Sholat Tarawih adalah ibadah khas Ramadan yang memiliki banyak keutamaan dan dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah. Ibadah sunnah ini dilakukan setelah sholat Isya dan menjadi salah satu amalan utama di bulan Ramadan yang dapat mendatangkan pahala berlipat ganda.
Untuk meraih keutamaan sholat Tarawih dengan maksimal, penting bagi setiap muslim untuk memahami tata caranya dengan benar. Menjalankan sholat Tarawih sesuai tuntunan akan menjadikan ibadah lebih khusyuk dan bernilai di sisi Allah SWT.
Jumlah Rakaat Tarawih
Menurut Imam Al Ghazali dalam Ihya Ulumuddin yang diterjemahkan oleh Purwanto, terdapat perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat sholat Tarawih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendapat pertama menyatakan bahwa sholat Tarawih dilaksanakan sebanyak 20 rakaat, sementara pendapat kedua menyebutkan bahwa jumlah rakaatnya adalah 8 rakaat, dengan setiap dua rakaat diakhiri salam.
Pendapat yang mendukung sholat Tarawih 8 rakaat ditambah 3 rakaat witir didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA. Dalam hadits tersebut, disebutkan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah menambah atau mengurangi jumlah rakaat tersebut, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibn Khuzaimah dan Ibn Hibban.
Sementara itu, pendapat yang menyatakan sholat Tarawih berjumlah 20 rakaat merujuk pada praktik yang dilakukan pada masa Khalifah Umar dan Utsman RA, yang mengerjakan sholat Tarawih 20 rakaat ditambah 3 rakaat witir.
Niat Sholat Tarawih Berjamaah
Dikutip dari buku Panduan Sholat Lengkap (Wajib & Sunah) oleh Saiful Hadi El Sutha, berikut ini adalah niat sholat tarawih berjamaah.
Niat Sholat Tarawih Berjamaah sebagai Imam
أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى. اللهُ أَكْبَرْ
Arab latin: Ushallî sunnatat tarâwîhi rakataini mustaqbilal qiblati imâman lillâhi taâlâ.
Artinya: "Saya niat sholat sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat sebagai imam, karena Allah Taala."
Niat Sholat Tarawih Berjamaah sebagai Makmum
أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا الِلَّهِ تَعَالَى. اللهُ أَكْبَرْ
Arab latin: Ushallî sunnatat tarâwîhi rakataini mustaqbilal qiblati maʻmûman lillâhi taâlâ.
Artinya: "Saya niat sholat sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat sebagai makmum, karena Allah Taala."
Tata Cara Sholat Tarawih Berjamaah
Tata cara sholat Tarawih berjamaah dalam hal jumlah rakaat mengikuti kebiasaan yang diterapkan di masjid setempat, baik 8 maupun 20 rakaat. Kembali dikutip dari buku Panduan Sholat Lengkap (Wajib & Sunah) oleh Saiful Hadi El Sutha, berikut ini adalah tata cara sholat tarawih berjamaah.
- Membaca niat sholat Tarawih berjamaah.
- Takbiratul ihram
- Membaca doa iftitah
- Membaca surah Al-Fatihah
- Membaca surah-surah pendek
- Ruku
- I'tidal
- Sujud
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Berdiri untuk mengerjakan rakaat yang kedua
- Membaca surah Al-Fatihah
- Membaca surah-surah pendek
- Ruku
- I'tidal
- Sujud
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Membaca tahiyat
- Salam
Tata cara sholat Tarawih ini bisa diulangi sampai 8 atau 20 rakaat.
Doa Sholat Tarawih
Dalam buku Tuntunan Shalat Lengkap dan Benar karya Neni Nuraeni, terdapat versi doa setelah sholat Tarawih yang lebih singkat dan dapat dibaca.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا وَوَالِدَيْنَا وَعَنْ جَمِيعِ الْمُسْلِمِينَ والمُسْلِمَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
Allahumma inná nas-aluka ridhaka wal jannata wa na'ûdzu bika min sakhathika wan näri, Allahumma innaka 'afuwwun karimun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anná wa walidaina wa 'an jami'il muslimina wal muslimáti birahmatika yá arhamar rahimina.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu keridhaan-Mu dan surga, kami berlindung kepada-Mu dari kemurkaan-Mu dan siksa neraka. Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Mulia, Engkau suka ampunan, maka ampunilah kami, dan ampunilah ibu bapak kami, serta semua kaum muslimin dan muslimat dengan kasih sayang-Mu, wahai Tuhan yang Maha Penyayang."
Selain itu, dalam buku Doa-doa Mustajabah karya Abu Qalbina, terdapat bacaan doa setelah sholat Tarawih yang lebih panjang, yang dikenal sebagai Doa Kamilin.
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا بِالإيْمَانِ كَامِلِيْن وَلِلفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنِ وَلِلصَّلاةِ حَافِظِيْنِ وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْن وَلَمِا عِنْدَكَ طَالِبِيْنِ وَلِعَفْوكَ رَاجِيْنِ وَبِالْهُدَي مُتَمَسِّكِين وَعَن اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنِ وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِيْن وَفِي الآخِرَةِ رَاغِيين وبالقضَاءِ رَاضِينِ وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنِ وَعَلي البَلَاءِ صَابِريْن وَتَحْتَ لِوَاءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنِ وَإِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنِ وَإِلَى الجَنَّةِ دَاخِلِيْن وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنِ وَعَلَى سَرِيْرِ الكَرَامَةِ قَاعِدِيْنِ وَمِنْ حُوْرٍ عِينٍ مُتَزَوِّحِينِ وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاج مُتَلبِّسِيْن وَمِنْ طَعَامِ الجَنَّةِ آكِلِينِ وَمِنْ لَّبَن وَعَسَلٍ مُصَفًّى شاريين بأكْوَابٍ وَأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِينٍ مَعَ الَّذِي أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّين وَالصَّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِوَالصَّالِحِيْن وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيْقًا ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللَّهِ وَكَفَى بالله عَلِيْمًا اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا فِي لَيْلَةِ هَذا الشَّهْرِ الشَّرِيفَةِ المُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ المَقْبُوْلِيْن وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينِ
Allâhummaj'al bil îmâni kâmilîn wa lilfarâidhi muaddîn wa lishshalâti hâfidzîn wa lizzakâti fâ'ilîn wa limâ 'indaka thâlibîn wa li'afwika râjîn wa bil hudâ mutamassikîn wa 'anillaghwi muʼridhîn wa fid-dunyâ zâhidîn wa fîl âkhirati râghibîn wa bil gadhâ'i râdhîn wa lin-na'mâ'i syâkirîn wa 'alâl balâ'i shâbirîn wa tahta liwâ'i sayyidinâ Muhammadin shallallahu 'alayhi wa sallama yawmal qiyâmati sâirin wa ilâlhawdhi wâridîn wa ilâl-jannati dâkhilîn wa minan-nâri nâjîn wa 'alâ sarîr al-karâmati qâ'idîn wan hûrin "în mutazawwijîn wa min sundusin wastabraqin wa dîbâjin mutalabbisin wa min tha'âmil jannati âkilîn wa min labanin wa 'asalin mushaffan syâribîn bi akwâbin wa abârîqa wa kaʼsin min maʼîn ma'alladzî an'amta 'alayhim minannabiyyîn wash-shiddîqîn wasy-syuhâdâ' wash-shâlihîn wa hasuna ulâ'ika rafîqan dzâlikal fadhlu minallâhi wa kafâ billâhi 'alîma. Allâhummaj'alnâ fî laylati hâdzasyahr syarîfatil mubârakati min al-syu'âdâ'il maqbûlîn wa lâ taj'alnâ minal asyqiyâ'il mardûdîn wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ Muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma'în birahmatika ya ar-hamar-râhimîn.
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah kami manusia yang senantiasa menyempurnakan iman kami, melaksanakan perintah menjalankan kewajiban-Mu, menjalankan salat, menunaikan zakat, memohon serta mengharap ampunan-Mu, yang berpegang teguh kepada petunjuk (yang Kau berikan), meninggalkan kemungkaran, hidup dengan sederhana di dunia, mengharap surga di akhirat, berpasrah pada takdir, bersyukur pada nikmat dan bersabar atas cobaan di bawah bendera syariat Muhammad SAW pada hari kiamat. Dari ajarannya kami datang, ke surga kami menuju, dan juga kami selamat dari api neraka. Kami duduk di atas kain sutra kemuliaan, kami menikahi bidadari yang cantik dan jelita. Kami memakai pakaian yang terbuat dari permadani, sutra, dan perhiasan mewah lainnya. Kami makan dari masakan yang telah tersedia di surga. Kami meminum madu dan susu dengan menggunakan gelas mewah bersama para nabi, orang jujur, syuhada, orang saleh, dan mereka akan menjadi teman setia di surga kelak. Demikianlah keutamaan dari Allah. Allah Maha Mengetahui atas segala yang dilakukan oleh hamba-Nya. Ya Rabb, jadikan kami pada malam yang mulia dan penuh berkah ini sebagai orang-orang yang senantiasa bahagia dan engkau ampuni. Serta janganlah masukkan kami ke dalam golongan orang-orang yang senantiasa bersedih dan tertolak. Kami senantiasa bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan sahabat-sahabatnya secara keseluruhan dengan rahmat-Mu, wahai Yang Maha Penyayang dari yang penyayang."
(hnh/inf)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa