Bagi setiap muslim, kesempatan menunaikan ibadah haji atau umrah di Tanah Suci adalah dambaan. Selain menjalankan rukun Islam, banyak jemaah berharap doa-doa mereka dikabulkan di tempat-tempat istimewa yang diyakini mustajab.
Allah SWT sendiri telah menjamin akan mengabulkan doa hamba-Nya yang memohon, sebagaimana firman-Nya dalam Surah Gafir ayat 60:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Dan Tuhanmu berfirman: 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.'"
Lantas, di mana saja lokasi-lokasi mustajab untuk berdoa di Makkah dan Madinah?
Baca juga: Umrah Dulu Atau Haji? Ini Penjelasan MUI |
Tempat Mustajab di Makkah dan Madinah
Menurut penjelasan dalam situs Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Syekh Maulana Muhammad Zakarriya Al-Kandahlawi dalam Kitab Durrul-Mantsur menyebutkan beberapa tempat mustajab di Makkah dan Madinah. Di antaranya adalah Multazam, di bawah Mizab, Rukun Yamani, Shafa, dan Marwah.
Doa juga mustajab jika dipanjatkan di antara Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim, di dalam Ka'bah, serta di Mina, Muzdalifah, Arafah, dan tiga tempat melempar jumrah.
Selain itu, Syekh Abdul Aziz RA dan ulama lainnya menambahkan tempat-tempat mustajab lain, yaitu Mathaf (tempat tawaf), ketika memandang Ka'bah, Hathim (Hijir Ismail), dan di antara Hajar Aswad serta Rukun Yamani.
Mari kita selami lebih dalam tempat-tempat mustajab tersebut yang patut dimanfaatkan saat berada di Tanah Haram:
1. Multazam
Multazam adalah salah satu tempat paling utama untuk memanjatkan doa. Lokasinya terletak antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah, berjarak sekitar dua meter. Dinamakan Multazam karena sangat dianjurkan (dilazimkan) bagi setiap muslim untuk berdoa di sana.
Menurut Namin Asimah Asizun dalam buku Misteri Mukjizat Makkah & Madinah, setiap doa yang dibaca di Multazam diyakini sangat ijabah (dikabulkan). Disunahkan untuk berdoa sambil menempelkan tangan, dada, dan pipi ke Multazam, sesuai dengan riwayat dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash.
Ada tiga faktor utama yang menjadikan Multazam tempat mustajab: faktor Nabi Ibrahim AS, faktor Hajar Aswad, dan faktor jutaan manusia yang bertawaf mengelilingi Ka'bah.
2. Hijir Ismail
Hijir Ismail adalah area berbentuk setengah lingkaran yang terletak di sebelah utara Ka'bah. Dulunya, tempat ini merupakan bagian dari Ka'bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim AS sebagai tempat berteduh.
Karena keterbatasan biaya saat renovasi, bagian ini tidak dimasukkan ke dalam bangunan Ka'bah utama. Hal ini dijelaskan dalam buku Amalan di Tanah Suci: Membantu Haji & Umrah Anda Lebih Produktif karya H Rafiq Jauhary.
Hingga kini, Hijir Ismail menjadi salah satu tempat favorit jemaah haji dan umrah. Di sini, sangat dianjurkan untuk salat sunah dan memanjatkan doa, karena diyakini sebagai salah satu tempat paling mustajab.
3. Rukun Yamani
Rukun Yamani adalah salah satu sudut Ka'bah yang terletak di sisi barat daya, sebelum Hajar Aswad jika Anda bergerak dari arah tawaf. Dinamakan demikian karena posisinya menghadap ke arah Yaman. Saat berada di Rukun Yamani, jemaah dianjurkan untuk mengusapnya.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Ubaid bin Umari, dari ayahnya, ia berkata, "Sesungguhnya Ibnu Umar pernah berebut berdesak-desakan untuk mendekati dua rukun (Hajar Aswad dan Rukun Yamani). Sebelumnya, aku tidak pernah melihat seorang pun sahabat Rasulullah SAW yang berdesakan seperti itu. Lantas aku berucap, 'Wahai Abdurrahman, mengapa engkau mendekati dua rukun dengan berdesak-desakan seperti itu? Tidak pernah kulihat seorang pun sahabat Rasulullah SAW yang seperti itu.'
Dia menjawab, "Aku melakukannya karena mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya mengusap Hajar Aswad dan Rukun Yamani bisa menghapus dosa."
4. Maqam Ibrahim
Maqam Ibrahim bukanlah makam atau kuburan, melainkan sebongkah batu dengan bekas telapak kaki Nabi Ibrahim AS. Di atas batu inilah Nabi Ibrahim AS berdiri saat meletakkan batu pertama pembangunan Ka'bah bersama putranya, Ismail AS.
Para sejarawan menyebut, jejak kaki Nabi Ibrahim AS ini awalnya berada di dalam Ka'bah. Kemudian batu tersebut dipindahkan beberapa meter di samping Ka'bah pada zaman Nabi Muhammad SAW.
Saat ini, Maqam Ibrahim dilindungi oleh rumah kaca berwarna emas dan diyakini sebagai salah satu lokasi paling mustajab untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT.
5. Muzdalifah dan Mina
Muzdalifah dan Mina memiliki peran krusial dalam ibadah haji. Mina, yang berarti harapan atau cita-cita, adalah area luas yang menjadi tempat jemaah haji berkumpul.
Terletak antara Makkah dan Muzdalifah, kedua tempat ini adalah bagian dari rangkaian ibadah haji yang penuh berkah, sebagaimana dikutip dari buku 1001 Fakta Dahsyat Mukjizat Kota Makkah oleh Asima Nur Salsabila.
Meskipun aktivitas utama di sini adalah mabit (bermalam) dan melempar jumrah, tidak diragukan lagi bahwa keberadaan jutaan hamba Allah yang beribadah secara serentak di tempat-tempat suci ini menciptakan suasana spiritual yang sangat kuat. Menjadikan setiap doa yang dipanjatkan lebih berpeluang dikabulkan.
6. Arafah
Arafah adalah tempat jemaah haji melakukan wukuf. Wajib hukumnya menjalani rangkaian ini jika ibadah hajimu tak mau sia-sia.
Ketika wukuf di arafah, jemaah haji disarankan untuk berdoa sebanyak-banyaknya. Karena itu adalah tempat dan waktu mustajab untuk berdoa.
7. Raudhah
Raudhah adalah salah satu tempat paling mustajab untuk berdoa di dalam Masjid Nabawi, Madinah. Rasulullah SAW bersabda, "Antara rumahku dan mimbarku terdapat taman di antara taman surga." (HR Bukhari dan Muslim)
Raudhah ditandai dengan tiang-tiang putih dan karpet putih, memiliki luas sekitar 330 meter persegi. Keutamaan Raudhah menjadikannya lokasi yang selalu dipadati jemaah yang ingin memanjatkan doa dan salat di dalamnya.
8. Dalam Ka'bah
Meskipun menjadi tempat yang sangat mustajab, masuk ke dalam Ka'bah bukanlah hal yang mudah dan tidak semua orang diizinkan. Bahkan, beberapa sahabat Rasulullah SAW, termasuk istri beliau Aisyah RA, tidak diizinkan masuk dan salat di dalamnya.
Dalam sebuah hadits dari Aisyah RA, ia berkata, "Saya dahulu ingin masuk ke dalam Baitullah dan salat di dalamnya, maka Rasulullah SAW menggandeng tangan dan membawaku masuk ke dalam Hijir lalu bersabda, 'Salatlah di dalam Hijir jika engkau ingin masuk ke dalam Baitullah, karena sesungguhnya Hijir itu adalah bagian dari Baitullah. Akan tetapi kaummu (Quraisy) kekurangan biaya ketika membangun Ka'bah (merenovasinya) sehingga mereka terpaksa mengeluarkannya dari Baitullah'." (HR Abu Dawud)
Ini menunjukkan bahwa meskipun sangat mustajab, pintu Ka'bah tidak terbuka untuk semua. Namun, dengan salat di Hijir Ismail, jemaah sudah dianggap seperti salat di dalam Ka'bah itu sendiri.
Wallahu a'lam.
(hnh/kri)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana
Rae Lil Black Jawab Tudingan Masuk Islam untuk Cari Sensasi