Bacaan Niat Qobliyah Subuh dan Tata Cara Pelaksanaannya

Bacaan Niat Qobliyah Subuh dan Tata Cara Pelaksanaannya

Annisa Dayana Salsabilla - detikHikmah
Senin, 26 Feb 2024 20:45 WIB
Muslim man with keffiyeh with agal in praying position (salat) inside the mosque
Ilustrasi mengerjakan salat qobliyah Subuh. Foto: Getty Images/iStockphoto/leolintang
Jakarta -

Qobliyah Subuh merupakan salah satu salat sunnah rawatib. Seperti salat lainnya, ibadah ini diawali dengan membaca niat qobliyah Subuh.

Salat sunnah rawatib merupakan salat sunnah yang mengiringi salat lima waktu atau salat fardhu, baik sebelum maupun sesudah. Salat sunnah rawatib yang dikerjakan sebelum salat fardhu disebut qobliyah, sedangkan yang dikerjakan setelahnya disebut ba'diyah.

Niat Qobliyah Subuh

Qobliyah Subuh dilakukan sebanyak 2 rakaat mendahului salat Subuh. Berikut merupakan bacaan niat qobliyah Subuh atau salat fajar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

أُصَلِّى سُنَّةَ قَبْلِيَةً الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan qabliyyata shubhi rak'ataini lillahi ta'ala.

ADVERTISEMENT

Artinya: "Aku niat salat sunnah sebelum Subuh dua rakaat karena Allah Taala."

Tata Cara Sholat Qobliyah Subuh

Setelah membaca niat, qobliyah Subuh dilakukan dengan tata cara persis dengan praktik salat fardhu. Dikutip dari buku Dirasah Islamiyah karya Al Mubdi'u dkk, berikut tata cara salat qobliyah Subuh.

  • Niat
  • Takbiratul Ihram
  • Membaca surah Al Fatihah dilanjutkan salah satu surah dalam Al-Qur'an
  • Rukuk
  • I'tidal
  • Sujud pertama
  • Duduk di antara dua sujud
  • Sujud kedua
  • Berdiri dan mengulang urutan di atas, dari membaca surah Al Fatihah hingga sujud kedua
  • Duduk tasyahud
  • Mengucap salam

Surat yang Dibaca saat Qobliyah Subuh

Dikutip dari buku Panduan Dzikir Harian karya Baharuddin, petunjuk dan contoh Rasulullah SAW dalam melakukan dua rakaat salat sunnah Subuh adalah dengan meringankannya dan tidak memanjangkan bacaannya, tetapi tetap tidak melanggar rukun yang wajib dalam salat. Sebagaimana dikatakan dalam riwayat berikut,

عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ حَفْصَةَ أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ أَخْبَرَتْهُ أَنَّ رَسُولَاللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا سَكَتَ الْمُؤَذِّنُ مِنْالْأَذَانِ لِصَلَاةِ الصُّبْحِ وَ بَدَا الصُّبْحُ رَكَعَ رَكْعَتَيْنِخَفِيفَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ تُقَامَ الصَّلَاةُ

Artinya: "Dari Ibnu Umar, beliau berkata bahwasanya Hafshah Ummul Mukminin telah menceritakan kepadanya bahwa dahulu bila muadzin selesai mengumandangkan adzan untuk salat Subuh dan telah masuk waktu Subuh, Rasulullah SAW melaksanakan salat sunnah dua rakaat dengan ringan sebelum melaksanakan salat Subuh." (HR Bukhari)

Keutamaan Qobliyah Subuh

Salat qobliyah Subuh memiliki sejumlah keutamaan sebagaimana disebutkan dalam hadits. Berikut di antaranya.

1. Lebih Baik dari Dunia dan Seisinya

Keutamaan tersebut diriwayatkan oleh Aisyah RA dari Rasulullah SAW.

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

"Dua rakaat salat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan seisinya". (HR Muslim dan Tirmidzi)

2. Pahalanya Besar

Dikutip dari buku Panduan Shalat Rasulullah SAW karya Imam Abu Wafa, pahala qobliyah Subuh sangat besar sehingga Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkannya. Berdasarkan hadits Aisyah RA, ia berkata,

صَلَاتَانِ مَا تَرَكَهُمَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي بَيْتِي قَطُّ سِيًّا وَلَاعَلَانِيَةً، رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعَصْرِ.

Artinya: "Dua salat yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW di dalam rumahnya, baik yang tidak nampak maupun yang terang-terangan yaitu salat dua rakaat sebelum Subuh dan salat dua rakaat setelah Asar " (HR an-Nasai dan Bukhari)

Selain keutamaan di atas, Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah dalam kitabnya, Zadul Ma'ad, turut menyampaikan pendapatnya terkait pentingnya qobliyah Subuh.

Ibnu Qayyim menyebut Rasulullah SAW selalu melakukan salat Witir dan qobliyah Subuh dan beliau tidak pernah meninggalkan dua salat sunnah tersebut baik ketika bermukim maupun safar.

Komentar Ibnu Qayyim tersebut menegaskan keutamaan qobliyah Subuh hingga Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkannya.




(kri/kri)

Hide Ads