidak dikerjakan sekaligus, melainkan sebanyak dua rakaat dalam satu kali salam.
Artinya, sholat Nisfu Syaban dikerjakan sebanyak 100 rakaat dengan 50 kali salam. Meskipun demikian, jumlah rakaat ini bukanlah kewajiban dan dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing orang.
Berikut ini tata cara sholat Nisfu Syaban yang dapat diamalkan:
Sholat Sunnah Nisfu Syaban 100 Rakaat
- Membaca niat
- Takbiratul ihram
- Membaca Al-Fatihah
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ١ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ٢ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ ٣ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ ٤
Arab Latin: (1) Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. (2) Al-hamdu lillaahi rabbil-'aalamin. (3) Ar-rahmaanir-rahiim. (4) Maaliki yaumid-diin. (5) Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. (6) Ihdinash-shiraathal-mustaqiim. (7) Shiraathalladziina an'amta 'alaihim ghairil-maghdluubi 'alaihim wa ladl-dlaalliin.
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ ٥ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ ٦ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَࣖ ٧
Artinya: (1) Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. (2) Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (3) Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, (4) Pemilik hari Pembalasan. (5) Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. (6) Bimbinglah kami ke jalan yang lurus, (7) (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat. - Setelah itu membaca surah Al-Ikhlas sebanyak 10 kali
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ١ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ٣ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌࣖ ٤
Arab Latin: (1) Qul huwallaahu ahad. (2) Allaahush-shamad. (3) Lam yalid wa lam yuulad. (4) Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad.
Artinya: (1) Katakanlah (Nabi Muhammad), "Dialah Allah Yang Maha Esa. (2) Allah tempat meminta segala sesuatu. (3) Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, (4) serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya." - Rukuk
- Membaca doa i'tidal
- Sujud
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Kembali berdiri untuk melaksanakan rakaat kedua
- Membaca surah yang sama yaitu Al-Fatihah
- Kemudian membaca Al-Ikhlas sebanyak 10 kali
- Mengulang aktivitas rukuk hingga sujud kedua
- Tahiyat akhir
- Salam
Hal ini juga berlaku pada rakaat-rakaat berikutnya, surat yang dibaca sama hingga 100 rakaat atau 50 kali salam.
Sholat Sunnah Nisfu Syaban 2 Rakaat
Seperti yang telah dijelaskan, bagi yang tidak mampu mengerjakan 100 rakaat tersebut, dapat mengerjakan hanya dengan dua rakaat. Adapun perbedaannya hanya berada pada bacaan yang dibaca setelah Surah Al-Fatihah di rakaat pertama dan kedua.
Agar lebih jelas, berikut tata caranya:
Membaca niat
Takbiratul ihram
Membaca Al-Fatihah
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ١ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ٢ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ ٣ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ ٤
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ ٥ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ ٦ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَࣖ ٧Arab Latin: (1) Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. (2) Al-hamdu lillaahi rabbil-'aalamin. (3) Ar-rahmaanir-rahiim. (4) Maaliki yaumid-diin. (5) Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. (6) Ihdinash-shiraathal-mustaqiim. (7) Shiraathalladziina an'amta 'alaihim ghairil-maghdluubi 'alaihim wa ladl-dlaalliin.
Artinya: (1) Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. (2) Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (3) Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, (4) Pemilik hari Pembalasan. (5) Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. (6) Bimbinglah kami ke jalan yang lurus, (7) (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.
Dilanjutkan dengan membaca surah Al-Kafirun
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ ١ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ ٢ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ٣ وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ ٤ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ٥ لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ ٦
Arab Latin: Qul ya ayyuhal kafirun (1) La a'budu ma ta'budun (2) Wala antum 'abiduna ma a'bud (3) Wala ana 'abidum ma abattum (4) Wala antum 'abiduna ma a'bud (5)
Lakum dinukum waliyadin (6)
Artinya: (1) Katakanlah: "Wahai orang-orang yang kafir! (2) Aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah, (3) dan kalian bukan penyembah Tuhan yang aku sembah, (4) dan aku tidak akan menjadi penyembah apa yang kalian sembah, (5) dan kalian bukan penyembah Tuhan yang aku sembah, (6) untukmu agamamu, dan untukku agamaku."Rukuk
Membaca doa i'tidal
Sujud
Duduk di antara dua sujud
Sujud kedua
Kembali berdiri untuk melaksanakan rakaat kedua
Membaca surah yang sama yaitu Al-Fatihah
Setelah itu membaca surah Al-Ikhlas
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ١ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ٣ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌࣖ ٤
Arab Latin: (1) Qul huwallaahu ahad. (2) Allaahush-shamad. (3) Lam yalid wa lam yuulad. (4) Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad.
Artinya: (1) Katakanlah (Nabi Muhammad), "Dialah Allah Yang Maha Esa. (2) Allah tempat meminta segala sesuatu. (3) Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, (4) serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya."
Mengulang aktivitas rukuk hingga sujud kedua
Tahiyat akhir
Salam
Bacaan Niat Sholat Nisfu Syaban
Niat yang sholat Nisfu Syaban disesuaikan jika melaksanakannya sendiri, berjemaah sebagai imam, dan berjemaah sebagai makmum. Berikut ini bacaan niatnya.
1. Bacaan Niat Sholat Nisfu Syaban Sendirian
Berikut ini bacaan niat sholat Nisfu Syaban yang dapat diamalkan:
أُصَلَّى سُنَّةً لِإِحْيَاءِ لَيْلَةِ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Ushallii sunnatan li-ihyaʻi lailati nishfi sya'baana rak'ataini mustaqbilal qiblati lillahi taala.
Artinya: "Saya niat shalat sunnah Nisfu Syaban dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Taala."
Selain niat sholat di atas, detikers juga dapat mengamalkan bacaan niat sholat Nisfu Syaban berikut ini:
أُصَلِّي لَيْلَةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Ushallii lailata nishfi sya'baana rak'ataini mustaqbilal qiblati sunnatan lillahi taala.
Artinya: "Saya niat shalat sunnah Nisfu Syaban dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Taala."
أُصَلَّى سُنَّةَ الْخَيْرِ فِي لَيْلَةِ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Ushallii sunnatal khairi fi lailati nishfi sya'baana rak'ataini mustaqbilal qiblati lillaahi taʼaalaa.
Artinya: "Saya niat sholat sunah al-Khair pada malam Nisfu Syaban, dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Taala."
أُصَلَّى سُنَّةً لَيْلَةَ الْبَرَاثَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ تَقَرُّبًا إِلَى اللَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Ushallii sunnatan lailatal baraaʻaati rak'ataini mustaqbilal qiblati taqarruban ilallaahi taʼaalaa.
Artinya: "Saya niat sholat sunah malam pembebasan (dari kecelakaan dan kehinaan), dua rakaat dengan menghadap kiblat, semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah Taala."
2. Niat Sholat Nisfu Syaban Berjamaah Sebagai Imam
Dikutip dari laman resmi Badan Amil Zakat, berikut bacaan sholat Nisfu Syaban. Mulai dari niat sholat untuk imam, makmum, maupun sendiri.
أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Usholli sunnatan nisfu syakbaana rakataini lillahi ta ala.
Artinya: "Saya berniat salat sunah nisfu Syaban dua rakaat karena Allah Ta ala."
3. Niat Sholat Nisfu Syaban Berjamaah Sebagai Makmum
أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُومًا لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Ushalli sunnata Nishfi Syaban rak ataini mamuman lillahi ta ala.
Artinya: "Aku niat sholat sunnah nisfu syaban dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta ala. Allahu Akbar."
Waktu Mengerjakan Sholat Nisfu Syaban
Sholat Nisfu Syaban dikerjakan pada malam ke-15 bulan Syaban. Jika mengacu pada kalender Hijriah yang dirilis Kementerian Agama (Kemenag) RI, tanggal 15 Syaban 1446 H bertepatan dengan tanggal 14 Februari 2025.
Namun, sebagaimana diketahui bahwa kalender Masehi dan Hijriah memiliki penghitungan yang berbeda pada waktu pergantian hari. Pada kalender Masehi, pergantian hari terjadi pada pukul 00.00 waktu setempat, sedangkan kalender Hijriah terjadi pada waktu Maghrib.
Artinya, tanggal 15 Syaban dimulai sejak waktu Maghrib di tanggal 13 Februari hingga kembali memasuki waktu Maghrib tanggal 14 Februari. Dengan demikian, sholat sunnah Nisfu Syaban ini dilaksanakan pada Kamis, 13 Februari malam (malam Jumat) setelah waktu Maghrib atau selepas sholat Isya.
Bacaan Surah dan Doa Setelah Sholat Nisfu Syaban
Setelah selesai mengerjakan sholat Nisfu Syaban, dianjurkan untuk membaca surah Yasin sebanyak tiga kali dengan niat dan harapan panjang umur, kelancaran rezeki, dan husnul khatimah. Untuk lebih jelasnya, berikut rinciannya:
- Membaca Surah Yasin yang pertama dengan niat dan pengharapan kepada Allah SWT agar memanjang umur hamba-Nya dalam keadaan tetap beribadah dan taat kepada-Nya.
- Membaca Surah Yasin kedua kalinya, berniat dan berharap agar Allah SWT memberi rezeki yang halal untuk menjadi bekal ibadah kepada-Nya.
- Membaca Surah Yasin ketiga kali, dibarengi dengan niat agar Allah SWT menetapkan iman dan Islam, serta mendapatkan akhir hidup yang baik atau husnul khotimah.
Setelah membaca Surah Yasin, ada juga doa yang dianjurkan untuk malam Nisfu Syaban. Berikut ini bacaan yang dapat diamalkan:
اللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِينَ وَأَمَانَ الْخَائِفِينَ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مَطْرُوْدًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَى فِي الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِي أُمّ الْكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَطَرْدِى وَاقْتَارِ رِزْقِي وَأَثْبِتْنِي عِنْدَكَ فِي أُمّ الْكِتَابِ سَعِيدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِي كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ ام الكِتَابِ الهِي بِالتَّجَلَّى الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِي يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيمٍ وَيُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّي مِنَ الْبَلَاءِ مَا أَعْلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. أَمِيْنَ
Arab Latin: Allaahumma yaa dzal manni walaa yamunnu 'alaika yaa dzal jalali wal ikraam, yaa dzath-thauli wal in'aam laa ilaha illaa anta, dzhahral laajiin, wa jaarul mustajiiriin, wa amaanal khaaʻifin. Allaahumma in kunta katabtanii 'indaka fi ummil kitaabi syaqiyyan au mahruuman au mathruudan au muqtarran 'alayya fir-rizqi famhu. Allaahumma bi fadlika fi ummil kitaabi syaqaawatii wa hirmaanii wa thardii waiq taari rizqii wa ats-bitnii 'indaka fi ummil kitaabi sa'iidan marzuuqan muwaffaqal lil khairaat. Fa innaka qulta wa qaulukal haqqu fi kitaabikal munzali 'alaa nabiyyikal mursali, yamhullaahu maa yasyaaʻu wa yutsbitu wa 'indahu ummul kitaabi. Ilaahii bittajallil a'dzhami fi lailatin nishfi min syahri sya'baanal mukarramil latii yufraqu fiihaa kullu amrin hakiim wa yubramu ishrif 'annii minal balaaʻi maa a'lamu wa maa laa a'lamu wa anta 'allaamul ghuyuubi birahmatika yaa arhamar rahimiin. Wa shallallahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallama. Aamiin.
Artinya: "Ya Allah, Dzat Pemilik anugerah, bukan penerima anugerah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai Dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau. Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan. Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisi-Mu dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah. Ya Allah, dengan anugerah-Mu, dari Ummul Kitab, akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisi-Mu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan. Sungguh Engkau telah berfirman, dan firman-Mu pasti benar, dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan melalui lisan Nabi-Mu yang terutus: Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang Dia kehendaki, dan di sisi-Nya terdapat Ummul Kitab. Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak pada malam pertengahan bulan Sya'ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui. Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi rahmat-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi. Semoga Allah melimpahkan salawat dan salam kepada junjungan kami, Muhammad, beserta keluarga dan para sahabat beliau. Amin."
Demikianlah tata cara sholat Nisfu Syaban beserta bacaannya. Semoga bermanfaat!
(urw/alk)