Ini Alasan Saudi Batal Potong Kuota Haji Indonesia 2026

Ini Alasan Saudi Batal Potong Kuota Haji Indonesia 2026

Hanif Hawari - detikHikmah
Jumat, 13 Jun 2025 15:30 WIB
Dahnil Anzar Simanjuntak
Dahnil Anzar Simanjuntak. Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Wacana pemotongan kuota haji Indonesia 2026 batal dilakukan Arab Saudi. Alasannya karena mereka percaya haji Indonesia tahun depan bisa lebih baik di tangan Badan Penyelenggara Haji (BP Haji).

Hal tersebut diungkap Wakil Kepala BP Haji Dahnil Anzar Simanjuntak saat konferensi pers di kantor BP Haji, Jl. Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025).

Awalnya, Dahnil menyebut Arab Saudi sempat berwacana memotong kuota haji Indonesia 2026 sebanyak 50 persen. Hal itu terjadi karena kekecewaan Saudi terhadap Kementerian Agama (Kemenag) RI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saudi menilai penyelenggaraan haji Indonesia 2025 semrawut. Mulai dari data kesehatan jemaahnya yang tak transparan, penyediaan transportasi dan akomodasi yang kacau hingga masalah konsumsi yang kurang berjalan mulus.

"Mereka menyampaikan melalui Deputi Kerja Sama Lembaga dan Luar Negeri bahwa penyelenggaraan haji Indonesia tahun ini agak buruk," ujar Dahnil.

ADVERTISEMENT

"Itu yang bikin kami agak kaget. Wacana pemotongan ini muncul karena mereka melihat ada kesemrawutan dalam pengelolaan haji tahun ini," katanya.

Setelah diskusi, Kementerian Haji Arab Saudi akhirnya batal memotong kuota haji Indonesia. Melihat, Indonesia mulai bebenah memperbaiki manajemen dan tata kelola haji untuk tahun 2026.

Mereka mengapresiasi langkah Presiden Prabowo Subianto membentuk badan setingkat kementerian yang fokus untuk menangani haji. Kata Dahnil, Saudi percaya penyelenggaraan haji tahun depan bisa jauh lebih baik dari tahun ini.

"Mereka masih punya kepercayaan kepada Indonesia terutama kepada Presiden Prabowo. Karena Presiden sudah membentuk manajemen baru pengelolaan haji yaitu Badan Penyelenggara Haji. Nah, oleh sebab itulah kemudian wacana tersebut berhenti menjadi wacana dan kami yakinkan itu tidak akan terjadi," tutur Dahnil.

"Kami yang ditugaskan oleh Presiden 2026 pasti mengawal penuh kuota itu tidak dipotong dan kita tentu justru berharap kuota bisa ditambah," tukasnya.




(hnh/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads