Kehadiran seorang buah hati di tengah-tengah keluarga adalah anugerah yang tidak ternilai harganya. Sehingga wajar jika setiap orang tua akan mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut buah hati yang sudah dinanti.
Maka di antara realisasi rasa syukur seorang hamba yang diberi amanah yang tentu saja tidak ringan adalah menghadiahkan sang buah hati dengan pemberian nama terbaik yang sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Sehingga nama tersebut akan menjadi identitas sekaligus kebanggaan yang akan dirasakan di dunia maupun di akhirat.
Jangan sampai nama yang diberikan kepada buah hati ternyata dilarang oleh syariat Islam. Sebab tidak diperbolehkan bagi orang tua menamai anaknya dengan nama yang mengandung arti buruk, mengambil dari nama tokoh yang negatif dan zhalim, serta tidak juga memberikan nama yang memiliki arti hinaan atau cacian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tata Cara dan Adab Pemberian Nama dalam Islam
Dalam Islam ada hal-hal yang perlu diperhatikan ketika memberi nama kepada anak. Menukil buku Nama Bayi Islam Terpopuler oleh Tim IIDN Jogja, berikut adalah hal-hal penting yang dimaksud:
1. Memberi Nama yang Baik
Disunnahkan memberi nama yang baik dan elok (indah). Tentu saja yang dimaksudkan adalah baik dalam pandangan syariat. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّكُمْ تُدْعَوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَسْمَائِكُمْ وَأَسْمَاءِ آبَائِكُمْ فَأَحْسِنُوا أَسْمَاءَكُمْ
Artinya: Sesungguhnya pada hari kiamat nanti kalian akan dipanggil dengan nama-nama kalian dan nama-nama bapak kalian. Oleh karena itu, buatlah nama-nama yang baik untuk kalian. (HR Abu Dawud).
2. Nama Abdullah dan Abdurrahman Sangat Dianjurkan
Dianjurkan dan lebih disukai jika memberi nama dengan Abdullah dan Abdurrahman. Kedua nama ini sangat disukai Allah SWT dan menunjukkan kehambaan kepada-Nya. Hal ini sebagaimana yang diterangkan oleh Rasulullah, lalu diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Daud, dan lain-lain.
"Dan sungguh Rasulullah SAW telah memberikan nama kepada anak pamannya (Abbas ra.), Abdullah ra. Kemudian di antara para sahabat radhiyallahu 'anhum terdapat 300 orang yang kesemuanya memiliki nama Abdullah."
3. Nama yang Bernuansa Penghambatan kepada Allah SWT
Disukai memberi nama-nama bernuansa penghambaan kepada Allah SWT. Dapat menggunakan Asmaul Husna, nama-nama-Nya yang indah.
Misalnya, Abdul Gofar, Abdul Aziz, Abdul Maadjid, Abdul Ghoniy. Orang pertama yang pertama kali menamai anaknya dengan nama demikian adalah sahabat Ibnu Marwan bin al-Hakim.
4. Memberi Nama-Nama Nabi
Disukai memberikan nama-nama nabi. Dalam hal ini, ulama sepakat tentang kebolehannya, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Yusuf bin Abdis Salam. Ia berkata,
"Rasulullah memberikan nama kepadaku Yusuf." (HR Bukhari dalam Adabul Mufrod, at-Tirmidzi dalam asy-Syama'il).
5. Nama Orang Salih
Memberi nama anak dengan nama-nama orang salih dan salihah dari kalangan kaum Muslimin sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda,
"Mereka dahulu suka memakai nama para nabi dan orang-orang salih yang hidup sebelum mereka." (HR. Muslim)
Maryam adalah salah satu nama yang baik untuk diberikan kepada anak perempuan. Maryam merupakan satu-satunya nama perempuan yang diabadikan menjadi surat dalam Al-Qur'an.
Urgensi Seleksi Nama
Ada beberapa poin penting yang patut diingat dan dicatat oleh setiap orang tua muslim mengenai urgensi seleksi nama terbaik untuk buah hatinya. Menukil buku Tasmiyah Al-Maulud Adab wa Ahkam oleh Bakr Abdullah Abu Zaid, berikut urgensinya:
- Nama merupakan hal pertama kali menuju (diterima oleh) seorang bayi ketika ia keluar dari kegelapan rahim ibunya.
- Nama merupakan sifat pertama yang membedakan sang bayi di antara manusia lainnya.
- Nama merupakan tugas pertama bagi seorang ayah untuk belahan jiwanya yang memiliki sifat saling mewarisi satu sama lain dengan keberlangsungan (keturunan).
- Nama pula merupakan sarana pertama bagi sang bayi dalam mengenal sekaligus mengarungi kehidupan seorang umat.
Maka nama bayi adalah wadah baginya, judul baginya yang senantiasa melekat padanya. Dari jangkauan makna nama pilihan itulah sang bayi dan ayahnya bersama umat, dari nama itupula tercerminkam akhlak dan nilai yang semua itu mencirikan identitas sang bayi.
(hnh/erd)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Guru Madin Dituntut Rp 25 Juta, FKDT Sayangkan Sikap Wali Murid