10 Golongan Orang yang Sholatnya Tidak Diterima, Orang Munafik-Pemimpin Zalim

10 Golongan Orang yang Sholatnya Tidak Diterima, Orang Munafik-Pemimpin Zalim

Devi Setya - detikHikmah
Kamis, 09 Feb 2023 08:00 WIB
ilustrasi sholat
Ilustrasi seorang muslim yang tak diterima sholatnya Foto: Getty Images/iStockphoto/leolintang
Jakarta -

Sholat adalah ibadah yang wajib dikerjakan setiap umat muslim, khususnya sholat lima waktu. Namun ternyata tidak semua sholat yang dikerjakan seseorang bernilai ibadah dan diterima Allah SWT.

Kewajiban mendirikan sholat termaktub dalam Al-Qur'an surat An Nisa ayat 103

اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Sungguh, sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman."

Setiap umat muslim yang telah memenuhi syarat, dianjurkan mendirikan sholat. Siapapun yang menjaga sholatnya maka Allah SWT akan menjaminkan keselamatan di dunia dan akhirat. Namun ada beberapa golongan orang yang meskipun mendirikan sholat namun tidak diterima.

ADVERTISEMENT

Dalam surat Al-Ma'un ayat 4 dijelaskan bahwa ada segelintir orang yang celaka meskipun telah mendirikan sholat.
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ

Artinya: Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat.

Menurut tafsir Ibnu Katsir, dijelaskan bahwa Ibnu Abbas dan lain-lainnya mengatakan bahwa makna yang dimaksud dalam surat Al Maun ayat 4 ialah orang-orang munafik yang mengerjakan sholatnya terang-terangan, sedangkan dalam kesendiriannya mereka tidak salat. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya: bagi orang-orang yang salat. (Al-Ma'un: 4) Yaitu mereka yang sudah berkewajiban mengerjakan salat dan menetapinya, kemudian mereka melalaikannya.

Hal ini adakalanya mengandung pengertian tidak mengerjakannya sama sekali, menurut pendapat Ibnu Abbas, atau mengerjakannya bukan pada waktu yang telah ditetapkan baginya menurut syara'; bahkan mengerjakannya di luar waktunya, sebagaimana yang dikatakan oleh Masruq dan Abud Duha.

Allah SWT berfirman dalam surat An Nisa ayat 142

إِنَّ الْمُنافِقِينَ يُخادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خادِعُهُمْ وَإِذا قامُوا إِلَى الصَّلاةِ قامُوا كُسالى يُراؤُنَ النَّاسَ وَلا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا

Artinya: Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk sholat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan sholat) di Hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. (An-Nisa: 142)

Golongan Orang yang Sholatnya Tidak Diterima

Mengutip buku Sepuluh Hikmah Bersiwak dan Nasihat dalam Taurat oleh Muhammad Nawawi bin 'Umar Al-Jawi dijelaskan Rasulullah SAW pernah bersabda tentang orang-orang yang sholatnya tidak diterima.

عشرة نفر لن يقبل الله تعالى صلاتهم


Artinya: "Sepuluh orang yang shalatnya tidak diterima Allah SWT."

Rasulullah SAW menyebut satu per satu jenis orang yang shalatnya tidak diterima Allah SWT:

1. Orang yang shalat sendirian tanpa membaca (A-Fatihah)
2. Orang yang tidak mau mengeluarkan zakat
3. Orang yang mengimami shalat suatu kaum, sementara kaum itu benci
4. Budak yang melarikan diri dari tuannya
5. Peminum arak (khamr)
6. Istri yang bermalam, sementara suaminya tidak ridha kepadanya
7. Wanita merdeka yang sholat tanpa memakai kerudung
8. Pemakan riba
9. Pemimpin yang zalim
10. Orang yang biasa melakukan sholat, namun shalatnya tidak mampu mencegah dirinya dari kekejian dan kemungkaran, sehingga dia justru semakin bertambah jauh dari Allah

Sholat Orang Munafik

Dalam kitab Sahihain telah disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

«تِلْكَ صَلَاةُ الْمُنَافِقِ، تِلْكَ صَلَاةُ الْمُنَافِقِ، تِلْكَ صَلَاةُ الْمُنَافِقِ، يَجْلِسُ يَرْقُبُ الشَّمْسَ حَتَّى إِذَا كَانَتْ بَيْنَ قَرْنَيِ الشَّيْطَانِ قَامَ فَنَقَرَ أَرْبَعًا لَا يَذْكُرُ اللَّهُ فِيهَا إِلَّا قَلِيلًا»
Artinya: Itu adalah sholatnya orang munafik, itu adalah sholatnya orang munafik, itu adalah sholatnya orang munafik. Dia duduk menunggu matahari; dan manakala matahari telah berada di antara kedua tanduk setan (yakni akan tenggelam), maka bangkitlah ia (untuk sholat) dan mematuk (sholat dengan cepat) sebanyak empat kali, tanpa menyebut Allah di dalamnya melainkan hanya sedikit.

Ini merupakan gambaran sholat Asar di waktu yang terakhirnya, sholat Asar sebagaimana yang disebutkan dalam nas hadist lain disebut sholat wusta, dan yang digambarkan oleh hadist adalah batas terakhir waktunya, yaitu waktu yang dimakruhkan.

Kemudian seseorang mengerjakan sholatnya di waktu itu dan mematuk sebagaimana burung gagak mematuk, maksudnya ia mengerjakan sholatnya tanpa tumaninah dan tanpa khusyuk.

Karena itulah maka dikecam oleh Rasulullah SAW bahwa orang tersebut tidak menyebut Allah dalam sholatnya, melainkan hanya sedikit (sebentar). Barangkali hal yang mendorongnya melakukan sholat tiada lain pamer kepada orang lain, dan bukan karena mengharap ridho Allah. Orang yang seperti itu sama kedudukannya dengan orang yang tidak mengerjakan sholat sama sekali.




(dvs/lus)

Hide Ads