Surah Al Baqarah ayat 14 berisi tentang sifat orang munafik yang bermuka dua. Seperti diketahui, sifat ini sangat dibenci oleh Allah SWT.
Berikut bunyi surah Al Baqarah ayat 14 disertai Arab, latin, dan artinya.
وَإِذَا لَقُوا۟ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قَالُوٓا۟ ءَامَنَّا وَإِذَا خَلَوْا۟ إِلَىٰ شَيَٰطِينِهِمْ قَالُوٓا۟ إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِءُونَ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arab latin: Wa iżā laqullażīna āmanụ qālū āmannā, wa iżā khalau ilā syayāṭīnihim qālū innā ma'akum innamā naḥnu mustahzi`ụn
Artinya: "Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok."
Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 14
Menurut Tafsir Kementerian Agama (Kemenag RI), surah Al Baqarah ayat 14 berisi tentang sifat orang munafik yaitu bermuka dua. Ketika mereka bertemu dengan para mukminin, orang-orang munafik ini menyatakan keislamannya.
Namun, jika mereka berada di tengah teman-teman dan pemimpin mereka yang dalam surah Al Baqarah ayat 14 disebutkan sebagai setan, maka orang-orang munafik itu menjelaskan mengatakan yang dilakukannya terhadap kaum muslimin hanya untuk memperdaya dan mengolok-olok.
"Itikad mereka tidak berubah, mereka tetap dalam agama mereka." tulis Tafsir Kemenag RI.
Kata 'setan' berasal dari 'syatana' yang artinya jauh. Setan berarti yang amat jauh dan orang-orang munafik dikatakan setan karena mereka amat jauh dari petunjuk Allah SWT, kebaikan, serta kebajikan. Setan di sini tidak hanya jin, melainkan juga berupa manusia.
Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar menjelaskan bahwa surah Al Baqarah ayat 14 membahas tentang perangai orang munafik yang mulutnya manis, namun ketika di belakang mereka membicarakan yang buruk. Mereka bersikap seperti itu karena jiwanya lemah sehingga berujung pada takut menghadapi kenyataan.
"Mudah saja mereka menjawab bahwa pendirian mereka tetap, tidak berubah. Mereka mencampuri orang-orang yang telah menjadi pengikut Muhammad itu hanya siasat saja, sebagai olok-olok. Namun, pendirian mereka yang asli adalah mempertahankan yang lama tidaklah mau mereka mengubahnya." bunyi Tafsir Al-Azhar pada surah Al Baqarah ayat 14.
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
Cara Praktis Buka 8 Pintu Rezeki Sesuai Ajaran Al-Qur'an