Gus Irfan soal Umrah Mandiri: Pemerintah Saudi Izinkan, Masa Kita Larang?

Gus Irfan soal Umrah Mandiri: Pemerintah Saudi Izinkan, Masa Kita Larang?

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Senin, 03 Nov 2025 16:18 WIB
Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan) bertemu dengan dua syariakh terpilih di Jeddah, Rabu (15/10/2025).
Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf (Foto: Dok Kementerian Haji dan Umrah RI)
Jakarta -

Menteri Haji dan Umrah RI Mochamad Irfan Yusuf atau Gus Irfan mengaku mendapat banyak komplain dari pihak travel terkait legalisasi umrah mandiri. Dia menegaskan kebijakan umrah mandiri mengikuti perkembangan regulasi Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.

"Terkait umrah mandiri, saya banyak mendapat komplain dari pemilik travel atau Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). Mereka bertanya kok pemerintah tidak melindungi. Saya katakan umrah mandiri memang dibolehkan oleh pemerintah Arab Saudi, kalau mereka mengizinkan masa kita melarang?" kata Gus Irfan dalam keterangannya, Senin (3/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagaimana diketahui, Pemerintah RI mengizinkan pelaksanaan umrah mandiri. Kebijakan itu tertuang dalam UU Nomor 14 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Ibadah Haji dan Umrah.

Meski demikian, Gus Irfan menyebut keberadaan PPIU tetap dibutuhkan masyarakat muslim Indonesia. Sebab, ini sudah menjadi kultur masyarakat untuk pergi umrah dengan PPIU.

ADVERTISEMENT

"Meski demikian percayalah keberadaan PPIU tetap dibutuhkan masyarakat muslim Indonesia yang akan menunaikan ibadah umrah. Sebab karakter dan kultur masyarakat kita tidak akan mau berangkat umrah mandiri kecuali dengan PPIU. Kalaupun ada jemaah umrah mandiri jumlahnya sangat kecil sekali," ujarnya.

Menhaj menilai dari pantauan Kemenhaj di lapangan, jemaah yang melakukan umrah mandiri masih melibatkan PPIU dalam berbagai proses keberangkatan seperti pengurusan visa dan lainnya.

"Jika pun ada masyarakat yang mengurus visa sendiri jumlahnya juga sangat kecil dan tentunya mereka yang berpengalaman. Jadi sekali lagi saya katakan keberadaan PPIU tetap diperlukan masyarakat dalam menunaikan ibadah umrah," sambungnya.

Gus Irfan berpesan kepada jemaah yang hendak melakukan umrah mandiri untuk mencermati dan memahami berbagai aspek penting mengingat perjalanan ibadah umrah merupakan perjalanan lintas negara.

"Perjalanan umrah mandiri itu membutuhkan persiapan yang matang termasuk memahami karakter dan budaya masyarakat Arab Saudi. Jadi ada perbedaan bahasa dan budaya hingga pelaksanaan ibadah. Saran kami tetap berkoordinasi dan berkonsultasi dengan PPIU sebelum memulai perjalanan ibadah umrah," tandasnya.




(aeb/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads