Tanda-tanda Su'ul Khatimah sebelum Kematian

Tanda-tanda Su'ul Khatimah sebelum Kematian

Kristina - detikHikmah
Jumat, 13 Jan 2023 07:01 WIB
Ilustrasi pasien di rumah sakit
Ilustrasi tanda-tanda su'ul khatimah menjelang kematian. Foto: iStock
Jakarta -

Ada sejumlah tanda ketika seseorang meninggal dalam keadaan buruk atau su'ul khatimah. Tanda-tanda ini dapat dijumpai menjelang kematian.

Dijelaskan dalam Kitab Al-Khauf min Su'il Khaatimah karya Syaikh Mahmud Al-Mishri, salah satu tanda su'ul khatimah adalah berkata kotor dan mendatangkan kemurkaan Allah SWT saat menghadapi sakaratul maut.

Misalnya, mengucapkan kata-kata yang menunjukkan penentangan terhadap ketetapan Allah dan keputusan-Nya atau membentengi dirinya dengan kalimat tauhid atau banyak mengeluarkan kata-kata kekufuran.

Selain itu, orang yang meninggal su'ul khatimah disebut tidak bisa dituntun untuk mengucapkan kalimat syahadat saat sakaratul maut. Sebagaimana diterangkan Ibnu Rajab Al-Hanbali yang menukil perkataan Abdul Aziz bin Ruwwad.

Diceritakan, Abdul Aziz bin Ruwwad menghadiri seorang lelaki yang menghadapi sakaratul maut dan ditalqin atau diajarkan kalimat syahadat, 'La Ilaha Illallah.' Lelaki itu mengucapkan kata terakhirnya yang mengindikasikan bahwa ia seorang yang kafir karena perkataannya itu. Ia pun meninggal dalam keadaan su'ul khatimah.

Ada juga yang menjelang kematiannya mengatakan bahwa Tuhan telah bertindak sewenang-wenang terhadapnya. Ini juga termasuk salah satu tanda-tanda su'ul khatimah sebagaimana dijelaskan para ulama.

Imam Ibnu Qayyim mengatakan dalam Thariq Al Hijratain, "Cerita-cerita yang berkaitan dengan sakaratul maut ini sangat banyak. Barang siapa menyibukkan diri dengan Allah, senantiasa berzikir kepada-Nya dan mencintai-Nya selama hidupnya, maka hal itu lebih dibutuhkan menjelang sakaratul maut, ketika rohnya keluar menghadap kepada Allah SWT."

Penyebab Su'ul Khatimah

Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang meninggal dalam keadaan su'ul khatimah. Masih disebutkan dalam sumber yang sama, berikut di antaranya,

  • Ragu, kufur, dan mengerjakan bid'ah-bid'ah
  • Menunda-nunda tobat
  • Tidak konsisten dalam ketaatan kepada Allah SWT
  • Panjang angan-angan

Imam Muslim, Ahmad bin Hanbal, dan lainnya meriwayatkan sebuah hadits dari Abdullah bin Sirjis, ia berkata, "Rasulullah SAW biasa memohon perlindungan kepada Allah dari hambatan perjalanan dan pemandangan menyedihkan, akhir yang buruk, dan berkurang setelah lebih."

Allah SWT telah berfirman dalam surah Ash Shaff ayat 5,

فَلَمَّا زَاغُوْٓا اَزَاغَ اللّٰهُ قُلُوْبَهُمْۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفٰسِقِيْنَ

Artinya: "Maka, ketika mereka berpaling (dari perintah Allah), Allah memalingkan hati mereka (dari kebenaran). Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik."




(kri/erd)

Hide Ads