Setiap insan pasti memiliki harapan dan keinginan. Di tengah keterbatasan manusia, doa menjadi jembatan penghubung terkuat antara seorang hamba dengan Sang Pencipta, Allah SWT.
Meski keputusan terkabul atau tidaknya sebuah doa sepenuhnya berada di tangan-Nya, bukan berarti kita tidak bisa mengupayakan yang terbaik. Ada berbagai cara yang diajarkan dalam Islam agar doa kita memiliki peluang lebih besar untuk diijabah, bahkan untuk hal-hal yang terkesan mustahil.
Perintah Berdoa
Allah SWT sendiri telah memerintahkan hamba-Nya untuk berdoa, sekaligus menjanjikan pengabulan. Firman-Nya dalam Surah Gafir ayat 60 menegaskan:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ ٦٠
Artinya: "Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina."
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, ayat ini adalah bukti kemurahan dan karunia Allah yang menganjurkan hamba-Nya untuk memohon, dan Dia sendiri yang menjamin pengabulan doa tersebut.
Hubungan seorang hamba dengan Rabbnya melalui doa adalah sesuatu yang sangat istimewa. Sebuah hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Al-Hafiz Abu Ya'la dari Anas bin Malik RA, menyebutkan empat perkara penting dalam hubungan ini.
أَرْبَعُ خِصَالٍ، وَاحِدَةٌ مِنْهُنَّ لِي، وَوَاحِدَةٌ لَكَ، وَوَاحِدَةٌ فِيمَا بَيْنِي وَبَيْنِكَ، وَوَاحِدَةٌ فِيمَا بَيْنِكَ وَبَيْنَ عِبَادِي: فَأَمَّا التِي لِي فَتَعْبُدُنِي لَا تُشْرِكُ بِي شَيْئًا، وَأَمَّا الَّتِي لَكَ عليَّ فَمَا عَمِلْتَ مِنْ خَيْرٍ جَزَيْتُكَ بِهِ، وَأَمَّا التِي بَيْنِي وَبَيْنَكَ: فَمِنْكَ الدُّعَاءُ وَعَلِيَّ الْإِجَابَةُ، وَأَمَّا الَّتِي بَيْنَكَ وَبَيْنَ عِبَادِي فَارْضَ لَهُمْ مَا تَرْضَى لِنَفْسِكَ
Artinya: "Ada empat perkara, yang satu darinya untuk-Ku dan yang satu untukmu, dan yang satunya lagi antara Aku dan kamu, sedangkan yang terakhir antara kamu dan hamba-hamba-Ku. Adapun mengenai yang untuk-Ku ialah hendaknya engkau menyembah-Ku, tidak mempersekutukan Aku dengan sesuatu pun. Adapun yang untukmu dari-Ku ialah amal kebaikan apa pun yang engkau lakukan, Aku akan membalasnya untukmu. Dan adapun yang antara Aku dan kamu ialah engkau berdoa dan Aku yang memperkenankannya. Adapun yang antara engkau dan hamba-hamba-Ku ialah retakanlah untuk mereka apa yang engkau relakan untuk dirimu sendiri."
Kiat Ampuh Agar Doa Cepat Terkabul
Ulama besar Ibnu Qayyim al-Jauziyah, dalam karyanya Ad-Daa' wa Ad-Dawaa' edisi Indonesia terbitan Pustaka Imam Asy-Syafii, membeberkan kunci-kunci agar doa lebih mudah diijabah. Menurut beliau, doa akan lebih cepat terkabul jika dipanjatkan dengan hati yang hadir, konsentrasi penuh, khusyuk, merendahkan diri di hadapan Allah, serta dipanjatkan pada waktu-waktu yang mustajab.
Selain itu, ada beberapa adab dan cara yang perlu diperhatikan saat berdoa:
- Menghadap Kiblat: Menunjukkan keseriusan dan arah yang benar dalam menghadap Allah.
- Dalam Keadaan Suci: Melambangkan kesucian lahir dan batin saat berinteraksi dengan Tuhan.
- Mengangkat Kedua Tangan ke Langit: Isyarat kerendahan hati dan permohonan yang tulus.
- Memuji Allah dan Bershalawat: Memulai doa dengan mengagungkan Allah SWT dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk penghormatan.
- Tobat dan Istighfar: Memohon ampun atas dosa-dosa sebelum menyampaikan hajat, membersihkan diri dari penghalang doa.
- Menghadirkan Diri Sepenuhnya: Fokus dan merasakan kehadiran Allah saat berdoa.
- Bersikap Memelas: Menunjukkan kebutuhan dan ketergantungan yang total kepada Allah.
- Menyeru dengan Lembut, Harap, dan Cemas: Menggabungkan kerendahan hati, harapan besar, dan rasa takut akan dosa.
- Tawassul dengan Nama dan Sifat Allah: Memohon kepada Allah dengan menyebut nama-nama-Nya yang indah, sifat-sifat-Nya yang mulia, dan keesaan-Nya.
- Bersedekah Sebelum Berdoa: Amalan kebaikan ini diyakini dapat membuka pintu-pintu rahmat dan pengabulan doa.
Ibnu Qayyim menegaskan bahwa doa yang dipanjatkan dengan cara-cara ini hampir tidak akan pernah tertolak, terutama jika doa tersebut merupakan doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Waktu Mustajab dalam Berdoa
Selain adab, memilih waktu yang tepat juga sangat dianjurkan. Ibnu Qayyim menyebutkan beberapa waktu yang paling mustajab untuk berdoa, di antaranya:
- Sepertiga Malam Terakhir: Waktu di mana Allah turun ke langit dunia dan siap mengabulkan doa.
- Saat Azan Berkumandang: Momentum transisi yang penuh berkah.
- Antara Azan dan Ikamah: Waktu yang sangat dianjurkan untuk berdoa, karena jarang tertolak.
- Setelah Menunaikan Salat Wajib: Doa setelah salat fardhu memiliki keutamaan tersendiri.
- Saat Imam Naik Mimbar pada Hari Jumat hingga Selesainya Salat Jumat: Momen khusus di hari Jumat yang penuh keberkahan.
- Penghujung Waktu Ashar (khususnya hari Jumat): Waktu yang banyak diyakini sebagai salah satu waktu mustajab di hari Jumat.
Contoh Pengantar Doa Mustajab
Penting juga untuk memperhatikan redaksi doa. Sebuah hadits dalam as-Sunan dan Shahih Ibnu Hibban menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah mendengar seseorang berdoa dengan lafaz:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنِّي أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ.
Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu atas dasar persaksianku bahwa Engkau adalah Allah. Tiada yang berhak disembah melainkan Engkau semata. Yang Mahatunggal, yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, serta tiada sesuatu pun yang setara dengan-Nya."
Mendengar doa tersebut, Nabi SAW bersabda:
لَقَدْ سَأَلَ اللَّهَ بِالْاِسْمِ الْأَعْظَمِ الَّذِي إِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى، وَإِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ
Artinya: "Laki-laki tadi telah memohon kepada Allah dengan menggunakan nama-Nya yang paling agung. Jika nama itu digunakan untuk meminta, niscaya akan diberi dan apabila digunakan untuk berdoa, niscaya akan dikabulkan."
Ini menunjukkan pentingnya memulai doa dengan pengakuan akan keesaan dan keagungan Allah SWT.
Dengan memahami dan mengamalkan adab serta cara-cara berdoa yang diajarkan, insyaallah doa-doa kita akan lebih dekat kepada ijabah. Mari jadikan doa sebagai rutinitas utama, bukan sekadar pelengkap, dalam setiap langkah hidup kita.
Wallahu a'lam.
(hnh/kri)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
Laki-laki yang Tidak Sholat Jumat, Bagaimana Hukumnya?