Keterangan tersebut disampaikan oleh Direktur PAI Kemenag Amrullah yang mengatakan peningkatan kompetensi ditujukan untuk merespons cepat perkembangan dunia pendidikan. Utamanya, implementasi Kurikulum Merdeka dan insersi moderasi beragama yang menuntut guru agar mampu mengasah nalar kritis siswa.
"Saya berharap para GPAI (guru PAI) untuk terus meningkatkatkan kompetensinya," kata Amrullah dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (7/4/2023).
"Artinya kita memberikan ruang yang lebih besar bagi siswa untuk melakukan transfer of knowledge kepada semua elemen dalam kelas, sehingga bisa meningkatkan cara berpikir kritis (critical thinking) siswa," sambung dia lagi.
Lebih lanjut, Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) PAI pada SMA/SMALB dan SMK Kemenag Adib Abdusshomad menambahkan, guru PAI juga harus mampu menjawab tantangan dalam konteks digitalisasi informasi. Untuk itu, kata Adib, metode blended learning adalah metode yang paling tepat diterapkan di era masa kini.
"Pola pikir dan kompetensi digital yang mendukung efektivitas pembelajaran, terletak di tangan para guru PAI. Dalam hal ini, metode blended learning (offline dan online) dirasakan cocok diterapkan di era digitalisasi informasi dan komunikasi ini," tuturnya.
Adib berpesan kepada guru PAI untuk meningkatkan kompetensi yang dapat menyesuaikan zaman. Kasubdit jebolan Flinders University Australia ini menyebut, hal itu dapat dilakukan dengan memperkokoh kompetensi guru penggerak yang mengintegrasikan kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.
"Selain meningkatkan kapasitas personal, jangan pernah memutuskan tali silaturahmi karena kita di masa depan akan butuh bantuan kawan-kawan lama kita. Kompetensi pedagogik, profesi, pribadi, dan sosial harus menyatu dalam diri guru penggerak," terang dia.
Sebagai informasi, acara Penguatan Pembelajaran PAI SMA/SMK/SMALB Berbasis Blended Learning diselenggarakan dari 4 - 6 April 2023 di Ujung Pandang, Makassar. Kegiatan ini menyajikan beragam materi dasar pelatihan para guru Pelatih Provinsi (PP).
Materi yang disajikan dalam kegiatan tersebut yakni PAI dalam Kurikulum Merdeka dan Penyusunan Modul Ajar, Urgensi Paradigma Jalan Tengah dalam Memperkuat DNA Islam Wasathiyah, PPKB dan Kompetensi Guru PAI Abad 21: Tantangan dan Solusi ke Depan, Metode Pembelajaran PAI Berbasis Blended Learning: Teori dan Praktik, Best Practice Manajemen Tata Kelola Kegiatan MGMP PAI SMA/SMK, serta Posisi dan Peran Strategis PAI dalam Implementasi Profil Pelajar Pancasila.
(rah/lus)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana