- Tanda-tanda Meninggal Husnul Khatimah 1. Mengucap Kalimat Syahadat Ketika Meninggal 2. Keringat di Dahi 3. Meninggal Pada Malam Jumat atau Hari Jumat 4. Mati Syahid Saat Berperang 5. Wafat Dalam Perang Fi Sabilillah 6. Meninggal Karena Penyakit Kolera 7. Meninggal Karena Keracunan atau Sakit Perut 8. Meninggal Karena Tenggelam atau Tertimpa Reruntuhan Longsor 9. Perempuan yang Meninggal Karena Melahirkan 10. Meninggal karena Terbakar atau Sakit Busung Perut 11. Meninggal Karena Penyakit Tuberkulosis (TBC) 12. Meninggal Karena Mempertahankan Diri dari Perampok 13. Wafat Karena Membela Agama 14. Meninggal Ketika Berjaga-jaga di Jalan Allah 15. Wafat Saat Melakukan Amal Saleh
Husnul khatimah berarti akhir yang baik. Istilah dalam Islam ini memiliki sering dikaitkan dengan kondisi seseorang yang telah meninggal.
Dilansir laman UIN Alauddin, husnul khatimah sebagai cita-cita mulia dan tertinggi dalam Islam. Ini menjadi harapan bagi setiap muslim ketika hidupnya berakhir dengan penuh kebaikan, takwa, dan ketaatan kepada Allah SWT.
Meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah menjadi bukti kesungguhan seseorang dalam menjalani kehidupan di dunia dan mempersiapkan amal kebaikan untuk menghadap Sang Khalik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, apa saja tanda-tanda meninggal husnul khatimah? Berikut detikSumbagsel penjelasan 15 tanda yang bisa diketahui.
Tanda-tanda Meninggal Husnul Khatimah
Menukil buku Fiqih Lengkap Mengurus Jenazah karya M Nashiruddin Al-Albani, Allah SWT telah menetapkan tanda-tanda yang dapat diketahui bahwa seorang muslim meraih husnul khatimah. Tanda tersebut dijadikan sebagai keutamaan dan anugerah-Nya.
Oleh karena itu, seorang mukmin yang ketika meninggal dunia menyandang salah satu tanda di bawah ini berarti telah dianugerahi kabar gembira. Inilah 15 tanda meninggal husnul khatimah.
1. Mengucap Kalimat Syahadat Ketika Meninggal
Kalimat syahadat merupakan pondasi utama dan paling pertama dalam Islam. Seseorang yang mengaku muslim harus mengucapkan syahadat. Hal ini yang menjadikan tanda pertama seseorang wafat dengan husnul khatimah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang pada akhir kalimatnya mengucapkan 'la ilaha illallah' maka i dimasukkan ke dalam surga," (HR. Hakim).
2. Keringat di Dahi
Berdasarkan hadis dari Buraidah bin Hasib RA, pada masa silam ketika di Khurasan ia menengok saudaranya yang sedang sakit. Namun, ketika bertemu saudaranya telah wafat. Terlihat pada jidatnya ada keringat. Lalu ia berkata, allahu akbar, sungguh aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda:
مَوتُ الْمُؤْمِنِ بِعَرَقِ الْجَبِينِ
Artinya: "Matinya seorang mukmin adalah dengan berkeringat dahinya," (HR. Ahmad, An-Nasa'i, Tirmidzi, Ibnu Madjah, Ibnu Hibban, Hakim, dan Ath-Thayalusi dari Abdullah bin Mas'ud).
3. Meninggal Pada Malam Jumat atau Hari Jumat
Tanda ketiga merujuk pada sabda Rasulullah SAW berikut ini:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوْتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
Artinya: "Tidaklah seorang Muslim yang wafat pada hari Jumat atau pada malam Jum'at kecuali pastilah Allah menghindarkannya dari siksa kubur." (HR Ahmad).
4. Mati Syahid Saat Berperang
Mengenai tanda keempat ini mengacu pada firman Allah SWT dalam surat Ali-Imran ayat 169-171 yang berbunyi:
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ فَرِحِينَ بِمَا ءَاتَلَهُمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ، وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِم مِنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ * يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِّنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ
Artinya: "Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup, di sisi Tuhannya mendapat rezeki, mereka bergembira dengan karunia yang diberikan Allah kepadanya, dan bergirang hati terhadap orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia dari Allah. Dan sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman." (Ali Imraan: 169-171).
Selain itu, hadis-hadis Rasulullah SAW yang berkaitan dengan tanda tersebut banyak ditemui. Salah satunya yakni dari hadis yang diriwayatkan Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Imam Ahmad, Rasulullah SAW bersabda:
"Bagi orang yang mati syahid ada enam keistimewaan yaitu, diampuni dosanya sejak mulai pertama darahnya mengalir, melihat tempatnya di dalam surga, dilindungi dari adzab kubur dan terjamin keamanannya dari malapetaka besar, merasakan kemanisan iman, dikawinkan dengan bidadari, dan diperkenankan memberikan syafaat bagi tujuh puluh orang kerabatnya." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
5. Wafat Dalam Perang Fi Sabilillah
Ada dua hadis yang membicarakan persoalan tanda keenam ini. Dalam hadis pertama, Rasulullah SAW bersabda:
"Apa yang kalian kategorikan sebagai orang yang mati syahid di antara kalian?" Mereka menjawab, "Wahai Rasulullah, yang kami anggap sebagai orang yang mati syahid adalah siapa saja yang mati terbunuh di jalan Allah." Beliau saw. bersabda, "Kalau begitu umatku yang mati syahid sangatlah sedikit." Para sahabat kembali bertanya, "Kalau begitu siapa sajakah dari mereka yang mati syahid, wahai Rasulullah?" Beliau bersabda, "Barangsiapa yang terbunuh di jalan Allah, yang mati sedang berjuang di jalan Allah, dan yang mati karena penyakit kolera, yang mati karena penyakit perut maka dialah syahid, dan orang yang mati tenggelam dialah syahid." (HR Muslim, Ahmad, dan Baihaqi).
Kemudian dalam hadis kedua, Rasulullah SAW bersabda:
"Siapa saja yang keluar di jalan Allah lalu mati atau terbunuh, maka ia adalah mati syahid. Atau yang dibanting oleh kuda atau untanya lalu mati atau digigit binatang beracun. atau mati di atas ranjangnya dengan kematian apa pun yang dikehendaki. Allah, maka ia pun syahid dan baginya surga." (HR Abu Dawud, Hakim, dan Baihaqi).
6. Meninggal Karena Penyakit Kolera
Penyakit kolera merupakan infeksi akut saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri dengan ditandai diare parah dan dehidrasi. Ketika penderita kolera meninggal dunia ia tergolong mati syahid. Tanda ini disebutkan dalam hadis dari Hafsha binti Sirih bahwa Anas bin Malik berkata:
"Bagaimana Yahya bin Abi Umrah wafat?" Aku jawab, "Karena terserang penyakit kolera. Ia berkata, "Rasulullah SAW telah bersabda, 'Penyakit kolera adalah penyebab mati syahid bagi setiap Muslim." (HR Bukhari, ath-Thayalusi, dan Ahmad).
7. Meninggal Karena Keracunan atau Sakit Perut
Abdullah bin Yasar berkata:
"Aku duduk-duduk bersama Sulaiman bin Shard dan Khalid bin Arfadhah. Keduanya menceritakan tentang seseorang yang wafat karena sakit perut. Keduanya pun kemudian berharap dapat memperoleh mati syahid. Berkatalah yang satu kepada yang lain, 'Bukankah Rasulullah saw. pernah bersabda, 'Siapa saja yang wafat karena penyakit perut maka tak akan mendapat azab kubur. Yang lain menjawab, 'Memang benar." (HR an-Nasa'i, at-Tirmidzi, Ibnu Hibban, ath-Thayalusi, dan Ahmad).
8. Meninggal Karena Tenggelam atau Tertimpa Reruntuhan Longsor
Rasulullah SAW bersabda:
الشُّهَدَاءُ خَمْسَةُ الْمَطْعُوْنُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللهِ
Artinya: "Para syuhada itu ada lima; orang yang mati karena wabah kolera, karena sakit perut, tenggelam, tertimpa reruntuhan bangunan, dan syahid berperang di jalan Allah." (HR Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, dan Ahmad).
9. Perempuan yang Meninggal Karena Melahirkan
Berdasarkan hadis yang diberitakan dari Ubadah bin shamit RA bahwa Rasulullah SAW menjenguk Abdullah bin Rawahah yang tidka bisa beranjak dari pembaringannya. Kemudian ia bertanya:
"Tahukah kalian, siapakah syuhada dari umatku?" Orang-orang yang ada menjawab, "Muslim yang mati terbunuh." Beliau bersabda, "Jika hanya itu para syuhada dari umatku sangat sedikit. Muslim yang mati terbunuh adalah syahid dan mati karena penyakit kolera adalah syahid, begitu pula perempuan yang mati ketika bersalin adalah syahid (anaknya akan menariknya dengan tali pusarnya ke dalam surga)." (HR Ahmad, ad-Darimi, dan ath-Thayalusi).
10. Meninggal karena Terbakar atau Sakit Busung Perut
Banyak riwayat yang menjelaskan tentang orang yang meninggal karena terbakar atau busung tergolong husnul khatimah. Salah satu yang populer yakni dari Jabir bin atik secara marfu mengatakan:
"Para syuhada ada tujuh, mati terbunuh di jalan Allah, karena penyakit kolera adalah syahid, mati tenggelam adalah syahid, karena penyakit busung lapar adalah syahid, karena penyakit perut keracunan adalah syahid, karena terbakar adalah syahid, dan yang mati karena tertimpa reruntuhan (bangunan atau tanah longsor) adalah syahid, serta perempuan yang meninggal pada saat mengandung adalah syahid." (HR Malik, Abu Dawud, an-Nasa'i, Ibnu Majah, dan Ahmad).
11. Meninggal Karena Penyakit Tuberkulosis (TBC)
Berdasarkan sabda Rasulullah SAW:
"Mati di jalan Allah adalah syahid, dan perempuan yang mati ketika tengah melahirkan adalah syahid, mati karena terbakar adalah syahid, mati karena tenggelam adalah syahid, mati karena penyakit tha'un (pes) adalah syahid, dan mati karena penyakit perut adalah syahid." (HR ath-Thabrani).
12. Meninggal Karena Mempertahankan Diri dari Perampok
Ada tiga hadis yang menyebutkan tanda ketigabelas. Hadis pertama berbunyi:
"Barangsiapa yang mati karena mempertahankan hartanya (dalam riwayat lain, "Barangsiapa menuntut hartanya yang dirampas lalu ia terbunuh") maka dia adalah syahid." (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, an-Nasa'i, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Hadis Kedua dari Abu Hurairah RA, ia berkata:
"Seorang laki-laki datang kepada Nabi saw. seraya bertanya, 'Ya Rasulullah, beritahukan kepadaku bagaimana apabila ada seseorang yang datang dan akan merampas hartaku. Beliau menjawab, 'Jangan engkau berikan.' la bertanya, 'Bagaimana jika ia membunuhku?' Beliau menjawab, 'Engkau mati syahid. Orang itu bertanya kembali, 'Bagaimana jika aku yang membunuhnya?" Beliau saw. menjawab, 'la masuk neraka." (HR Muslim, an-Nasa'i, dan Ahmad).
Hadis Ketiga dari Mukhariq RA bahwa ia berkata:
"Seorang laki-laki datang kepada Nabi saw. dan berkata, 'Ada seorang laki-laki hendak merampas hartaku. Beliau bersabda, 'Ingatkan dia akan Allah. Orang itu bertanya, 'Jika tetap saja tak mau berdzikir? Beliau menjawab, 'Mintalah tolong orang di sekitarmu dalam mengatasinya. Orang itu bertanya lagi, 'Apabila tidak saya dapati di sekitarku seorang pun?' Beliau menjawab, 'Serahkan dan minta tolonglah kepada penguasa. Ia bertanya, 'Apabila penguasa itu jauh tempatnya dariku? Beliau bersabda, 'Berkelahilah dalam membela hartamu hingga kau meninggal dan menjadi syahid atau untuk mencegah hartamu dirampas." (HR an-Nasa'i dan Ahmad).
13. Wafat Karena Membela Agama
Ada dua riwayat yang membahas mengenai orang yang meninggal karena membela agama tergolong mati syahid dan husnul khatimah, berikut hadisnya.
"Barangsiapa mati terbunuh dalam membela hartanya maka ia mati syahid, dan siapa saja yang mati dalam membela keluarganya maka ia mati syahid, dan barangsiapa yang mati dalam rangka membela agama (keyakinannya) maka ia mati syahid, dan siapa saja yang mati mempertahankan darah (jiwanya) maka ia syahid." (HR Abu Dawud, an-Nasa'i, at-Tirmidzi, dan Ahmad).
"Barangsiapa mati dalam rangka menuntut haknya maka ia mati syahid." (HR an-Nasa'i).
14. Meninggal Ketika Berjaga-jaga di Jalan Allah
Untuk tanda ini ada dua hadis yang menjelaskannya. Yakni hadis pertama berbunyi:
"Berjaga-jaga (waspada) di jalan Allah sehari semalam. adalah lebih baik daripada berpuasa selama sebulan dengan mendirikan (shalat) pada malam harinya. Apabila ia mati, maka mengalirkan pahala amalannya yang dahulu dilakukannya dan juga rezekinya serta aman dari siksa kubur (fitnah kubur)." (HR Muslim, an-Nasa'i, at-Tirmidzi, Hakim, dan Ahmad).
"Setiap orang yang meninggal akan disudahi amalannya kecuali orang yang mati dalam berjaga-jaga di jalan Allah; maka amalannya dikembangkan hingga tiba hari Kiamat nanti serta terjaga dari fitnah kubur." (HR Abu Dawud, at-Tirmidzi, Hakim, dan Ahmad).
15. Wafat Saat Melakukan Amal Saleh
Hal ini berdasarkan pada sabda Rasulullah SAW:
"Barangsiapa mengucapkan 'La ilaha illallah dengan berharap akan keridhaan Allah dan di akhir hidupnya mengucapkannya, maka ia akan masuk surga. Dan barangsiapa yang berpuasa sehari mengharapkan keridhaan Allah kemudian meng-akhiri hidupnya dengannya (puasa), maka masuk surga. Dan barangsiapa bersedekah mencari ridha Allah dan menyudahi hidupnya dengannya (sedekah), maka ia akan masuk surga." (HR Ahmad).
Demikian 15 tanda-tanda seseorang meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Semoga berguna, ya.
Baca juga: Meninggal di Bulan Ramadan, Apakah Istimewa? |
(mep/mep)