Kekalahan Telak Cirebon dari Australia di Masa Hindia Belanda

Lorong Waktu

Kekalahan Telak Cirebon dari Australia di Masa Hindia Belanda

Fahmi Labibinajib - detikJabar
Minggu, 06 Okt 2024 08:00 WIB
Klub sepak bola Cirebon pada zaman Hindia Belanda.
Klub sepak bola Cirebon pada zaman Hindia Belanda. Foto: Istimewa/Arsip Cirebon History
Cirebon -

Pada masa Hindia Belanda, tim sepak bola Cirebon pernah bertanding melawan tim Australia. Pertandingan tersebut banyak dikabarkan dalam beberapa surat kabar Hindia Belanda yang terbit pada masa itu, seperti Batavia Nieuwsblad, De Locomotief, De Indische courant dan De Sumatra Post.

Kebanyakan dari surat kabar tersebut mengabarkan tentang hasil pertandingan antara Cirebon vs Australia, dalam surat kabar De Indische Courant edisi 9 Agustus 1928 misalnya, menulis artikel judul Cirebon vs Australia 0-4.

Kala itu, dengan diiringi oleh cuaca sore yang cerah, tim sepak bola Australia datang ke Cirebon. Tim sepak bola Australia datang, memenuhi panggilan dari promotor untuk melakukan pertandingan persahabatan dengan Cirebon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertandingan bertempat di lapangan olahraga kota Kesambi yang sudah dipenuhi penonton yang ingin menyaksikan pertandingan. Sebelum dimulai, diadakan seremonial pembukaan yang dipimpin oleh Wali Kota Cirebon yang kala itu dijabat Schotman.

Dalam surat kabar de Locomotif edisi 10 Agustus 1928, menyebutkan, sebelum pertandingan dimulai, tim sepak bola Cirebon sudah menunjukkan kelemahan di berbagai macam sisi.

ADVERTISEMENT

"Mereka memberi julukan Cheriboner 'telur yang terlalu lunak' untuk pertandingan itu. Kelemahan Cheribon (Cirebon) sudah sangat terlihat dari eliminasi barisan belakang yang sangat kurang memadai. Apa yang paling terlihat di Australia adalah kerja bagus dari bek tengah dan sayap kiri," tulis surat kabar de Lokomotif edisi 10 Agustus 1928.

Dalam surat kabar Batavia Nieuwsblad edisi 10 Agustus 1928, pertandingan Cirebon vs Australia dipimpin oleh wasit bernama Coldenboff. "Ketika wasit Coldenboff membunyikan sinyal awal. Pemain Australia, didahului oleh pembawa benderanya memasuki lapangan, segera diikuti oleh tim Cherihonner yang bermain dengan seragam merah. Setelah Kapten Van Ommen menghadiahkan kapten Traynor karangan bunga berwarna hijau dan kuning, para tamu membunyikan lagu mereka masing-masing," tulis surat kabar Batavia Nieuwsblad edisi 10 Agustus 1928.

Disebutkan juga nama-nama pemain yang berlaga kala itu. Cirebon memiliki pemain bernama Amiarta, Lennaerts, Amadia, Tjaloes, Said, Liang Tien, Van Ommen (kapten), Lam Coen, Djajoe dan Eng Kwie. Sedangkan untuk tim Australia bernama, Robertson, Cook, Deacon, Cameron, Grevers, Harris, O'Connor, Coolahan, Johnson, Traynor (kapten) dan Smith.

Arsip Deplher soal pemberitaan pertandingan antara Cirebon vs Australia.Arsip Deplher soal pemberitaan pertandingan antara Cirebon vs Australia. Foto: Arsip Delper/ De Indische courant

Meski Cirebon kalah, pertandingan berlangsung dengan cukup seru. Mulanya, tim sepak bola Cirebon yang menguasai bola, tetapi tak lama kemudian, bola sudah direbut oleh O'Cannor dari Australia. Lalu, pemain tim Australia melakukan tendangan sudut, yang menyebabkan keributan di depan gawang tim Cirebon.

Tak menyerah, setelah gagal mencetak gol di menit pertama, Robertson kembali mencoba untuk menerobos pertahanan tim Cirebon. Namun, saat melakukan umpan silang, masih gagal dieksekusi oleh pemain lain. Kala itu, kiper Cirebon, Eng Kwie sedang dalam kondisi sangat prima dan berhasil menghalau beberapa serangan dari tim Australia. Tetapi, setelah 15 menit pertandingan, lewat tembakan keras ke sudut gawang, akhirnya Australia mencetak gol juga.

"Kiper Eng Kwie dalam kondisi prima dan menghentikan beberapa tembakan panas dengan cara yang patut dicontoh. Namun, dia tidak bisa mencegah bola ditembakkan dengan keras ke sudut setelah lima belas menit permainan, sehingga para pemain Australia bisa memimpin (0-1)," tulis surat kabar Batavia Nieuwsblad edisi 10 Agustus 1928.

Kebobolan satu gol, tidak membuat tim Cirebon menyerah, lewat kapten Van Ommen, Cirebon mencoba kembali untuk menyerang balik, namun setelah berhasil melewati beberapa pemain dan menembak ke arah gawang, tetapi masih belum berhasil. Tembakan Van Ommen mengarah terlalu tinggi dari gawang.

"Setelah Eng Kwie berhasil menahan dua bola sulit masuk ke gawangnya, giliran Cheribon yang kembali menyerang, namun bahaya berhasil digagalkan oleh pemain bertahan. Tendangan di tepi kotak penalti menciptakan momen kritis di depan gawang Cheribon. Namun, bola dikirim melambung tinggi di atas gawang," tulis surat kabar Batavia Nieuwsblad edisi 10 Agustus 1928.

Menit selanjutnya, terjadi serangan balik dari Australia, meski beberapa serangan berhasil digagalkan oleh Kiper Eng Kwie. Tetapi, ada juga serangan yang berhasil dari tim Australia, hingga babak pertama berakhir, Australia berhasil mencetak dua gol. Untuk membalas kekalahan di babak pertama, Cirebon kembali bermain secara agresif. Pemain Cirebon, Lennaertz, mencoba untuk kembali menyerang, namun, tepat di depan gawang musuh, tendangannya masih melebar sangat jauh.

Kapten Cirebon, Van Ommen, kembali melakukan umpan silang, tetapi digagalkan oleh pemain Australia, Van Smith. Selama pertandingan berlangsung, tim dari Australia selalu menguasai permainan di lapangan. Meski mendapatkan beberapa serangan dari tim Cirebon, tetapi mereka selalu bisa menguasai permainan bahkan sampai mencetak goal.

"Pada serangan berikutnya, Amadia dari Cirebon, mendapat peluang, namun ia tidak mampu menjaga ketenangannya, sehingga salah satu pemain bertahan berhasil menghindari bahaya yang akan datang. Karena Australia mengambil kendali penuh atas permainan dan terus-menerus menyerang," tulis surat kabar Batavia Nieuwsblad edisi 10 Agustus 1928.

Di babak kedua, Australia berhasil mencetak dua gol lagi. Gol terakhir dicetak beberapa menit sebelum pertandingan usai. Setelahnya, peluit panjang berbunyi, menandakan pertandingan Australia vs Cirebon berakhir dengan skor 4-0.

Dalam artikel penutupnya menuliskan, bahwa tim Australia berhasil bermain dengan baik, mampu memberi isyarat dan taat aturan. Sebuah tim yang homogen yang mampu meraih kemenangan. Bek tengah Australia, O'Cannor merupakan pemain yang luar biasa dan memiliki pandangan bagus tentang bola. Dalam pertandingan, O'Cannor menjadi bintang lapangan.

Tidak hanya di Cirebon, mengutip surat kabar Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië edisi 12 Maret 1928 menyebutkan, meski tidak sesuai jadwal, di bawah naungan penyelenggara NIVB (Nederlandsch Indische Voetbal Bond) sebuah persatuan sepak bola Hindia-Belanda, tim Australia juga mengunjungi dan bertanding di beberapa kota lain di Jawa, seperti Surabaya, Bandung, Tegal, Malang, Sukabumi, dan Batavia.

(sud/sud)


Hide Ads