Meninggalnya Ustaz Muhammad Yahya Waloni mengejutkan umat karena terjadi saat almarhum tengah mengisi khotbah salat Jumat. Pihak keluarga pun mengaku terkejut, meskipun sebelumnya ada tanda-tanda kondisi kesehatan Ustaz Yahya menurun.
Dilansir derikSulsel, istri Ustaz Yahya, Fifil, menyebut almarhum kerap mengalami pusing selama beberapa waktu sebelum Jumat (6/6).
"Sering pusing," kata Fifil ditemui di Masjid Darul Falah, Rappocini, Makassar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ustaz Yahya sempat menjadi khatib salat Idul Adha di kawasan Jalan Rajawali, Makassar, pada Jumat pagi. Kemudian almarhum kembali menjadi khatib saat salat Jumat di Masjid Darul Falah. Tak ada yang menyangka itu akan menjadi khotbah terakhirnya.
Fifil hanya mengatakan Ustaz Yahya pingsan ketika mengisi khotbah. Tak ada yang menyangka itu akan menjadi khotbah terakhirnya.
"Intinya Bapak khotbah Idul Adha (pagi tadi), lanjut khotbah Jumat, pingsan, udah itu aja," ucap Fifil.
Menurut Fifil, Ustaz Yahya memiliki riwayat jantung bengkak. Meski begitu, Fifil menyebut tidak ada tanda-tanda penyakit tersebut kambuh sebelum kejadian ini.
"Sebelumnya ada riwayat jantung bengkak, kan. Tapi, lagi nggak kondisi kayak gitu. Cuman pusing aja," tuturnya.
Ustaz Yahya meninggal dunia sekitar pukul 12.30 Wita ketika tengah menyampaikan khotbah mengenai ketauhidan. Memasuki khotbah kedua, mantan pendeta tersebut tiba-tiba pingsan di mimbar.
"Begitu sudah duduk, khotbah kedua, menyampaikan beberapa menit, langsung jatuh," kata Ketua Masjid Darul Falah Makassar, Syahruddin Usman.
Syahruddin mengaku kejadiannya begitu mendadak dan tidak terduga. Saat menyampaikan khotbah, Ustaz Yahya terdengar lantang dari awal khotbah. Suaranya mulai melemah saat khotbah kedua.
"Kalau kita mendengar suaranya sehat, kan. Lantang. Nanti di khotbah keduanya mulai agak reda," katanya.
(des/des)