Siapa Orang Musyrik Itu? Perhatikan Ciri-cirinya dalam Islam

Siapa Orang Musyrik Itu? Perhatikan Ciri-cirinya dalam Islam

Hanif Hawari - detikHikmah
Minggu, 13 Okt 2024 15:01 WIB
Illlustration from 19th century
Ilustrasi penyembahan berhala (Foto: Getty Images/clu)
Jakarta -

Orang musyrik adalah mereka yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu selain-Nya, dan perbuatan ini termasuk dosa besar dalam Islam.

Menurut Buku Pintar Hari Akhir karya Abdu Muhsin al-Muthairi, istilah musyrik merujuk kepada orang yang mempersekutukan Allah SWT dengan sesuatu yang lain. Musyrik juga berarti seseorang yang meyakini adanya tuhan lain yang dianggap setara dengan Allah SWT atau menjadikannya sebagai sekutu dalam ibadah.

Di dalam Al-Qur'an, Allah SWT dengan tegas melarang umat-Nya untuk melakukan syirik. Dalam Surah An-Nisa ayat 36, Allah SWT berfirman:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا

Latin: Wa'budullāha wa lā tusyrikụ bihī syai`an

ADVERTISEMENT

Artinya: "Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun."

Musyrik bukan hanya tentang menyembah berhala, tetapi juga bisa berupa tindakan sehari-hari yang mengarah pada ketergantungan kepada selain Allah.

Sebagai umat muslim, penting untuk mengenali ciri-ciri orang musyrik agar kita bisa menghindari perbuatan yang dibenci oleh Allah SWT.

Ciri-ciri Orang Syirik

Siapa orang yang syirik adalah mereka yang melakukan berbagai macam ciri yang dimiliki oleh orang-orang yang tergolong syirik. Dari pengertian di atas, kita dapat memberikan kesimpulan tentang beberapa ciri utama orang musyrik, antara lain:

  • Melakukan tindakan yang menunjukkan keyakinan adanya Tuhan selain Allah SWT,
  • Menjadikan Tuhan-Tuhan lain sebagai saingan atau setara dengan Allah SWT,
  • Menyembah sesuatu selain Allah,
  • Meyakini bahwa Tuhan memiliki anak,
  • Bersumpah atas nama selain Allah,
  • Beribadah dengan tujuan agar dilihat dan dipuji oleh orang lain, yang berarti menghambakan dirinya kepada ego atas godaan setan.

Dosa Perbuatan Syirik

Menurut buku Panduan Muslim Sehari-hari karya M. Hamdan Rasyid dan Saiful Hadi El-Sutha, perilaku syirik memiliki konsekuensi yang sangat serius. Salah satu bahayanya adalah hukuman berat berupa siksa neraka yang pedih, karena syirik termasuk dosa besar yang tidak bisa dianggap remeh dalam kehidupan dunia.

Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkap mengenai dosa dan bahaya perbuatan syirik.

1. Dosanya Tidak akan Diampuni

Bahaya utama dari perilaku syirik adalah bahwa orang yang melakukannya tidak akan mendapat ampunan dari Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam Surat An-Nisa ayat 48,

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفْتَرَىٰٓ إِثْمًا عَظِيمًا

Latin: Innallāha lāyagfiru ayyusyraka bihī wayagfiru mā dụna dzlika limayyasyā`, wamayyusyrik billāhi faqadiftarā iṡman 'aẓīmā

Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), tetapi Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Siapa pun yang mempersekutukan Allah sungguh telah berbuat dosa yang sangat besar."

2. Mendapat Siksaan Berat

Kelak, orang-orang yang melakukan perbuatan musyrik selama di dunia akan mendapatkan siksaan berat di neraka. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 165:

وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ ٱللَّهِ ۖ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓا۟ إِذْ يَرَوْنَ ٱلْعَذَابَ أَنَّ ٱلْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعَذَابِ

Latin: Wa minannāsi mayyattakhiżu mindụnillāhi andādayyuḥibbụnahum kaḥubbillāh, wallażīna āmanū asyaddu ḥubballillāhi walau yarallażīna ẓalamū iż yaraunal-'ażāba annal-quwwata lillāhi jamī'aw wa annallāha syadīdul-'ażāb

Artinya: "Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)."

3. Amalan Baik Terhapus

Hidup seorang musyrik di dunia akan menjadi sia-sia, karena semua pahala dan amal kebaikannya tidak akan bernilai di sisi Allah SWT. Dalam Surat Al-An'am ayat 88, Allah SWT berfirman,

ذَٰلِكَ هُدَى ٱللَّهِ يَهْدِى بِهِۦ مَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ ۚ وَلَوْ أَشْرَكُوا۟ لَحَبِطَ عَنْهُم مَّا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Latin: dzalika hudallāhi yahdī bihī mayyasyā`u min 'ibādih, walau asyrakụ laḥabiṭa 'an-hum mākānụ ya'malụn

Artinya: "Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan."

4. Pasti Tempatnya di Neraka

Orang musyrik akan ditempatkan di neraka, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-Maidah ayat 72:

لَقَدْ كَفَرَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓا۟ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْمَسِيحُ ٱبْنُ مَرْيَمَ ۖ وَقَالَ ٱلْمَسِيحُ يَٰبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ رَبِّى وَرَبَّكُمْ ۖ إِنَّهُۥ مَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِ ٱلْجَنَّةَ وَمَأْوَىٰهُ ٱلنَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ

Latin: Laqad kafaralladzina qālū innallāha huwal-masīḥubnu maryam, waqālal-masīḥu yā banī isrā`īla'budullāha rabbī warabbakum, innahụ mayyusyrik billāhi faqad ḥarramallāhu 'alaihil-jannata wama`wāhun-nār, wamā liẓ-ẓālimīna min anṣār

Artinya: Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putra Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya adalah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.

Menghindari Musyrik

Menghindari perbuatan musyrik adalah kewajiban setiap muslim, karena syirik merupakan dosa besar yang tidak akan diampuni kecuali dengan taubat.

Muslim harus selalu menjaga ketauhidan dan memastikan bahwa segala bentuk ibadah, doa, dan harapan hanya ditujukan kepada Allah SWT. Dengan memahami bahaya syirik dan memperkuat keimanan, seseorang dapat menjauhkan diri dari segala bentuk perbuatan yang mempersekutukan Allah.

Mengacu pada buku 20 Jalan Keberuntungan dan 20 Penyebab Kerugian dalam Pandangan Alquran oleh Ramdhani Abdurrahim, terdapat beberapa hikmah bagi mereka yang menjauhi perbuatan musyrik, yaitu:

  • Musyrik adalah dosa yang tidak sama dengan dosa lainnya karena Allah SWT tidak akan mengampuninya.
  • Setiap muslim harus berhati-hati terhadap syirik, karena bahkan para rasul, yang berada di bawah perlindungan Allah SWT, sangat khawatir terhadap perbuatan ini.
  • Menghindari musyrik membantu kita menjaga hak-hak Allah SWT, sehingga terhindar dari tindakan zalim kepada-Nya.
  • Musyrik adalah bentuk kemaksiatan terbesar, sehingga Allah SWT secara khusus memperingatkan para rasul tentang bahayanya. Syirik dapat menghapus seluruh amal saleh dan mendatangkan kerugian besar bagi seorang Muslim.
  • Dengan menghindari syirik, seseorang akan terlindungi dari kehinaan akibat dosa dan terhindar dari balasan berat dari Allah SWT.
  • Musyrik bertentangan dengan tauhid dan tidak bisa bersatu dengannya. Oleh karena itu, seseorang tidak dapat disebut mukmin sejati hingga benar-benar meninggalkan syirik dan membebaskan diri darinya.



(hnh/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads