Bacaan Niat Sholat Qobliyah Subuh dan Tata Caranya

Bacaan Niat Sholat Qobliyah Subuh dan Tata Caranya

Ardian Dwi Kurnia - detikJateng
Jumat, 14 Feb 2025 14:07 WIB
Ilustrasi orang sedang sujud saat sholat
Ilustrasi sholat qobliyah subuh. Foto: Unsplash/afiq fatah
Solo -

Sholat qobliyah subuh merupakan sholat sunnah dua rokaat yang dilakukan sebelum sholat fardhu (wajib) Subuh. Terdapat keutamaan yang akan diraih umat Islam yang mengerjakannya. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Sholat qobliyah subuh termasuk dalam amalan sunnah yang begitu diperhatikan oleh Rasulullah SAW sebagaimana sabda berikut:

لا تدعـوا ركعتي الفجر وإن طردتكم الخـيل

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah engkau tinggalkan kedua rakaat sunnah fajar itu, meskipun kalian dikejar oleh tentara berkuda," (HR. Abu Dawud dan Baihaqi).

Dalam hadits tersebut, yang dimaksud kedua rakaat fajar adalah sholat qobliyah Subuh. Rasulullah begitu mengutamakan amalan sunnah ini dengan sebuah perumpamaan untuk tidak meninggalkannya meskipun sedang dikejar oleh tentara berkuda.

ADVERTISEMENT

Bagi detikers yang ingin menunaikannya bisa mengikuti bacaan niat dan tata cara sholat qobliyah Subuh berikut ini.

Keutamaan Sholat Qobliyah Subuh

Mengutip dari laman NU Lampung, sholat qobliyah Subuh merupakan amalan yang terlihat ringan dilaksanakan, tetapi di dalamnya terdapat keutamaan yang begitu besar. Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ عَائِشَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسلَّمَ- قَالَ رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

Artinya: Dari 'Aisyah, Nabi SAW bersabda, "Dua rakaat fajar lebih baik daripada dunia dan seisinya," (HR Muslim:1721).

Imam Abu Hasan al-Mubarakfuri dalam karyanya Mir'ah al-Mafatih Syarah Misykat al-Mashabih menjelaskan jika dua rakaat fajar yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah sholat qobliyah Subuh. Begitu besar kebaikan dalam sholat ini hingga diibaratkan lebih baik daripada dunia dan seisinya.

Lebih lanjut dikutip dari laman NU Jatim, sholat sunnah rhawatib yang di dalamnya termasuk sholat qobliyah Subuh juga menjadi penambal kekurangan dalam sholat fardhu. Sholat sunnah ini juga memiliki keutamaan untuk mendatangkan ridha dan rahmat Allah SWT, menjadi kebaikan di dunia dan mengantarkan kepada nikmat di akhirat.

Tata Cara Sholat Qobliyah Subuh

Betapa besar keutamaan dari sholat qobliyah subuh. Bagaimana tata caranya? Dilansir dari laman Baznas, berikut penjelasan tentang tata cara dan bacaan niat sholat qobliyah subuh.

- Membaca niat

Bacaan niat sholat qobliyah subuh: Usholli sunnatal subhi rak'ataini qobliyyatan mustaqbilal qiblati lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku niat shalat qobliyah Subuh dua rakaat menghadap kiblat karena Allah ta'ala."

- Takbiratul ihram

- Membaca surat Al Fatihah

- Membaca surat pendek

Terdapat dua surat pendek yang dianjurkan untuk dibaca ketika melaksanakan sholat qobliyah Subuh yaitu Al Kafirun dan Al Ikhlas.

Anjuran tersebut seperti yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata, "Rasulullah SAW membaca dalam dua rakaat shalat sunnah Subuh surah Al Kafirun dan surah Al Ikhlas." (HR Muslim)

- Rukuk

- Itidal

- Sujud pertama

- Duduk di antara dua sujud

- Sujud kedua

- Berdiri dan mengulang seperti rakaat pertama

- Duduk tasyahud setelah sujud kedua

- Salam

Doa Sholat Qobliyah Subuh

Dilansir dari laman NU Jabar, seusai melaksanakan Sholat Qobliyah Subuh, kita dianjurkan untuk membaca doa seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Doa tersebut seperti yang dijelaskan Syekh Imam Nawawi al-Bantani berikut ini:

وروى ابن عباس رضي الله عنهما أنه صلى الله عليه وسلم لما صلى ركعتي الفجر قال قبل صلاة الفرض

Artinya: "Sahabat Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam ketika selesai melaksanakan shalat (sunnah) dua rakaat fajar, beliau berdoa sebelum melaksanakan shalat fardhu (shalat subuh)," (Syekh Imam Nawawi al-Bantani dalam kitabnya Nihayah az-Zain halaman 110)

Berikut adalah doa yang dibaca Rasulullah SAW setelah melakukan Sholat Qobliyah Subuh.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِكَ تَهْدِي بِهَا قَلْبِي وَتَجْمَعُ بِهَا شَمْلِي وَتَلُمُّ بِهَا شَعَثِي وَتَرُدُّ بِهَا أُلْفَتِي وَتُصْلِحُ بِهَا دِينِي وَتَحْفَظُ بِهَا غَائِبِي وَتَرْفَعُ بِهَا شَاهِدَيْ وَتُزَكِّي بِهَا عَمَلِي وَتُبَيِّضُ بِهَا وَجْهِي وَتُلْهِمُنِي بِهَا رُشْدِي وَتَعْصِمُنِي بِهَا مِنْ كُلِّ سُوءٍ اللَّهُمَّ أَعْطِنِي إِيمَانًا صَادِقًا وَيَقِينًا لَيْسَ بَعْدَهُ كُفْرٌ وَرَحْمَةً أَنَالُ بِهَا شَرَفَ كَرَامَتِكَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْفَوْزَ عِنْدَ اللِّقَاءِ وَمَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَعَيْشَ السُّعَدَاءِ وَالنَّصْرَ عَلَى الأَعْدَاءِ وَمُرَافَقَةَ الأَنْبِيَاءِ

Artinya: "Ya Allah. Aku meminta pada-Mu kerahmatan di sisi-Mu yang dapat menunjukkan hatiku, mengumpulkan yang terserak dariku, memperbaiki apa yang kusut padaku mengembalikan padaku kesenanganku, memperbaiki agamaku, menjaga batinku (dari sifat-sifat buruk), mengangkat lahiriahku (dengan amal baik), menyucikan amalku, memutihkan wajahku, mengilhamkan petunjuk padaku, dan menjagaku dari segala kejelekan. Ya Allah berikanlah padaku iman yang sungguh-sungguh dan keyakinan yang tidak diikuti oleh kekafiran dan Rahmat yang dengannya Aku memperoleh kemuliaan-Mu di dunia dan di akhirat. Ya Allah Aku memohon pada-Mu sebuah keberuntungan ketika perjumpaan (dengan-Mu), derajat para syuhada', kehidupan orang-orang yang bahagia, pertolongan atas musuh dan berdampingan dengan para nabi (di surga),"

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أُنْزِلُ حَاجَتِيْ وَإِنْ ضَعُفَ رَأْيِيْ وَقَلَّتْ حِيْلَتِيْ وَقَصُرَ أَهْلِيْ وَافْتَقَرْتُ إِلَى رَحْمَتِكَ فَأَسْأَلُكَ يَا قَاضِيَ الْأُمُوْرِ وَيَا شَافِيَ الصُّدُوْرِ كَمَا تُجِيْرَ بَيْنَ الْبُحُوْرِ أَنْ تُجِيْرَنِيْ مِنْ عَذَابِ السَّعِيْرِ وَمِنْ دَعْوَةِ الثُّبُوْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْقبُوْرِ اللَّهُمَّ مَا قَصُرَ عَنْهُ رَأْيِي وَضَعُفَ مِنْهُ أمَلِي وَلَمْ تَبْلُغْهُ نيتي وأُمْنِيَّتِي مِنْ خَيْرٍ وَعَدْتَهُ أَحَدًا مِنْ عِبَادِكَ أَوْ خَيْرًا أَنْتَ مُعْطِيهِ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ فَإِنِّي أَرْغَبُ إِلَيْكَ فِيهِ وَأَسْأَلُكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا هَادِينَ مَهْتَدِينَ غَيْرَ ضَالِّينَ وَلا مُضِلِّينَ حَرْبًا لأَعْدَائِكَ وَسِلْمًا لأَوْلِيَائِكَ نُحِبُّ بِحُبِّكَ من أطاعك مِنْ خَلْقِكَ

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Aku menyerahkan hajatku (kepada-Mu), meskipun lemah pendapatku, sedikit tipu dayaku, pendek kemampuanku, dan perlunya aku akan rahmat-Mu, maka Aku mohon wahai Sang pemutus segala perkara, penyembuh segala dada (hati), sebagaimana Engkau menjauhkan di antara lautan, agar Engkau juga menjauhkanku dari azab neraka Sa'ir, juga dari seruan kecelakaan dan fitnah kubur. Ya Allah apapun yang pikiranku pendek darinya, angan-anganku lemah darinya, serta niat dan cita-citaku tak sampai padanya daripada segala kebaikan yang telah Engkau janjikan kepada salah seorang dari hamba-Mu, atau kebaikan yang Engkau berikan kepada salah seorang dari makhluk-Mu, maka sesungguhnya Aku sangat mendambakannya juga kepadamu, dan Aku memohon kepada-Mu kebaikan tersebut, wahai Tuhan penguasa seluruh alam semesta. Ya Allah jadikanlah kami orang-orang yang membawa petunjuk dan selalu ditunjuk, bukan orang yang sesat dan bukan pula menyesatkan. Kami memerangi musuh-musuh-Mu dan kami berdamai dengan para kekasih-Mu, kami mencintai orang yang taat padamu di antara makhlukmu dengan kecintaan kami pada-Mu,"

اللَّهُمَّ هَذَا الدُّعَاءُ وَعَلَيْكَ الإِجَابَةُ وَهَذَا الْجَهْدُ وَعَلَيْكَ التُّكْلانُ وإنا لله وإنا إليه راجعون وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ ذَيْ الْحَبْلِ الشَّدِيدِ وَالأَمْرِ الرَّشِيدِ أَسْأَلُكَ الأَمْنَ يَوْمَ الْوَعِيدِ وَالْجَنَّةَ يَوْمَ الْخُلُودِ مَعَ الْمُقَرَّبِينَ الشُّهُودِ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ الْمُوفِينَ بِالْعُهُودِ إِنَّكَ رَحِيمٌ وَدُودٌ وَأنْتَ تَفْعَلُ مَا تُرِيدُ سُبْحَانَ الَّذِيْ لَبِسَ الْعِزَّ وَقَالَ بِهِ سُبْحَانَ مَنْ تَعَطَّفَ بِالْمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهِ سُبْحَانَ الَّذِي لاَ يَنْبَغِي التَّسْبِيحُ إِلا لَهُ سُبْحَانَ ذِيْ الْفَضْلِ وَالنِّعَمِ سُبْحَانَ ذِيْ الْعِزَّةِ وَالْكَرَمِ سُبْحَانَ الَّذِي أَحْصَى كُلَّ شَيْءٍ بِعِلْمِهِ

Artinya: "Ya Allah, ini adalah doa dan bagi-Mu penerimaan kami, dan ini adalah kadar usaha kami dan kepada-Mu lah berserah diri. Dan sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami hanya akan kembali kepada-Nya, dan tiada daya dan tiada upaya kecuali dengan (pertolongan) Allah yang Maha-luhur lagi Maha-agung. Dia yang memiliki tali (Agama) yang kuat, dan perkara yang penuh petunjuk. Kami memohon pada-Mu keamanan pada hari datangnya ancaman, dan surga pada hari kekekalan bersama dengan orang-orang yang di dekatkan lagi menyaksikan (Allah), yang ahli ruku' dan sujud, dan menepati janji, sesungguhnya Engkau Maha-penyayang lagi mencintai, dan Engkau Maha-memperbuat apa yang Engkau kehendaki. Maha suci Dzat yang Maha-mengenakan kemuliaan dan berfirman dengan kemuliaan itu. Maha suci Dzat yang bersikap lembut dengan keperkasaan-Nya dan berbuat dermawan dengan keperkasaan itu. Maha-suci Dzat yang mana tidak layak peysucian kecuali untuk-Nya. Maha suci Dzat pemilik karunia dan nikmat-nikmat. Maha suci Dzat pemilik kemuliaan dan kedermawanan. Maha-suci Dzat yang menghitung segala sesuatu dengan ilmu-Nya,"

اللَّهُمَّ اجْعَلْ لِي نُورًا فِي قَلْبِي وَنُورًا فِي قَبْرِي وَنُورًا فِي سَمْعِي وَنُوْرًا مِنْ بَيْنِ يَدِيْ وَنُوْرًا مِنْ خَلْفِيْ وَنُوْرًا عَنْ يَمِيْنِيْ وَنُوْرًا عَنْ شِمَالِيْ وَنُوْرًا مِنْ فَوْقِيْ وَنُوْرًا مِنْ تَحْتِيْ اَللّهُمَّ زِدْنِيْ نُوْرًا وَأَعْطِنِيْ نُوْرًا

Artinya: "Ya Allah jadikanlah padaku bagiku cahaya di hatiku, cahaya di kuburku, cahaya di pendengaranku, cahaya di depanku, cahaya di belakangku, cahaya di arah kananku, cahaya di arah kiriku, cahaya di atasku, cahaya di bawahku. Ya Allah tambahkanlah untukku cahaya dan berikanlah padaku cahaya," (Syekh Muhammad an-Nawawi al-Bantani, Nihayah az-Zain, hal. 100).

Artikel ini ditulis oleh Ardian Dwi Kurnia, peserta Program Magang Kampus Merdeka di detikcom.




(par/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads